"Tiada Cinta yang sedalam rasa milikmu, tiada rasa yang dalam rasa dihatiku."
-----------------------------------------------------------
Vote adalah cara menghargai karya orang.
Selesai sarapan bersama keluarga Alaska, Ataya kembali duduk di sofa. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku membuka sebuah permainan memasak.
Ataya akan bermain game di ponselnya jika dia tidak punya kegiatan seharian. Hal yang membosankan memang. Alaska yang melihat itu menghampiri Ataya. Sedangkan orang tua mereka sibuk kembali berbincang bersama.
"Ngapain?" tanya Alaska memilih duduk di samping Ataya. Matanya tak lepas memandang gadis itu.
Ataya tak menjawab hanya melihatkan ponselnya pada Alaska bahwa ia tak bisa diganggu gugat. Kemudian Ataya tanpa sadar menyenderkan kepalanya pada pundak Alaska. Alaska hanya diam, ia pun membuka ponselnya berniat untuk bermain game. Tapi sebelumnya ia membalas chat dari Reno, bahwa dua curut akan datang ke rumahnya untuk bermain Ps.
Sudah setengah jam sibuk dengan dunia masing-masing, Alaska tak mendengar suara musik game dari ponsel Ataya. Alaska menunduk, melihat apakah gadis itu masih bermain game? Ternyata oh ternyata gadis itu sudah tidur. Padahal jam masih menunjukan pukul setengah 10 pagi.
Alaska memperbaiki cara tidur Ataya agar gadis itu badannya tak merasa remuk. Setelah itu Alaska kembali bermain game nya, tapi tak berapa lama tanpa sadar rasa ngantuk mulai melandanya.
Karena sudah pukul satu siang, Tamara, Reon, Stevano dan Rina telah selesai berbincang. Mereka berempat memilih kembali ke ruang tamu. Tamara melotot kaget melihat anaknya sedang tertidur pulas bersama Alaska. Begitupun Rina, Stevano dan Reon tak kalah kaget melihatnya.
Bagaimana tidak? Alaska tidur dengan Ataya. Biasanya mereka berdua kalo berdekatan suka berantem. Tamara dan Rina tersenyum lebar, bahkan mereka memotret keduanya.
"Biarkan saja mereka tidur, mungkin mereka lelah karena bersepeda," ucap Stevano. Mereka mengangguk setuju.
Setelah Tamara dan Reon pulang tak lama datanglah tiga curut. Rina berjalan keluar seraya membuka kan pintu.
"Assalamualaikum ada Alaska nya ma?" tanya Reno yang diangguki oleh Rina.
"Liat aja di sofa ya," kemudian Rina kembali ke dapur.
Saat mereka ingin mengejutkan Alaska, bahkan mereka sendiri yang terkejut melihat Alaska dan Ataya. Ketiganya saling pandang, oh ternyata tante Rina nyuruhnya ke sini hanya untuk melihat ini.
Sebelumnya mereka terpisah tidak seperti ini. Bahkan ketika tiga curut datang mereka sudah berpelukan.
Seperti inilah mereka, yang membuat seseorang akan berpikiran aneh bukan. Lihat lah? Alaska memeluk Ataya begitu posesif. Ketiganya saling pandang kemudian mereka berbisik entah apa yang mereka bisikan? Hanya tuhan dan mereka lah yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA ✔ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM DIBACA:)] Tiga kata menggambarkan sosok gadis yang selalu membuat tingkah lucu, menyebalkan dan menarik. Selalu percaya diri dan tak peduli pada sekitarnya. Hingga suatu hari ia mulai jatuh Cinta pada seorang kakak kelas dengan sena...