Burung-burung di udara mulai bernyanyi kala sang surya hadir di ufuk timur. Semburat jingga memenuhi cakrawala. Cahaya itu menerobos masuk ke dalam sebuah kamar itu. Seorang gadis berparas cantik masih asyik dengan dunia mimpinya. Tak terganggu sama sekali meski cahaya surya mulai meninggi.
"Non Arletta!!! Bangun!gk sekolah kamu?!"sampai teriakan dari balik daun pintu itu menyentak gadis itu dari alam mimpinya.
"Hoammmm... iya mbok. Ini Arletta udah bangun" sahut gadis cantik itu malas"an.
"Buruan mandi. Udah jam 6" sahut seorang wanita berumur 40 tahunan yg dipanggil gadis itu mbok.
"Iyaaa"
Langkah kaki terdengar samar kala sang mbok meninggalkan kamar gadis itu.
"Ck,males banget sekolah. Buang-buang waktu" sungut gadis itu jengkel. Diliriknya jam weker disamping tempat tidur gadis itu. Pukul 06.10. Cepat-cepat dia beranjak dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
Selang 15 menit gadis itu keluar dengan mengenakan seragam lengkap.
Ditinggal nya kamar itu dengan keadaan berantakan. Toh nanti pembantunya bisa membersihkan dan merapikannya lagi. Pikir gadis itu santai.
Dilompatnya anak tangga dan berjalan menuju ruang makan. Disana sang mama sudah siap dengan dandanan yg modis sementara sang papa sibuk membaca berkas-berkas kantor.
"Ck,Aku sarapan di sekolah aja"ujar gadis itu dan langsung pergi tanpa berpamitan lagi. Sementara,kedua orang tuanya hanya menggumam tanpa peduli sedikit pun.
Baru ia akan masuk kedalam mobil mewah hadiah ulang tahunnya yg ke 17 belas 2 bulan lalu,sang mbok berlari tergopoh-gopoh sambil membawa baki berisi susu dan 2 potong roti selai kacang favorit gadis itu.
"Non Arletta makan dulu. Nanti kalo sakit mbok lagi yg repot" omel sang mbok. Gadis itu tersenyum,tak marah sedikit pun meski dia diomel oleh sang pembantu.
"Iya deh" sahut gadis itu dan meraih gelas berisi susu ban menegguknya beberapa kali. Dan meraih sepotong roti dan memakannya. "Udah ya mbok. Letta pergi dulu" pamit Letta dan masuk kedalam mobil. Sang mbok hanya mengangguk saja. Mobil itu perlahan meninggalkan rumah mewah itu.***
Saat mobil mewah itu memasuki kawasan sekolah,para siswa yg berjalan santai mulai menyingkir memberi jalan. Tepat dibawah pohon rindang yg sengaja dibiarkan kosong mobil itu berhenti.
Gadis yg awalnya berpakaian rapi itu mengeluarkan bajunya. Setelah melepas dasi dan mengganti kaus kaki yg awalnya putih menjadi berwarna pelangi barulah gadis itu turun sambil menenteng tasnya.
"Heh! Elo!" Panggil gadis itu kepada seorang gadis berkaca mata yg baru saja lewat. Gadis berkaca mata itu awalnya bingung. Kemudian dia menunjuk dirinya seakan bertanya apakah gadis itu memanggilnya.
"Iya! Elo!! Bego banget sih!! Nih bawain tas gue ke kelas" perintah gadis itu.
"Tapi Letta... kita beda kelas. Kelas kamu dan kelas aku kan jauh" jawab gadis itu.
"Elo ngelawan perintah gue!!!?" Bentak Letta. Di tariknya seragam gadis itu dan membaca badge name nya Aries Anastasia
Nama yg cukup populer dikalangan para guru karena prestasinya.
"Gue gak perduli. Bawain tas gue" bentak Letta dan langsung pergi dari sana. Sementara siswa siswi lain ikut meninggalkan pertunjukan itu sambil berbisik-bisik.
Siapa yg tidak kenal dengan Arletta Sagitta Hawkins. Gadis dengan paras cantik dan berkulit putih dengan rambut berwarna kemerahan.Putri tunggal keluarga Hawkins.Pemilik hotel bintang lima yg tersebar di seluruh Indonesia hingga dunia.Tak hanya hotel,keluarga Hawkins juga memiliki banyak restoran,mall,dan menjadi pemilik dari rumah sakit Hawkins yg tampak seperti hotel itu.Sementara sang Ibu merupakan desainer fashion yg terkenal.Kelurga Arletta juga menjadi donatur terbesar di SMA Garuda,sekolah yg hanya berisi anak-anak kaya raya dan siswa siswi yg cerdas dan bertalenta.Fasilitas di sekolah ini sangat lengkap. Memiliki gedung 4 lantai dilengkapi lift dan kafeteria yg bersih dan makanan yg higenis.Bahkan sekolah ini memiliki gedung serba guna sendiri dan mampu menampung 1000 orang. Jadi tidak heran biaya di sekolah ini sangat mahal. Arletta juga sangat terkenal di sekolahnya. Dia merupakan bad girl,ratu sekolah,dan ratu basket. 3 bulan yg lalu Arletta berhasil membawa pulang piala hasil pertandingan Bola basket Se-Indonesia. Wajar saja dia bertingkah sombong dan pemilih.Hobinya bolos,merokok(terkadang),dugem,dan lain-lain. Tidak ada guru yg berani menegurnya terlalu keras karena statusnya sebagai keluarga Hawkins.
Dengan takut-takut Aries meraih tas Letta dan mengikuti Letta.
Setelah meletakkan tas Letta kebangkunya Aries langsung buru-buru pergi keluar dari kelas itu.
Sementara Letta cuek saja tanpa mengucapkan terima kasih.
"Hoi,Let. Pagi" udah ganggu anak orang aja-aja sapa seorang gadis berpakaian ketat dan berparas cantik berkulit putih serta rambut berwarna hitam bergelombang.
"Astaga... Diandra!! Berapa kali sih harus gue bilang jangan panggil gue Let. Emang nama gue lelet?!" Sahut Letta kesal
Baru saja Diandra ingin menanggapi ucapan Letta bel masuk keburu berbunyi.
"Tuh bel udah bunyi. Balik ke alam lo sana" usir Letta dengan kejam.
"Kamu jahat Letta! Aku terluka!!!" Kata Diandra berdrama. Sontak Arletta menatap Diandra dengan jijik.
"Apaan sih lo. Jijik tau liatnya!!!" Ketus Arletta.
Dengan kesal Diandra bangkit dari bangku sebelah Arletta dan berjalan keluar.
Arletta dan Diandra adalah sepasang sahabat karib sejak SD. Jadi,jangan heran jika keduanya tampak akrab. Nama lengkapnya adalah Diandra Ariel Willow.Sama seperti Arletta,Diandra juga merupakan anak orang berada.Papanya pengusaha batu bara dan ibunya merupakan model terkenal,bahkan diusianya yg hampir berumur 40 tahun. Tak heran jika Diandra memiliki paras yg cantik dan seksi. Berkat kecantikan itu,Diandra merupakan playgirl. Mantan pacarnya ada dimana2.
Diandra juga merupakan ketua eskul cheers,eskul paling diminati setelah basket. Walaupun begitu Dian tetap jauh lebih pintar dibandingkan Letta.
Diandra juga berbeda kelas dengan Letta. Jika Letta kelas XI IPA 2 maka Diandra kelas XI IPA 1.
Tok tok tok
"Selamat Pagi semua"sapa pak Bambang-guru matematika-dengan nada dingin.
Salah satu guru yg masuk dalam jajaran guru killer.
"Baik mari kita mulai pelajaran kita. Kemarin bapak sudah memberikan pr untuk kalian sekarang kumpulkan"perintah pak Bambang.
Semua siswa maju dan mengumpulkan tugas yg di perintahkan pak Bambang kecuali Arletta."Siapa yg tidak mengerjakan pr maju kedepan" perintah pak Bambang sekali lagi. Dengan santai Arletta berjalan ke depan. Pak bambang tampak menghela nafas panjang. Lagi2 gadis ini yg membuat masalah,gumam pak Bambang dalam hati.
"Apa lagi alasan kamu,Letta?" Tanya pak Bambang dengan nada lelah.
"Saya lupa pak" jawab Arletta santai. Sekali lagi pak Bambang menghela nafas panjang.
"Untuk kali ini kamu lari keliling lapangan 5 putaran dan setelah istirahat temui saya di ruang BK" perintah pak Bambang tegas. Walaupun Letta anak donatur sekolah tapi ini sudah tak bisa dibiarkan. Ini sudah kesekian kalinya Arletta tidak mengerjakan tugas atau pr dalam mapelnya.
Dengan santai Arletta keluar kelas dan melaksanakan perintah sang guru***
Tepat bel berbunyi,Arletta menyelesaikan tugas berlarinya. Tak berapa lama setelah itu,Diandra datang tergopoh2 sambil membawa air mineral serta roti untuk Letta
"Thanks" kata Arletta santai sambil meneguk minuman yg di bawa Dian.
"Gue ke ruang BK dulu ya. Mau dapet surat cinta dari pak Bambang" canda Letta bangkit dari duduk nya.
"Ck,elo itu. Ya udah sana. Nanti pak Bambang keburu rindu" balas Dian menanggapi candaan Letta.
Segera Letta menuju ruang BK
***
"Arletta Sagitta Hawkins. Lagi2 kamu buat ulah. Sekarang bapak akan memberikan surat peringatan untuk kamu. Suruh orang tua atau wali kamu datang besok" kata pak Bambang sambil menyerahkan SP untuk Letta.
Letta mengambil surat itu santai dan tanpa ekspresi sama sekali.
"Udah kan? Kalo gitu saya pergi" timpal Letta santai dan keluar dari ruang BK.
Pak Bambang hanya bisa menghela nafas panjang melihat hal itu.
Baru saja Letta berbelok menuju kelasnya tiba-tiba...
Bruk....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angel
Ficção AdolescenteArletta Sagitta Hawkins "Kesakitan dan ketidakadilan itu biasa. Gue udah kebal sama itu semua." Arkasa Taurus Dirgantara "Benci? Dendam? Sakit hati? Gue udah puas ngerasain hal itu dari kecil" ...