Putri prov
Setelah mengantar kedua temanku pulang aku pun langsung pulang. Saat didepan pintu aku mendengar suara keributan.
"Lebih baik aku gak sekolah dari pada harus satu sekolah sama putri." Hatiku terasa ditusuk pakek tusukan sate kambing muda yang menggiurkan itu.... his kenapa bahas makanan. Beneran sakit.. itu Abang aku sendiri loh berkata seperti itu, hu tega sekali kau bang dengan Dede kau ini. Apa salah Dede sampai kau benci dengan ku. (Batin ja.. aku gk berani kalau ngomong seperti itu ke Abang hiks)
"Assalamualaikum." aku masuk, setelah ku rasa keributan itu berakhir. Dan ku lihat di sofa hanya ada papa. Aku duduk disampingnya setelah menyalaminya. Papa menatapku seolah tau aku ingin bertanya padanya.
"Ada apa sayang.." ujar papa lembut.
"Abang mau pindah ke sekolah ku apa pa?" Aku langsung to the point. Aku orangnya gitu gk suka berbelit-belit kayak bola benang aja. Hehe
"Iya sayang.. emang kenapa?" ujar papa sambil mengelus rambut panjang aku.
"Nggak kok pa cuma tanya. Kapan Abang mulai pindah?" Segitu kepo nya aku ya Sampek gk berhenti nanya. Hehehe enak banyak nanya biar gk tersesat. Ye gak.
"Sebenarnya dari kemarin-kemarin tapi Abang kamu bersih keras menolak. Untungnya papa sudah berhasil bujuk Abang kamu untuk mulai sekolah besok. Jadi kamu besok berangkat sama Abang kamu ya." Ujar papa panjang lebar.
"What¿?besok OMG papa aku berangkat bareng bang agam¿ terus teman-teman aku bagaimana pa?" Auto kaget
"Ya sudah tidak jadi, biar Abang mu berangkat sendiri." Ujar papa. Aku mengangguk. Dan aku beranjak menuju kamar, kamarku berada di atas bersebelahan dengan kamar bang Agam dirgantara.
__________________________________
Semoga kalian suka❤️
Jangan lupa VOTE AND COMENT

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Life
Teen Fiction"Apa yang bagi kita tampaknya sebagai ujian yg pahit seringkali merupakan berkah yang disamarkan."