Lunark bersiap-siap meninggalkan rumah Frankenstein menuju negeri werewolf, gadis itu nampak semangat akan kembali ke tempat asalnya, "aku pulang dulu, kau jagalah Lord Muzaka, rawatlah dia dengan baik dan......" Lunark mendekatkan tubuhnya ke Frankenstein dan sedikit berjinjit mencium pipi Frankenstein dengan lembut. "terima kasih untuk segalanya, sampai jumpa" ucap Lunark lalu pergi meninggalkan Frankenstein yang masih berdiri di depan pintu.
"sampai jumpa, berhati-hatilah di jalan, ku harap kau kemari lagi" celoteh Frankenstein.
Tepat pukul tiga sore, Frankenstein menunggu kepulangan Raizel tapi tuannya itu belum menampakkan batang hidungnya, "kemana tuan jam segini belum pulang?" ucapnya gelisah. Sambil mengetuk-ngetukkan jari tangannya ke atas meja. Tiba-tiba suara langkah kaki beberapa orang terdengar dari arah pintu depan, "ah mungkin itu tuan" tebak Frankenstein sambil berjalan menghampiri pintu depan.
"selamat sore bos" ujar Tao ketika melihat Frankenstein menghampiri mereka. Mata Frankenstein bergerak mencari Raizel di antara mereka.
"kalian pulang bertiga, lalu kemana tuan, Seira dan Regis?" tanya Frankenstein.
"oh itu, tuan Raizel tadi diajak main game online oleh Shinwu dan rekan-rekan yang lain, sementara itu Seira ingin mengawal tuan Raizel dan tentu saja Regis Mengikutinya."oh ya ampun, tuan jadi senang keluyuran sekarang" sesal Frankenstein sambil menepuk keningnya.
"tenang saja bos, aku sudah memasang pendeteksi khusus untuk melacak keberadaan tuan Raizel, jadi kemanapun beliau pergi, kita bisa dengan mudah menemukannya sekalipun tuan Raizel tersasar hehe..." ungkap Tao."ya sudah, kalau begitu pantau selalu keberadaan tuan, aku akan mandi" ujar Frankenstein.
Si pirang sinting itu akhirnya masuk ke kamarnya dengan perasaan yang sedikit lega setelah mendengar penjelasan Tao. Ia tak kuasa melihat tempat tidurnya yang empuk itu, ia tak dapat menahan dirinya untuk tak berbaring. Brukkkk...tubuh bongsornya menimpa kasur empuk itu dengan nyaman, "hahh nyaman sekali di sini" celotehnya. Penciuman tajamnya menangkap sesuatu di atas kasur, wangi....wangi sesuatu yang memabukkan, wangi bunga segar yang sangat lembut aromanya seperti aroma wanita, ah yah si gadis werewolf itu sudah pernah terbaring di tempat tidurnya. Ia mengusap pelan selimut yang ia tindih, "Ku harap selimut ini adalah dirimu" celotehnya sambil sesekali menghirup dan mencium bantal di dekatnya. Tangannya bergerak ke saku celana panjangnya mencari telepon genggam yang ia simpan di sana.
"ah ini dia" katanya lalu ia bangkit dan memfoto tempat tidurnya, kemudian ia mengunggahnya ke instagram dengan caption 'wangimu masih melekat'. Tak butuh waktu lama, sebanyak ribuan likes dan kolom komentar memenuhi postingannya, kebanyakan diantara mereka mempertanyakan sesuatu yang ia sebut wangi, maklum saja Frankenstein adalah orang yang terkenal sebagai kepala sekolah Ye Ran yang sangat tampan lagi berwibawa, selain itu ia juga terkenal sebagai pengusaha sukses, namun tak pernah terdengar mengenai kehidupan asmaranya, tentu saja ia sangat populer di kalangan para gadis bahkan tetangganya sendiri secara terang-terangan mengatakan kalau ia sangat menyukai pria bongsor itu sambil memberikan seikat bunga di hari valentine, tak ketinggalan para orang tua murid SMA Ye Ran yang begitu mengidolakan kepala sekolah anak-anak mereka.
Tao yang sedang duduk di ruang depan bersama Takio dan M-21 melihat postingan Frankenstein. "hei kalian lihat, sepertinya bos kita sudah menyimpan seorang wanita di kamarnya" celetuk Tao.
"apa??, memangnya siapa?" tanya Takio."lihat postingannya di instagram, sepertinya bos sudah tidur dengan wanita simpanannya" tebak Tao.
"apa, kau jangan asal bicara Tao, kau tau kan selama ini bos tak pernah peduli tentang hubungan asmara, jadi tidak mungkin dia melakukan itu" sentak Takio."ehm, mungkin yang dikatakan Tao ada benarnya juga" celetuk M-21.
"kenpa kau ikut-ikutan seperti Tao" sanggah Takio.
"bukan begitu, hanya saja ketika tadi siang aku mengambil perangkat Tao, bos menghadangku untuk tak masuk rumah, seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan, ku kira mungkin benar bos menyembunyikan wanita disini, mungkin lebih tepat di kamarnya" jelas M-21."benar juga, bahkan tadi siang bos marah-marah ketika ia mengetahui kau pulang untuk mengambil perangkat Tao" ungkap Takio sambil mengetuk-ngetukkan telunjuknya di dagu.
"nah dugaanku tak salah kan..." ujar Tao, "menurut kalian siapa wanita itu?" lanjutnya."aku yakin kita juga mengenalnya, karena biasanya bos selalu mengenalkan siapapun yang memasuki rumah ini" tebak Takio.
"hm ku rasa juga begitu dan ku pikir wanita itu adalah seorang werewolf" tambah M-21."apa maksudmu bos tidur dengan werewolf?, mungkinkah wanita itu adalah werewolf? Bagaimana bisa kau menebak begitu" tanya Tao.
"bisa saja, karena aku merasakan energi werewolf ketika aku akan masuk ke dalam rumah" jelas M-21.
"bisa jadi, tapi bukankah di rumah ini memang ada werewolf murni?, yah tuan Muzaka yang sedang dirawat di lab khusus milik bos" ujar Takio."benar, tapi aku merasakan energi werewolf yang lain. Kalian harus tau jika aku bisa merasakan sejumlah energi yang mengindikasikan jumlah werewolf itu sendiri" jawab M-21.
"wah penciumanmu sangat tajam M-21, kau cocok menjadi anjing pelacak" celetuk Tao.
"Tao..., kau kasar sekali, bagaimana mungkin kau berkata begitu pada temanmu sendiri, M-21 bisa merasakan kehadiran werewolf karena dia sendiri memang sudah menyerupai werewolf seutuhnya" bentak Takio."oh maaf aku hanya bercanda hehehe..." ucap Tao sambil menggaruk kepalanya.
M-21 hanya menatapnya dengan gelap, rautnya nampak datar, "hahhh sungguhkan aku sudah sangat mirip dengan werewolf" ujarnya menghela nafas."sudahlah M-21, kau jangan anggap serius apa yang Tao ucapkan, yang jelas seperti katamu wanita yang disembunyikan bos pasti seorang werewolf" celoteh Takio.
"Lunark, aku yakin wanita itu adalah dia, tetua ke lima, karena kemarin dia kemari untuk menengok tuan Muzaka" tebak Tao."benar juga, tapi bukankah wanita itu sudah pulang sejak kemarin?" tanya Takio bingung.
"itu hanya dugaan, tapi jujur tadi pagi ketika kita akan berangkat ke sekolah, aku masih merasakan aura werewolf murni, mungkin itu memang Lunark" tebak M-21"hm rumit sekali, tapi apa mungkin bos punya hubungan spesial dengan werewolf?" pikir Tao
"tidak ada yang tak mungkin" tambah Takio sambil mengusap rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse : The Werewolf and The Scientist
RomanceCerita asli by Son Jeho Fanfic by me *** Kehidupan Frankenstein yang penuh kegelapan sebelum ia membuat perjanjian dengan Raizel membuatnya mudah emosi, puncaknya ketika ia pernah kehilangan orang terkasihnya saat perang dunia antar umat manusia pec...