Pagi menjelang,Arletta bangun dan memutuskan untuk segera bersiap ke sekolah. Tak biasanya sebelum Bi Netta,pembantunya,membangunkannya Letta sudah bangun.
Seperti biasanya,di meja makan orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Melihat Letta yang sudah bersiap Bi Netta memanggilnya untuk bergabung di meja makan.
"Oh kamu udah mau ke sekolah?" Tanya mama Letta-Viera-pada Letta dengan nada datar.
"Iya" jawab Letta tak kalah datar.
"Letta,papa sama mama memutuskan untuk cerai. Kamu gak apa-apakan?" Tanya Axel-papanya.
"Iya terserah kalian. Mau gue kenapa-napa kek,engak kek gak ada urusannya sama kalian" sahut Letta cuek dan tak peduli. Walaupun dalam hati merintih.
"Gue udah selesai. Selamat pagi dan semoga perceraian anda cepat selesai wahai Tuan Axel Hawkins dan Nyonya Viera Hawkins yang TERHORMAT" pamit Letta dan pergi begitu saja.
Sementara Bi Netta yang mendengar pembicaraan keluarga tersebut hanya bisa menangis tanpa berbuat apa-apa.
***
XI MIPA 2 memang terkenal dengan ketidak warasannya. Lihat saja mereka sekarang,tepat ketika Bu Dera mengatakan bahwa Miss Vira tidak dapat mengajar mereka seketika kelas berubah menjadi pasar.
Bagaimana tidak,di pojok kanan depan kelas Vika teman sekelas Letta yang hobi berjualan menggelar tikar kecil dan mengeluarkan dagangannya.
Terkadang Letta merasa lelah punya teman sekelas seperti mereka. Bayangkan saja 3 bulan yang lalu mereka satu kelas pergi ke rumah sakit jiwa untuk tes psikotes malahan menjerit-jerit disana saat melihat salah satu pasien yang lepas dan mengejar mereka.
Seketika semua menjadi runyam dan berisik. Walaupun begitu,Monica,teman sekelasnya yang suka posting-posting masih sempatnya untuk berfoto-foto ria ditengah-tengah keributan.
Sementara itu dipojok belakang kelas para lelaki sibuk menonton film horor bersama beberapa anak cewek.
Saat akan pergi menuju perpus untuk tidur,Arletta terlompat sedikit karena jeritan anak cowok dan cewek yang menonton dibelakang.
"Eh lo semua biasa aja ngejeritnya goblok! Film aja baru mulai hantu belum muncul lo semua udah pada jerit-jerit. Awas tu hantu keluar dari film tuh." Semprot Vika pada teman-temannya kerena beberapa pembelinya kabur kaget jeritan mereka.
Arletta tertawa melihat kedua kubu yang ribut soal jeritan itu.
Akhirnya Letta memutuskan untuk menonton perdebatan mereka bersama Gito si cowok pendiam duduk dibelakangnya sambil tertawa-tawa.
***
Tepat bel istirahat berbunyi Letta memutuskan untuk berjalan jalan ke rooftop.
Baru saja membuka pintu tiba tiba sesosok cowok bertubuh jangkung mengejutkan Letta.
"Lo ngapain disini?"Tanya Letta heran.
"Emang kenapa? Gak boleh?"jawab cowok itu santai.
"Yah heran aja. Biasanya yg kesini kalo gak gue ya dian" ujar Letta.
"Oh"
Diam. Suasana menjadi canggung,Letta merasa serba salah apa lagi bocah jangkung itu diam saja.
"Lo gak apa apa?"Tanya cowok itu.
"Emang kenapa?"Tanya Letta balik.
"Gak"jawab cowok itu dan menikmati semilir angin.
"Hidup itu kejam ya. Kenapa semua hal pasti ada masalah? Kenapa gak lurus aja?" Tanpa sadar Letta menjadi curhat.
"Lo curhat?"
"Enggak"jawab Letta gengsi
"Hidup kalo lurus aja gak seru. Hidup tuh berimbang. Ada suka lari ada duka. Ada yang mulus pasti ada yang berlobang. Ya berarti saling melengkapi."jawab Arka panjang lebar.
Letta sedikit terkejut dengan ucapan Arka. Apalagi sepengetahuan Letta,Arka sosok yang dingin.
"Kalo hidup lo gimana?"Tanya Letta kepo.
"Kalo lo tau kehidupan gue lo pasti nyesel" jawab Arka sambil tersenyum misterius.
"Emang kenapa?"Tanya Letta tak perduli ancaman Arka.
Tiba tiba Arka maju kearah Letta. Refleks Letta berjalan mundur terus sampai terbentur pintu. Beri saja Letta akan membuka pintu tiba tiba sepasang lengan kokoh Arka mengurung Letta.
Seketika jantung Letta berdegup kencang.
"Lo lo mau apa?" Tanya Letta gagap.
"Menurut lo?" Tanya Arka balik dengan nada rendah.
Arka memajukan wajahnya kearah Letta.
"Lo takutkan?"Tanya Arka dengan sedikit tersenyum smirk.
Dengan senyum yang semakin lebar melihat Letta yang ketakutan Arka melepas kurungan dan melangkah pergi meninggalkan Letta yang hampir lemas.
Tbc
Jangan lupa buat vote and comment ya guys👌
![](https://img.wattpad.com/cover/155904234-288-k488366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel
Teen FictionArletta Sagitta Hawkins "Kesakitan dan ketidakadilan itu biasa. Gue udah kebal sama itu semua." Arkasa Taurus Dirgantara "Benci? Dendam? Sakit hati? Gue udah puas ngerasain hal itu dari kecil" ...