Istana werewolf nampak porak poranda pada sebagian bangunannya, beberapa werewolf pekerja terlihat membangun kembali bagian - bagian yang rusak akibat ulah Union, mereka berhenti sejenak ketika Lunark dan Garda sampai di tempat itu, satu persatu dari mereka meneriakkan nama Lunark, "Lunark kembali!!! Garda menemukannya!!" teriak mereka.
Mendengar teriakan para werewolf di luar membuat Kentas berlari menghampiri sumber suara, wajahnya berubah haru ketika ia kembali melihat Lunark.
"oh syukurlah adikku....kau kembali" ungkap Kentas seraya memeluk tubuh Lunark dengan sangat erat.Sementara itu, Dorant keluar menghampirinya dengan wajah lega, tak lama iapun memeluknya, mulutnya bergumam, "ku pikir aku sudah kehilanganmu, syukurlah kau kembali" katanya.
Lunark melepaskan pelukannya, "hei, aku hanya pergi sebentar untuk berlindung, aku tau Union sedang mencariku" ia berucap, "maaf ternyata kepergianku malah menghancurkan keluarga kita" lanjutnya sedih.
"hei sayangku Lunark, tak apa, kami semua baik - baik saja, hanya beberapa yang terluka dan sedang dirawat" kata Dorant kemudian bergerak mengecup kening Lunark. "ayo kita masuk ke dalam, aku ingin tau siapa yang membawamu pergi" katanya seraya menuntun Lunark.
Garda memperhatikan mereka, "ehm, maaf sepertinya Lunark butuh istirahat yang cukup saat ini" ujarnya.
Dorant memahami itu dan akhirnya meminta Garda untuk mengantar Lunark ke dalam kamar.
Ketika telah sampai di dalam kamar, Lunark hendak membaringkan tubuhnya, namun sesuatu kembali mengusik perutnya, rasanya seperti dicarut oleh benda tajam, ia berusaha untuk tak menjerit dan memilih menahan sakitnya, namun ringisan yang terlihat di wajahnya membuat Garda sontak terkejut.
"Lunark....., kau kenapa?" tanyanya sambil membantu membaringkan tubuh Lunark.
Perutnya berubah ungu pekat, Garda membulatkan matanya.
"astaga dark spear...., ssshhh si brengsek itu" ia mendesis, "biar ku panggil Dorant kemari" lanjut Garda.Sebuah tangan menahan Garda, ia menoleh, "Lunark hei, kenapa?" tanyanya.
"ja ja jangan...., jangan sampai mereka tau, kumohon" pinta Lunark, "aku baik - baik saja" lanjutnya sambil menahan rasa sakit.
"tapi Lunark, kau sedang menderita" kesal Garda.
Pandangan mata pink indah Lunark seketika terlihat kosong, ia mengingat sesuatu, ucapan Frankenstein ketika ia meredakan dark spear.
"usap saja perutnya, kemudian tekan sedikit, energi yang ada di telapak tanganmu bisa menenangkan mereka" saran Frankenstein.
Lunark segera mempraktekannya, benar saja rasa sakit itu mulai menghilang meskipun masih ada sedikit perih pada luka yang ada di dinding rahimnya. Wajahnya terlihat lega, ia melepaskan nafas dengan santai.
Garda terlihat masih mengkhawatirkannya, "apa sakitnya sudah hilang?" ia memastikan.
Lunark mengangguk, "yah, hanya saja masih sedikit perih di bagian luka nya, tapi itu tidak masalah, sebentar lagi akan hilang" jelasnya.
"oh syukurlah, si brengsek itu sangat menyebalkan, dia yang membuat luka di perutmu dengan senjata iblisnya, dia pula yang menaruh racun di tubuhmu yang mencegah lukamu sembuh, dasar biadab !" Garda berujar kesal.
"sudahlah Garda, ini sudah terjadi, mungkin ada baiknya karena aku bisa beradaptasi dengan dark spear, kemarin aku sempat menyentuh senjata itu dan hebatnya benda itu tidak memakanku seperti ia memakan tetua 9 dulu" ungkap Lunark.
"tapi benih - benih benda iblis itu sedang menggerogoti tubuhmu" sekal Garda.
"ku rasa aku mulai bisa mengendalikaanya" Lunark mengungkapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse : The Werewolf and The Scientist
RomanceCerita asli by Son Jeho Fanfic by me *** Kehidupan Frankenstein yang penuh kegelapan sebelum ia membuat perjanjian dengan Raizel membuatnya mudah emosi, puncaknya ketika ia pernah kehilangan orang terkasihnya saat perang dunia antar umat manusia pec...