3.10; Mitletoe

8.1K 1.2K 127
                                    


hari ini genap seminggu rose keluar dari rumah sakit. dan mereka semua tetap berkumpul. apalagi, malam ini jeka bakal sibuk banget karna bakal ke gereja. jadi sore ini mereka kumpul full team di rumah rose.

jangan lupakan orangtua mereka juga ikutan ngumpul.


"deka, emang bener bunda mau nikah lagi?" tanya rose.

jadi isu-isu yang baru berkembang saat ini, tentang lee yuri yang akan menikah dengan duda anak dua berkerja di satu rumah sakit dengan bogum.


"kemarin sempat makan malam yang ketiga kali sih. tapi kayaknya belum ada omongan yang serius. padahal gue pengen cepet-cepet bunda gue nikah." balas deka sambil memakan apel yang di potong oleh jiho.

"gUE POTONG LO MAKANIN MULU. INI TUH KAPAN SIAPNYA ANJENG." sungut jiho kesal. deka langsung berdecak, mencolek dagu jiho.

"galak aja cantik." goda deka yang langsung dihadiahi tabokan keras dipunggungnya oleh jaehyun.

"aPAANSIH?!"

"nyamuk." balas jaehyun datar. jiho udah misuh-misuh aja.


"bising banget lo semua. lo kenapa deh jadi yang ngebet bunda lo nikah?" sela rose menarik kemeja deka.


"saudara tiri gue beuh bening bener. yang satu masih sekolah SMA kelas satu, namanya lami. yang satu lagi udah kuliah semester 1, namanya kak yerin. bujubuset, makanya gue pengen bunda gue cepet nikah. biar bisa seatap sama bidadari."



belum sempat rose membalas perkataan deka, yuju lebih dulu menampol kepala deka hingga pemuda itu meringis.

"lo katanya mau dapetin gue?! sekarang ngomongin cewek lain. tega kamu mas." ujar yuju mendramatisir.


kedua bola mata deka memutar malas, "ah malas gue sama lo. php dan masih ngarepin yang nggak jelas. lo tuh seharusnya nolehnya ke gue, secara gue lebih tinggi dari si jimin itu."


"ngaco lo ya."

deka berdecak kesal lalu berdiri meninggalkan mereka.


"lah? kenapa dah tu bocah? pms?"


jaehyun mencubit pelan pipi yuju, "peka makanya juy."





***




"jeka pulang jam berapa?" tanya mingyu yang lagi asik ngemilin biskuit roma kelapa.

"jam 12an lah. hadiahnya jangan lupa disiapin." balas june.

deka melirik tangga kamar rose, "tuh lagi disiapin sama anak-anak cewek."



mingyu menarik jempolnya.


jaehyun menatap jam dinding, taklama suara klakson mobil jeka terdengar.

"WOI JEKA UDAH DATENG!" pekik deka menggelegar.

anak-anak cewek langsung berlarian.

mereka semua ramai-ramai kedepan pintu.

"eh na lo depan deh." perintah mina tiba-tiba.

"eh kok gue??? kan yang megang hadiahnya lo pada. gue aja nggak tau hadiahnya mana." komentar eunha.

belum sempat dijawab, june langsung ngedorong gadis mungil yang sudah berpakaian dress kedepan, pas dengan timing pintu rumah rose terbuka.


jeka dengan jas hitamnya, karna malam ini christmas eve, tentu saja pemuda itu ke gereja menggunakan pakaian formal--mengedipkan kedua matanya.

"jeka, ini hadiah christmas lo kali ini. kita udah siapin." kata mingyu menunjuk-nunjuk eunha.

eunha menoleh kebelakang, "mana hadiahnya?"


"lo boncel. lo hadiahnya jeka." balas yuju.


eunha menyerit, "kok gu--" ucapan gadis itu terpotong karna dirinya menatap dressnya sekali lagi. eunha baru sadar hanya dia yang berdandan malam ini. padahal perjanjiannya, mereka semua--anak cewek bakalan dandan.



"--hah?" ujar eunha bingung.






jeka berdehem pelan, "udah ngumpul kayak biasa aja. nggak perlu hadiah." balas jeka santai sambil melangkah masuk. namun ditahan oleh eunha.

"ehh tung-gu tunggu, hadiah lo tu gue. enak aja lo nggak ada hadiah-hadiah. ini tradisi buat lo tau." omel eunha tiba-tiba.


kedelapan sahabat mereka yang dibelakang udah nyengir-nyengir nggak jelas.





"ketaman belakang sana lo berdua." kata jiho kemudian.


gadis mungil itu langsung melirik jiho, mengucapkan kata tanpa suara "ngapain?"


"dansa." balas jiho seperti yang dilakukan eunha.




eunha langsung tertawa kaku, "hahaha oh iya, ayo jeka dansa. hahaha. ayo cepet."




***




mingyu menyiapkan kameranya, untuk merekam acara malam ini.


"jeka ini lagu kesukaan lo." kata mina.


tak balasan jeka, lampu taman belakang langsung meredup, digantikan lampu hias berwarna hijau pastel, dan backsound lagu justin bieber.



keduanya berdansa mengikuti irama.


"ide siapa?" tanya jeka. sumpah demi apapun, eunha merinding. nafas jeka menyentuh wajahnya membuat gadis itu refleks merinding. wajah mereka sangat dekat.


"kita semua lah." elak eunha.


jeka terkekeh, "nggak mau ngaku?"


"udah ngaku lah itu kook."











hening. separuh lagu sudah terputar. menit-menit lagu terakhir terputar, jeka berkata;

"na, boleh minta hadiah lagi? tapi, ini dari lo sendiri bukan anak-anak lainnya."

dahi eunha menyerit, "apaan?"






kedua mata jeka menatap bibir mungil gadis itu, refleks eunha jadi mikir yang tidak-tidak.


"gue.....boleh cium...lo?" tanya jeka ragu.










eunha meneguk ludahnya dengan susah payah.











"ok..e."




jeka tersenyum lega, kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah eunha secara perlahan, menautkan bibirnya dengan eunha dengan lembut. perlu diketahui, jeka nggak pernah pacaran, jeka nggak pernah mencium gadis manapun, ini yang pertama untuk jeka, beda dengan eunha, sebaliknya eunha, rose dan jiho mereka sama-sama suka gonta-ganti pacar, bedanya eunha nggak sampai tahap rose dan jiho. hanya sebatas ciuman saja.

tapi untuk malam ini, nggak tau kenapa. eunha merasa kupu-kupu terbang didalam perutnya. seperti pertama kali mendapatkan ciuman. jeka menciumnya secara gentle.




dan eunha menyukainya.


***

Ice Cream Cake.一1997line✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang