8

95 18 3
                                    

Setelah sampai di parkiran ponsel andrian berbunyi cukup lama itu tandanya ada panggilan masuk andrian langsung menekan tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Halo" andrian.

.......

"Oh oke"

.....

"Iya yaudah bay"

Tuttt tuttt
Sambungan terputus lalu andrian berbelik menatap zahra lalu ke arka.

"Lo bisa anterin zahra pulang gak?" tanya andrian.

"Bisa, kenapa?"

"Biasa ada keperluan mendadak. Ra pulang bareng arka ya mau gak?" tanya andrian menatap zahra.

"Gak"

"Mau dong"

"Gak"

"Mau aja ya"

"Ngapai nanya kalo ujung ujungnya maksa" seru zahra ketus.

"Ya udah lo pulang bareng arka, nih kuncinya gue udah nitip lo kok sama tante vina jadi kalo lo takut ke rumah tante vina aja bay" seru andrian lalu berlalu meninggalkan zahra dan arka.

Tanpa berkata apa pun arka langsung masuk ke dalam mobil dan zahra pun ikut masuk, sunyi selama perjalanan tak ada yang membuka percakapan.

Line...

Ponsel zahra berbunyi lalu ia langsung membuka aplikasi linenya.

Andrian: gue pulangnya agak sore jadi lo kerumah tante vina aja.

Raed...

"Dari siapa?" tanya arka.

"Dari andrian, kenapa?" seru zahra dengan ketusnya.

"Gak papa cuman nanya aja"

Lalu sunyi kembali mereka fokus dengan fikiran masing masing.

****

Setelah masuk ke dalam rumah zahra langsung kedapur dan mengambil minum setelah itu zahra pegi ke kamarnya yang berada di lantai dua dan mengambil pakaian untuk ia ganti lalu ke kamar mandi.

Butuh waktu setengah jam untuk zahra mandi dan berpakaian entah apa saja yang ia lakukan di kamar mandi sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan dirinya.

Setelah membersihkan diri zahra menelfon seseorang entah siapa zahra juga tidak melihan nama atau nomor orang yang ia telfon zahra berfikir yang ia telfon adalah kakaknya jadi ia bicara seperti ini.

"Halooo cowok ganteng beliin gue makanan dan beberapa cemilan gpl, bay" ucap zahra lalu mematikan telfonnya tanpa menunggu orang yang di seberang sana bicara satu kata pun.

Beberapa menit kemudian..

Ting tong...

Zahra pun langsung membuka pintu rumahnya.

"Gitu dong jad..." ucap zahra terhenti karena orang yang ia tunggu bukanlah kakaknya melainkan.

"Arka! Kok lo..." ucap zahra heran dan sedikit terkejut.

Arka yang melihat tinggkah zahra heran yang ia ingat zahra yang menyuruhnya membelikan makanan tapi kok malah zahra heran ketika ia sampai.

"Bukannya lo yang nyuruh gua buat beliin lo makanan tadi di telfon?" tanya arka bingung.

"Telfon?" zahra tanya balik.

"Iya tadi lo nelfon gua buat beliin lo makanan, yaudah gua beliin terus kesini buat ngasih makanannya nih" ucap arka panjang lebar lalu memberikan kantong keresek ke zahra.

Zahra belum mengambil kantong keresek itu ia merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya lalu melihan nomor orang yang ia hubungi dan benar saja itu nomor arka yang zahra hubungi.

Zahra menatap arka lalu menyuruhnya untuk masuk ke dalam rumah tanpa di suruh duduk arka sudah duduk terlebih dahulu di banding pemilik rumah.

"Siapa yang izinin lo duduk?" tanya zahra.

"Lama kalo harus izin dulu mending langsung" ucap arka acuh tak acuh.

"Serah deh" ucap zahra pasrah lalu pergi ke dapur untuk mengambil piring dan minuman.

****

Setelah selesai makana tak ada yang membuka obrolan sunyi mereka sibuk dengan dunia masing masing sampai akhirnya zahra bicara.

"Lo gak pulang udah malem loh" ucap zahra.

"Lo ngusir?" tanya arka menatap zahra dengan wajah datar.

"Bukan itu gue cuman ngingetin aja, sapa tau lo lupa kalo ada di rumah gue"

"Gua ngantuk jadi besok aja gua pulangnya"

"Hah kok besok sekarang aja"

"Gak baik ngendaraain motor dengan keadaan ngantuk bisa celaka"

"Tap..."

"Tapi apa? Lo mau gua mati kecelakaan karena ngantuk?"

"Ya bukan gitu" ucap zahra menunduk dengan suara memelan.

"Lo takut karena kita cuman berdua"

★ Zahra mengangguk ★

"Lo takut gua ngapa ngapain lo"

★ Zahra mengangguk lagi ★

"Oke" ucap arka mengambil ponselnya di atas meja lalu mengirim pesan ke andrian untuk segera pulang lalu arka berbaring di sofa dan memejamkan kedua matanya.

Zahra hanya diam menatap arka yang tengah berbaring.

'Kok ganteng sih' ucapnya dalam hati.

"Biasa aja kali liatin guanya gitu amat" ucap arka tiba tiba samapai membuat zahra terkejut.

'Mampus dia tau' gumanya dalam hati.

Lalu zahra berdiri dan berjalan ke tangga.

"Mau kemana?" tanya arka yang sudah duduk di sofa sambil menatap zahra.

"Ma... Mau ke ka.. kamar" ucap zahra gerogi karena tadi ketawan sedang menatap arka sedang ridur.

Arka hanya ber Oh ria dan kembali berbaring sambil menutupatanya.

****

"Kok dia bisa tau sih..." ucap zahra ketika sudah ada di dalam kamarnya.

"Mau taro di mana coba muka cantik gue"

"Taro di hati gua" .......

****

Sorry lama upnya soalanya lg males mikir dan males ngetik intinga aku lg mager.

Sekali lg maaf ya 😊

Zahra And ArkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang