1. MEET AGAIN

434 22 2
                                    

Di dalam sebuah aula yang berukuran megah nan indah itu, terdengar sebuah alunan musik dimainkan disana. Banyak bunga Baby's Breath yang bertebaran. Entahlah, ini bukanlah acara pernikahan? Tapi kepastiannya adalah Amyra Nafeesa tengah terpaku menatap seorang pria berperawakan dingin disana, Irtiza Wazni. Tepat disisi kanannya Irtiza, terlihat seorang pria beraut wajah tegas. Beliau General Manager Gardenia Hotel's ini, Danial Hakam, Ayah kandungnya Irtiza.

Semua orang yang hadir tersenyum lebar, mereka ikut berbahagia atas penyambutan anak tunggal laki-laki GM Danial pemilik Gardenia Hotel's, tapi tidak dengan Amyra.

Jika kalian bertanya-tanya, kenapa? Baiklah, mari dengarkan baik-baik... Karena Irtiza adalah cinta pertama Amyra semasa Sekolah Menengah Pertamanya.

Amyra sebenarnya sudah tahu kalau Hotel ini milik keluarganya Irtiza. Tapi ia tidak pula menyangka, kalau secepat ini ia akan bekerja dibawah kepemimpinan Irtiza, yang akhirnya pada tahun ini menjabat sebagai Assistant Executive Manager Gardenia Hotel's, mewakili Ayahnya.

Sudah 4 tahun Amyra bekerja di Gardenia Hotel's, dari hanya menjadi seorang staff Accounting, hingga sudah setahun ini ia menduduki posisi Secretary.

Yap... Ia satu-satunya perempuan yang berhasil dipilih untuk menduduki posisi Secretary General Manager, semua berkat ketangkasan dan kepintaran yang Amyra miliki.

**********

Waktu pun tanpa terasa telah menunjukkan pukul 11 siang. Amyra sudah terlihat sibuk di ruang kerjanya, yang letaknya tepat sekali berhadapan langsung dengan ruang kerja GM Danial dan kini dimiliki oleh Irtiza.

"Amyra..." Panggil seorang pria berperawakan manis, saat ia baru saja melangkah keluar dari ruang kerja Irtiza. Ya... Ia Residence Manager Kevin.

Amyra sangat mengenal akrab Kevin, karena sahabat Amyra merupakan kekasih dari Kevin. Lagian juga, dulu Kevin dan Amyra bertempat tinggal satu lokasi rumah yang sama, hingga Amyra memutuskan untuk pindah setelah kesedihan yang menyayat hatinya itu terjadi.

"Iya, Kevin?"

"Pak Danial panggil kamu tuh" Tutur Kevin.

"Iya. Terima kasih" Ucap Amyra.

Amyra yang kini sudah menggenggam erat kedua tangannya pun, berlalu beranjak dari duduknya.

"Semangatlah Amyra, ini adalah hari pertama kamu bertemu dengan Pak Irtiza" Seru Kevin, membuat Amyra tersenyum mendengarnya.

Amyra pun kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan meja kerjanya, meninggalkan Kevin yang tampak menatap sendu kepadanya.

Tok... Tok... Tok... Terdengar Amyra mengetuk pelan pintu ruang kerja GM Danial. Ia pun berlalu masuk dengan tenangnya, setelah sejenak merapikan blouse putih dan rok hitam mininya.

GM Danial menatapnya dengan raut wajah yang hangat, tapi tak sedikitpun Amyra melihat kehangatan itu pula dari raut wajah dingin Irtiza. Irtiza hanya tampak sibuk dengan sebuah dokumen ditimangan tangan kanannya, sembari duduk nyaman diatas sofa tamu ruang kerja Ayahnya itu.

"Selamat siang Pak Danial" Sapa Amyra ramah. "Anda memanggil saya?" Lanjut Amyra bertanya.

"Iya- Iya Secretaris Amyra. Kemarilah, Bapak akan kenalkan kamu kepada atasan baru mu" Ujar GM Danial, Amyra pun lantas melirik gaguk kearah Irtiza, yang masih saja bertahan bersama sikap dinginnya itu.

Hems... Betapa berdegupnya jantung Amyra, tapi ia berusaha untuk bersikap profesional terhadap pekerjaannya. Benar kata Kevin, ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai Sekretaris Irtiza, sudah seharusnya ia memberikan yang terbaik.

"Perkenalkan Sekretaris Amyra, ini anak Bapak, Irtiza Wazni. Mulai hari ini kamu akan menjadi Sekretarisnya. Dan Irtiza, perkenalkan... Dia Nona Amyra, dialah yang selama setahun ini membantu Papa mengurusi urusan kantor" Tutur Ayah Irtiza itu, Amyra pun tampak menyunggingkan senyum manisnya.

Sejenak keheningan pun terjadi, saat Irtiza tiba-tiba saja mengangkat pandangannya dan menatap diam Amyra. Sorot matanya tampak tajam, tentu saja hampir membuat Amyra tertegun.

"Irtiza tidak pernah berubah, ia tetap dingin dan penuh dengan ketenangan. Apa ia mengingat ku?" Tutur Amyra dalam hatinya.

Amyra jadi teringat dulu, semasa sekolahnya saat semua siswa sibuk berolahraga, tapi Irtiza malah menyibukkan dirinya dengan buku. Ya... Bagi Amyra, Irtiza adalah tipe pria yang langka. Dia bukanlah pria yang dingin, tapi hanya saja seorang pria yang pendiam. Bukannya ia pemalas dalam melakukan segala hal, tapi Amyra yakin Irtiza adalah seorang manusia introvert yang memang menyukai kesendirian.

"Inilah yang membuat aku jatuh cinta kepadanya, karena ia seorang pria yang berbeda. Jika ditanya, apakah sampai sekarang aku masih mencintainya? Entahlah, aku juga bingung menjawabnya? Karena rasa itu telah menghilang sesaat masa Sekolah Menengah Atas ku, sesaat Iritza pergi jauh meraih title sarjananya ke Amerika"

BABY BREATH FLOWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang