22. WHAT!!!

69 4 0
                                    

Menit demi menit pun berlalu, tepat dipukul 2 siang. Irtiza dan Amyra sudah tampak tenang bersama didalam mobil yang saat itu dikendarai Irtiza sendiri. Untungnya mereka tidak terlambat datang ke pertemuan tadi, jika tidak mungkin CEO yang arogan itu akan sesegera mungkin memutuskan kontrak kerjanya dengan Gardenia Hotel's.

"Apa saya mengganggu jam istirahat kamu?" Tanya Irtiza kepada Amyra tanpa mengalihkan pandangnya dari padatnya jalanan kota.

"Ehng... Tidak Pak" Jawab Amyra gaguk. Irtiza pun hanya diam menanggapinya.

Tak berapa lama pun, Irtiza menghentikan laju mobilnya. Entah kenapa Irtiza mengajak Amyra untuk datang kemari? Ke taman yang dipenuhi oleh bunga gardenia milik Ibunya.

"Maaf Pak, kenapa kita kemari? Apa ada pertemuan lainnya disini?" Tanya Amyra yang sejak tadi celingak-celinguk ke sekeliling taman gardenia itu.

"Apa kamu tahu tempat ini?"

"Iya, tentu saja. Bunga gardenia di taman ini, mendiang Ibu Bapak kan yang menanamnya?" Ujar Amyra sukses membuat Irtiza menatapnya teduh. "Dulu setiap satu bulan tiga kali Pak Danial mengajak saya kemari. Beliau bercerita banyak mengenai mendiang istrinya dan juga mengenai anda" Sambung Amyra menjelaskan.

Irtiza pun berlalu menghelakan nafasnya, matanya kembali fokus menatap bunga gardenia yang sangat indah tumbuh menghiasi taman itu. "Sepertinya kamu banyak mengenal Papa saya ketimbang saya anaknya sendiri"

"Tentu saja" Sombong Amyra, membuat Irtiza kembali meliriknya. "Mmm... Pak Danial sudah menganggap saya seperti anaknya sendiri, itulah kenapa para karyawan Gardenia Hotel's mengira saya adalah wanita simpanan Pak Danial"

"Apa kamu baik-baik saja dengan gosip yang beredar itu?" Tanya Irtiza heran melihat ekspresi Amyra yang terlihat tenang-tenang saja.

"Kalau ditanya saya marah atau tidak? Jelas saya marah Pak. Tapi saya tidak mau ambil pusing, kalau gosip itu tidak menyakiti orang lain, saya akan mengabaikannya" Terang Amyra membuat Irtiza kian terpaku saja menatap lekat Sekretarisnya itu.

Entah apa yang ada didalam pikiran Irtiza sekarang? Mungkin ia akan berpikiran kalau Amyra adalah gadis yang bodoh, karena rela begitu saja dicibir oleh orang lain, atau malah sebaliknya... Irtiza merasa bangga terhadap Sekretarisnya itu, yang memiliki hati yang begitu baik.

"Mmm... Apa kita bisa pulang sekarang Pak?"

"Kenapa? Apa kamu bosan bersama saya?" Seru Irtiza tampak protes.

"Bukan Pak, bukan begitu. Saya cuma mau mengingatkan Bapak saja, kalau besok dua rapat berturut-turut harus Bapak pimpin. Kalau Bapak banyak memiliki waktu istirahat, mungkin saja besok Bapak akan terlihat sangat segar" Tungkas Amyra seraya membawa senyum tenangnya. Haha... Sebenarnya ia hanya berusaha menangkan emosinya untuk menghadapi bosnya yang dingin dan terkadang menyebalkan itu.

"Ya sudah, ayo cepat kita pulang" Akhir Irtiza dan berlalu melangkahkan kakinya duluan, mendahului Amyra yang lucunya tampak menghela sejenak nafasnya.

**********

Waktu pun kini berganti, pagi cepat sekali kembali. Amyra yang baru saja menginjakkan kakinya di lobby Gardenia Hotel's tampak menatap penuh tanya kesekitarnya. Matanya bermain, memandangi beberapa pegawai Gardenia Hotel's saling berkumpul membicarakan sesuatu hal.

"Maaf, ada apa ini?" Tanya Amyra kepada Staff Receptionist Hotel.

"Pak Irtiza kecelakaan semalam" Jawab salah satu Receptionist pria yang berdiri tepat didepan Amyra.  Betapa terkejutnya Amyra mendengar perkataan Receptionist pria itu.

Bagaimana bisa semua ini terjadi?

BABY BREATH FLOWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang