Kejora (1)

67 6 5
                                    

"Faril bangun, sudah siang kamu harus sekolah. Kasihan tuh adik kamu  nunggu dari tadi".
Ucap bunda Airin membangunkan putranya.

"Bentar bun, 5 menit lagi"

"Heh kamu ini cepat bangun, itu ay-"

"Kakaaaakkkkk bannguuuuun..!! Udah siang juga, nanti Rara telat. Dasar kebo!" Teriak Kejora menggelegar menuju kamar kakaknya, membuat telinga manapun yang mendengarnya terasa sakit.

"Huuhh, nenek lampirnnya kumat lagi" Guman Faril sambil menuju ke kamar mandi.

***
Pagi ini adalah hari pertama Kejora kembali masuk sekolah setelah libur panjang semerter pertama. Ia begitu semangat hari ini, sampai-sampai memasang alarm jam 3 pagi yang tidak hanya membangunkannya tetapi juga kakak lelakinya itu, hingga kakaknya sulit tidur lagi dan malah kesiangan pagi ini.

"Pagi yah, bun" Ucap Faril turun dari tangga.

"Wah kakaknya aku udah turun nih" Kata Kejora mengejek dengan cengirannya.

"Kamu ini Ril, masak hari pertama masuk udah kesiangan" Timpal Faro ayahnya.

"Ini tuh gara-gara Rara tau gak yah, nyalain alarm kenceng jam 3 pagi. Aku kan jadi kebangun terus susah tidur lagi, tau-tau udah siang"

"Yeee, kakak malah nyalahin aku lagi. Harusnya itu kalo udah bangun ya jangan tidur lagi, sholat tahajud kek" sanggah Kejora tidak terima.

"Udah-udah kalian ini pagi-pagi udah berantem. Cepet dimakan sarapannya terus berangkat, biar nggak telat" lerai bunda mereka.

"Iya bun iyaa"

***
Pagi ini di SMA Garuda Sakti terlihat ramai, tentu karena hari ini hari pertama mereka masuk, jadi wajar jika para siswa berangkat lebih pagi.

"Fitriiii.....!!" Teriak Kejora memasuki area kantin yang cukup ramai.
Fitri adalah salah satu sahabat Kejora, yang sudah berteman sejak SMP.

"Gue cariin muter-muter gak taunya malah disini, capek tauk" Ucap Kejora sedikit ngos-ngosan, lalu ia duduk dan meraih segelas jus jambu milik sahabatnya itu.

"Eh eh, minum gue itu jangan diabisin!"

"Gue haus tauk muter-muter nyariin elo, di kelas, kelas sebelah, kelas sebelahnya lagi, di perpus, di gudang, taman belakang"

Mata Fitri terbelalak "Lo pikir gue apaan ngumpet di gudang segala, lagian siapa suruh lo muter-muter. Gue tuh kalo nggak di kelas ya di kantin lah"

"Elo juga gue tungguin dari tadi nggak dateng-dateng. Ya udah gue tinggal. Laper gue, belum sarapan" Jawabnya sambil menyendokkan nasi goreng kemulutnya.

"Huuft, serah deh seraah!"

"Btw, lo sendiri aja nih Fit, Wulan sama Anin mana?" Tanya kejora sambil membenahi rambutnya yang di kucir kuda.

"Wulan dibawa kak Reno tadi, maklum anak osis sok sibuk"

"Oooh, trus Anin mana?"

"Kayak nggak tau aja lo, tu anak kan pacaran sama Daniar mulu kerjaannya"

"Hahaha, bilang aja lo sirik kan, Anin udah punya pacar, la elo jomblo dari lahir!"Ucap Kejora seenaknya dengan tawa yang menjengkelkan bagi Fitri.

"Hehh, kayak yang ngomong nggak jomblo aja. Lagian gue ini tuh singgel bukan jomblo, gini-gini gue banyak yang mau!"
Memang benar, Fitri gadis yang tergolong cantik di sekolahnya dan banyak yang sudah mendekatinya, bahkan ketua osis sekolahnya juga pernah menembaknya, tapi dia menolak mereka semua karena dia bilang bukan tipenya. Sombong sekali bukan.

"Sama aja Fit, jomblo sama singgel tu sodaraan"

"Terserah lo deh ra! Yang cantik mah ngalah!" Ucapnya pede.

"Eh Fit balik ke kelas yuk, udah mau masuk nih." Ucap Kejora dengan memperhatikan sekitarnya yang sudah mulai sepi

"Hmm, iya juga. Ya udah, yuk!"
Merekapun meninggalkan kawasan kantin.

Di sisi lain, ada sepasang mata dingin yang terus memperhatikan gerak-gerik mereka. Sorot matanya tertuju pada gadis manis berambut ikal yang selalu menarik perhatiannya.

"Cantik"

***

Antara Kejora dan AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang