E M P A T

3.8K 303 49
                                    

Brother Complex
.
.
.

Paginya kak eunbi balik ke jogja sama sang pacar sedangkan ayah sama bunda duduk diteras setelah dadah-dadah melepas ka eunbi.

"Ayah ngga ke kantor?" Tanya jinan.

Pasalnya sang ayah masih mengenakan boxer selutut dengan kaos oblog putih dengan tulisan 'oblong'. Ayah menggeleng, "ayah lagi pengen jadi bucin" jawab sang ayah sembari memeluk bunda membuat jinan buru-buru menaiki ferguso.

"Jalan bang, geli liat bucin!"

Bunda cuma mesem-mesem sambil menatap sang anak yang telah berlalu.



[Brother Complex]


Hyunjin dengan tenang menggendari ferguso yang makin hari makin ia sayangi melirik kaca spion.

"Lo balik sendiri ya, nanti" jinan memberi sinyal tak paham.

"Gue mau jalan sama somi" jalas hyunjin yang diangguki jinan.

"Okedeh. Nanti bilangnya main ke rumah felix kan" jinan memastikan lalu fokus kembali ke ponsel.

Hyunjin yang mendapati jinan senyum-senyum sendiri makin heran.

"Lo chat siapa?" Tanya hyunjin.

"Jangan kepo, bang!" Jawab jinan tanpa mengalihkan fokus.

Hyunjin merasa tertohokㅡkenapa juga dia harus bertanya hal yang argh! Sudahlah. Mungkin rasa saudaranya mulai tumbuh kali? Hyunjin pun mengangguk membenarkan batinnya. Tak salah bukan kalau sesama saudara saling care. Tapi tetap saja hyunjin menghentikan ferguso di halte depan komplek.

"Makasih bang" kata jinan sambil mengulurkan helm kepada hyunjin.

Jinan berbalik ingin menuju kursi halte namun langkahnya terintrupsi,

"Eh? CHANGBIN!!" Teriak jinan "nebeng dong" katanya kemudian.

Pria yang dipanggil changbin itu hanya terkekeh lalu menyodorkan helm membuat jinan senyum sumringah, "Naik aja lah!"katanya.

Jinan pun dengan senang hati memakai helm lalu menaiki motor ninja biru milik changbin.

Hyunjin yang masih terdiam saat changbin jinan sudah berlalu. Mulutnya setengah terbuka melihat adegan yang menurutnya terlalu singkat namun entah kenapa membuat dirinya kesal.

"Fergusoㅡlo mau badan lo jadi gede dikit kaga?" Ucap hyunjin kepada fergusoㅡmatic kesayangannya.

[Brother Complex]

Ini Kamis jam terakhir dan harus mapel prakaryaㅡ santai memang namun banyak anak kelas yang ribut. Mrs. Shin hanya bisa menghela nafas, sang guru sedang hamil tua jadi geraknya sangat terbatas dan selalu mengelus dadaㅡ berharap kelak anaknya tak seperti murid-muridnya.

"Jadi sudah kebagian ketas semua?!" Tanya Mrs. Shin

"Sudah Mrs.Shin!" Jawab anak anak.

"Silakan buka kertas yang kalian dapat dan berkumpul menjadi satu berdasarkan nomor yang sama"

Seketika kelaspun ricuh, ada yang mengeluh tidak sreg dengan anggota kelompoknya, ada yang debat tempat duduk, ada yang kesenangan karena anggota kelompoknya anak-anak kelas paralel. Lagi-lagi Mrs. Shin mengelus dadanyaㅡ sabar Mrs.

"Ekhm ekhm!"

"Batuk pah haji.  Minum bodrex!"

Oke. Felix dan jisung memang mulut sampah.

"Bodoh!" Celetuk jinan yang baru saja duduk.

"Uwih! Ada mbak inan nih~"

"Jijik felix!" Bales sakura.

"Kok kita cuma berempat sih, kan ada 5 harusnya?" Kata jinan mengalihkan pembicaraan.

Baru jisung ingin membuka suara kursi disamping jinan ditarik mundur, "Kelompok 3 kan?"


Seketika mulut sampah felix dan jisung berkoar koar.

"Bau-bau CLBK nih...ekhm ekhm"

"Kapalku berlayar"

"Aduh baper dek jinan, kakanda"

Bunuh temem sendiri dosa ngga si?ㅡJinan korban PHP taehyung BTS.

Apalagu hyunjin malah senyum-senyum tidak jelasㅡkampret, maki jinan.


[Brother Complex]

Halo kalian-kalian-kalian.

Jadi aku tuh bingungㅡsuper malah.

Menurut kalian, jinan cocoknya sama siapa? Changbin atau Hyunjin?

Brother ComplexㅣHwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang