Andrian Pratama menatap nyalang ke arah Leo yang sudah berani menyakiti adik kecilnya itu.
Tanpa ba... bi... bu... Andrian menghajar Leo dengan brutal emosi yang sudah meluap amarah yang tak bisa di tahan ia lepaskan bersama begoman dan tendangan yang melayang pada tubuh Leo.
Sedangkan Zahra sudah berada di dalam dekapan hangat Arka, dengan tubuh lemasnya dan gemetar Zahra terus menangis hingga suara Andrian mengalihkan perhatiannya.
"BANGUN LO ANJI**!!! SEGITU DOANG KEKUATAN LO?! LEMAH! BANCI LO!" Andrian membuang air liur nya tepat di sebelah tubuh Leo.
"Bang, Ara mau pulang" ucap Zahra dengan suara kecil.
Andrian menoleh ke arah Zahra sebentar lalu menatap Leo dengan tajam.
"Selamat Lo! Kalo gk ada Zahra di sini! Udah mati Lo!" Andrian barjalan mendekati Zahra dan membantu sang adik untuk berjalan keluar dari markas Leo dkk.
"Bang kalo misalnya Leo nyulik lagi gimana?" Tanya Zahra ketika sudah di dalam mobil.
"Gk akan" jawab Andrian selembut mungkin, ia tau Zahra sedang gelisah dan takut, jika tadi Andrian datang terlambat entah apa yang terjadi pada Zahra saat ini.
Andrian menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menatap Zahra sekilas yang sedang menatap keluar jendela.
"Kalo ngantuk tidur aja" ucap Andrian, lalu Andrian pun memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.
Zahra yang memang mengantuk akibat terlalu banyak menangis pun memutuskan untuk tidur selama perjalanan.
☹️☹️☹️
Hai ada yg nungguin cerita ini gk?
Ada yg kangen?
Maaf lama, mana update nya cuman sedikit :(
Aku bener" minta maaf ya udah buat kalian nunggu lama 🙏
Jgn lupain aku ya :/
Kalo kalian mau aku update cerita terus kalian harus semangatin aku, caranya gampang kok tinggal common terus pencet tombol bintang di bawah...
Jangan lupa kasih tau temen kalian yang belum baca cerita aku ya...
See you ❤️
