Judul: Mutiara Sang Negara
Karya: Lintang Aksa BagaskaraMerah ... lambang suci pertumpahan darah. Di bawah terik dan kejamnya penjajah, hunus pedang membara. Kobaran semangat penuh amarah tertera pada sejarah. Menjadikan sang lambang berdiri tegap mengikat.
Jeritan perih dan rintian tabu, menggema pada penjuru, terucap pada setiap tubuh. Lalu tersambar si jago peledak waktu. Membuat raga, terpisah dari sukma, hingga merah tak lagi menyatu dengan waktu. Menjadikan catatan bagi masa mendatang.
Oh sang mutiara ... laksana pelangi, indah sejarah memaknai cerita. Menjadikan pengabdian untuk di kenang dalam personalia masa. Guratan waktu menjadikan dirimu temaram oleh pedang. Terinjak-injak langkah kaki yang menyerang.
Darahmub... menetes, dan kau mungkin menangis, bukan merasa sakit namun merasa gagal untuk mempertahankan. Karena batas masa telah menjemput ke dunia selanjutnya. Menjadikan daaksa memendam resah. Padahal ... pertempuran membawa sang merah putih, tinggal setitik tingkat asa.
Ohh Mutiara Sang NegaraJudul: Tanah airku 74 tahun kau merdeka
Karya: Lintang Aksa BagaskaraPersada bunda pertiwi
Alamnya indah alami
Senjuk rinai suci membasahi bumi
Menyanyikan kearifan budaya lokal
Terhampar puingan rasa untuk terbenam menjadi raksa
Hingga mata terbuka oleh perihnya kisah
Rinai dan untaian hanya alumni cerita
Karena masa telah merubah hingga indah terkias dalam daksaTentang indah
Kau nomor satu untuk sumber daya
Perihal budaya kau paling banyak ragamnya,
Mempersatukan perbedaan dalam satu bahasa
Melestarikan adat beda dalam setiap daerahMenjadikan sejarah pokok ajaran utama
Di dalam biota dunia kau terindah dan terjaga
Meski beberapa lupa pada kesatuan, namun tetap harus jaya
Kau indonesia.. pemilik dasar keadilan! Menjunjung tinggi persatuanSemua berlambang dari perjuangan pahlawan
Yang telah berjuang merebut kemerdekaan
Tanpa perih sakit,
Mengahadapi si jago merah dan hunus pedang
Karena saat itu kerja paksa telah melukai hantaran jiwa
Membuat gigih tekad untuk melepas hina
Dalam perjuangan, teramat sakit bila dikenang
Tanpa lelah dan henti memikirkan pencapaian kemerdekaan
Hingga kini sang merah putih
Telah berkibar pasti di bawah pencakar langit bumi
Memastikannya untuk tetap abadi, hingga alam ini jauh pergi
Mengikuti hukum Tuhan, sampai dunia matiLubai, 11 Agustus 2019. 12.56
Waktunya😍🎧📢
KAMU SEDANG MEMBACA
Lewat Indra Lintas Aksara
PuisiSeringkali kita lupa, bahwa hidup itu tidak hanya tentang tujuan, tetapi juga perjalanan. Di mana pada setiap persinggahannya kita akan mengalami yang namanya sakit dan terluka. Kita tidak hanya butuh kaki untuk berjalan, tangan untuk berpegang. Tap...