5. 1-1

276 68 20
                                    

Selamat tahun baru 2019

Apa harapan kalian di tahun ini?

Akusih gak muluk muluk. Cuma lulus dan ketrima kuliah dijurusan yang aku pingin. Itu aja. Dan keluarga sehat selalu.

Of course, semoga mereka jodoh. Aminn
Itu aja, gak muluk-muluk kan, ehe.

Heppi rid bebih~







Sabtu malam.

Rumah Genta ramai, anak HMC ngadain kumpul bareng disana. Nggak ada agenda spesial, sekedar nongkrong melepas penat minggu awal tahun ajaran baru.

Menguasai ruang tamu buat serius seneng-seneng. Ramai dengan lawakan Wildan, Ivan, dan Yogi. Dan recokan masalah cewek antara Satria dan Abid. Genta dan Aksa gak terlalu ambil pusing, cuma ketawa. Walau Genta terkadang ikut melawak bersama Wildan.

Untung si bunda fine fine aja. Bikin kue kering di dapur dibantu Karin一ehem pacarnya si calon mantan ketua HMC.

"Udah kamu kumpul sana sama yang lain, biar tante yang lanjutin"

"Nggak tan, lagian disana cowok semua."

Karin hanya berdiri, nopang tubuhnya di atas meja. Si bunda belum ngasih intruksi, daripada ngerusuh kan. Suasana dapur adem, samar-samar terdengar bunyi lagu lawas tahun 90-an yang disetel dari mp3 player.

Beda dengan ruang tamu yang udah rame. Udah gak karuan apa yang bisa didengar. Lebih dominan suara tawa kerasnya Wildan dan lawakannya Yogi.

Cklek

Pintu depan terbuka, mendapati eksitensi si tetangga blok sebelah yang cuma senyum canggung ke keseluruhan entitas yang ngerusuh di rumahnya Genta.

"Oh hai Bri!" suara Wildan memecah.

Genta inisiatif berdiri dari duduknya. Melangkah mendekat ke arah Sabrina. Samar-samar terdengar grusak grusuk dari anak HMC lain. Duh repot dua orang yang punya label 'temen'.

"Kenapa Bri?"

Tumben kalem?

"Nyusul Satria, papanya pulang. Sekalian nih, papanya bawain pisang bollen sama picnic roll" ujar Sabrina sekenanya, ngulurin kantong plastik yang dibawanya.

Genta mengambil kantong plastik yang dari Sabrina. "Lo masuk aja dulu, Satria lagi ada panggilan alam"

Sabrina menatap kearah anggota HMC sesaat. Sebelum meringis; tanpa sadar.

"Bunda mana?"

"Ada di dapur" Genta memundurkan tubuhnya, memberi jalan untuk Sabrina memasuki rumahnya.

"Gue ke bunda aja" Genta mengangguk defensif. Kembali duduk di atas karpet sebelah Aksa; posisi awalnya. Menatap dalam diam Sabrina yang berlalu ke arah dapur.

"Cieee mantan gebetan dan teman garis keras dateng berkunjung" ujar Yogi tiba-tiba yang mengundang gelak tawa keseluruhan anggota. Pengecualian untuk Ivan dan Genta tentunya, yang cuma bisa dengus kesal.

.

"Oh Bri!"

Karin berpindah bangku, membiarkan Sabrina duduk di kursi yang sebelumnya ia duduki. Sabrina mengernyit, kok?

"Aksa" jawab Karin sekenanya seakan tahu makna tatapan memicing Sabrina.

Dan Sabrina hanya mengangguk mengiyakan. Kenapa ada Karin disini, karena ada Aksa. Duh emang orang pacaran harus bareng terus ya?

TirefriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang