Saran

114 10 1
                                    

Lunark yang baru saja sampai di tanah werewolf langsung bergegas ke kamarnya dan mengunci diri, "aku harus mempersiapkan hatiku, benar aku harus segera menerima Dorant sebagai pasanganku, jumlah petarung dan warga werewolf biasa saat ini sudah sangat menyusut" celotehnya menguatkan diri. Ia memejamkan matanya menahan diri untuk tak menangis.
Suara ketukan pintu terdengar dari luar, "siapa?" katanya.

"aku, Kentas" jawab Kentas.
Lunark segera menghampiri pintu kamarnya dan membukanya, lalu ia segera memeluk Kentas sambil menangis.

"Kentas, kau sudah kembali" katanya.
"tunggu...., kenapa kau tiba - tiba memelukku?" ucap Kentas.
"ah maaf Kentas, Saat ini aku sedang tidak enak hati" ujar Lunark.

"memangnya kau kenapa?, dan kenapa kau menangis?" tanya Kentas.
"aku bingung, Dorant melamarku tapi aku tidak mencintainya" ujar Lunark.
"apa??, berarti ucapannya tempo hari itu benar" jawab Kentas.
"tempo hari?, dia pernah cerita padamu?" tanya Lunark.

"yah beberapa hari lalu aku sempat berbicara dengan Dorant mengenai anggota klan kita yang sudah sangat rapuh, lalu dia mengatakan kalau ia akan segera melamarmu untuk mengatasi ini semua demi generasi baru" cerita Kentas.

"Kentas, apa yang harus aku lakukan?, kau adalah satu - satunya petarung yang paling aku hormati sebagai kakakku, aku ingin kau membantuku mengatasi ini semua" pinta Lunark.

"hmm sebetulnya aku tak yakin tentang masalah ini, tapi tak ada pilihan lain, menikahlah dengan Dorant, terimalah dia sebagai pasanganmu. Namun jika hatimu nenolak, jangan paksakan dirimu untuk menikah dengannya, aku sangat menyayangimu, aku hanya ingin kau bahagia" ucap Dorant.
Seketika wajah Lunark murung, "aku perlu istirahat sejenak" katanya.
"Lunark, tolong fikirkan ini baik - baik demi masa depan klan kita" ujar Kentas.

Gadis itu nampak tersenyum semu menanggapi ucapan Kentas kemudian segera menutup pintu kamarnya dan melemparkan tubuhnya di atas kasur, "sampai kapan aku harus begini?, kenapa harus aku, bukankah masih ada Garda, Gaura dan para wanita werewolf lain yang bukan petarung yang bisa memulai generasi baru?, kenapa seolah segala beban klan diletakkan di punggungku?" celotehnya, "Lunark, kau jangan egois, tenang, santai dan coba belajar menerima ini semua" lanjutnya lagi.
Kentas menemui Dorant yang sedang duduk bersama Juraki, pria tambun itu langsung ikut duduk di samping Dorant.

"kalian serius sekali" katanya.
Dorant dan Juraki sedikit terkejut, "kau sudah kembali dari Lukedonia..." ucap Dorant.
"hm begitulah" jawabnya sambil meneguk segelas teh yang tersaji di meja.

"lalu bagaimana tanggapan para bangsawan?" tanya Juraki.
"menurutmu? Hhh tentu saja mereka menerima permintaan maaf kaum kita dan bersedia menerima hadiah sebagai simbol persahabatan antara werewolf dan bangsawan" jelas Kentas.

"hm baguslah kalau begitu, jadi aku bisa mengundang mereka di pernikahanku nanti" celoteh Dorant.
Kentas sedikit tersentak mendengar ucapan Dorant, "kau benar - benar akan menikahi Lunark dalam waktu dekat?" katanya.

"itu rencanaku, lagipula sekarang aku yakin jika Lunark tidak akan punya pilihan lain selain menerima pernikahan ini, karena klan kita sedang darurat" ujar Dorant.
"aku mengerti, tapi istriku juga saat ini sedang mengandung, jadi itu bisa menolong klan kita untuk berkembang" ucap Kentas.
"tapi itu tak cukup, kita butuh generasi lain untuk menciptakan kekuatan klan kita agar terbangkitkan kembali" ujar Dorant.

"aku setuju, tapi kau juga harus memikirkan perasaannya, dia belum tentu mau menerima pernikahan ini, Lunark masih labil, kau harus faham itu" sanggah Kentas.
"aku yakin cepat atau lambat dia akan menerimaku sebagai pasangannya, tapi kenapa kau berkata begitu, apa kau tak menyetujui pernikahan ini?, Ingatlah ini untuk kebaikan klan kita, kalau kau menolak ini berarti kau sudah mencoba mengkhianati klan kita" ancam Dorant.

Kentas berseringai, "sejak kapan menolak pernikahan menjadi sebuah pengkhianatan? Apakah itu aturan baru yang akan kau buat setelah kau menjadi seorang Lord kelak?" katanya.

"memang bukan sebuah pengkhianatan murni, tapi jika kasusnya seperti ini maka itu sudah termasuk pengkhianatan" tegas Dorant.

"terserah kau mau berkata apa, tapi asal kau tahu saja, Lunark sudah ku anggap seperti adik kandungku sendiri, dia tumbuh bersamaku semenjak kecil, semenjak ia kehilangan kedua orang tuanya. Aku sangat mengerti setiap apa yang ia rasakan, dan ku pikir ia tidak menyukai pernikahan ini. Aku hanya ingin adikku bahagia apapun keputusannya, karena aku sangat menyayanginya" jelas Kentas.
"hhhhh omong kosong, kau sudah pasti menolak pernikahan ini karena kau tak menyukaiku kan" tuduh Dorant.

"tak usah berprasangka buruk padaku, aku akan menyetujui pernikahanmu dengan Lunark jika ia mau menerimamu, jadi cobalah dahulu untuk menunggu jawabannya, jika ia masih bungkam, sudah dipastikan ia tak mau denganmu, jangan memaksanya karena itu akan menyakitinya, camkan itu !" tegas Kentas, "aku ke kamarku dulu" lanjutnya sambil melengos pergi meninggalkan Juraki dan Dorant yang masih tampak geram itu.

"Lunark akan menerimamu, tenang saja, lagipula dia tak punya pilihan lain" celoteh Juraki.
"huft...semoga dia segera memberikan jawabannya agar pernikahannya bisa dipercepat" ungkap Dorant.
"kau buru - buru sekali, apa kau sudah tak tahan untuk mencumbunya?, kau bilang ingin Segera memiliki penerus klan kita kan..." sindir Juraki.

"ah sesungguhnya memang benar, tapi sampai saat ini Lunark masih bungkam, aku khawatir dia tidak mau menerima ini" ujar Dorant.
"kalau Lunark tak mau menerima pernikahan ini bagaimana?, apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan terus memaksanya atau menikahi gadis lain?" tanya Juraki.

"tentu saja aku takan lelah untuk meyakinkannya bahwa aku akan menjadi pasangan yang sangat baik untuknya, bukankah kau pernah bilang bahwa tak ada lelaki yang pantas menjadi pasangan Lunark kecuali aku?, jika bukan aku lalu siapa? Kau??" pungkas Dorant.
"tentu saja jika bukan kau maka yang pantas adalah aku" jawab Juraki terkekeh.

Dorant melirik kesal, "kau menertawakanku?" bentaknya.
"kau terlalu serius Dorant, bisa jadi itulah salah satu alasan mengapa Lunark tak menyukaimu, maksudku belum bisa menerimamu, karena itu tidak membuatnya merasa nyaman. Harus kau ketahui biasanya wanita itu lebih menyukai lelaki yang membuatnya nyaman" ucap Juraki.
Dorant terdiam sejenak, "kau benar, aku memang terlalu serius, tapi memang aku dididik seperti ini untuk masa depan kaum kita, karena pemimpin kaum werewolf harus serius menghadapi segala macam hal" pungkasnya.

"maafkan aku terlalu lancang berkata begitu pada seorang penerus lord werewolf, aku permisi ke dalam" ujar Juraki sambil bangkit dari tempat duduknya.
"tunggu!!" sanggah Dorant, "apa aku terlalu tinggi hati? Kau tersinggung dengan ucapanku barusan?" katanya.
"tidak, memang tidak seharusnya aku berkata begitu sebelumnya, maafkan aku telah lancang padamu. Jangan pernah patah semangat untuk mendapatkan wanitamu!" jawab Juraki sambil berlalu meninggalkan Dorant.

Werewolf pirang bermata kuning itu menghela nafas, "aku pasti mendapatkannya" katanya dengan penuh percaya diri.

Noblesse : The Werewolf and The ScientistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang