D U A E M P A T

1.8K 114 21
                                    

[Brother Complex]
.
.
.
.
.

"ngga ke kantin ji?"

Jinan melirik chaewon yang baru saja duduk bersila disampingnya sambil menggigit lolipop. iya. chaewon kalau makan lolipop langsung digigit, biar greget katanya. ya terserah lau sajalah chae.

Jinan menggeleng, " mager ah chae" lalu fokus mengutak-atik laptopnya lagi.

bohong, padahal jinan makan diam-diam dibelakang sekolah dengan hyunjin.


Chaewon melirik layar biru laptop jinan lalu mengernyit, "bukannya lo pengen kuliah dijogja ya? kok malah ngepoin situs univ luar negeri" tanyanya.

" ya kan, nyari cadangan apa salahnya chae" jinan berkata namun tak melirik chawon sama sekali.

Chaewon mengangguk saja. aslinya ngga paham dia tuh, mau nanya takut ditampol. jinan kalo lagi mode serius nyeremin.

"Btw, kenapa adek lo dari tadi kaya melototin gue ya?. serem gila" jinan mendengarkan bisikan chaewon dengan muka datar.

Iya sih, jinan juga sadar kok kalo dari tadi hyunjin selalu melihat kearahnya jauh sebelum chaewon duduk bergabung. pandangannya ituloh, kaya singa lagi mengincar mangsanya.

Jinan menghela nafas kasar saat bayang-banyang kejadian didalam vila berputar bak film drama Indosiar yang biasa bunda tonton disiang hari.

Waktu hyunjin dengan lancarnya nembak jinan dan jinan yang dengan gilanya menjawab 'iya'. iya hyunjin resmi jadi pacar jinan dengan syarat backstreet. akal sehat jinan kayaknya udah ngga  bekerja tapi entah kenapa ada rasa senang dibenaknya saat ini.



[Brother Complex]

Changbin
[Gue nunggu diparkiran, ji]


Jinan mengangguk, diangkatnya tas yang telah ditata lalu beranjak hendak pergi dari kelas.

"duluan ya ra" jinan bermaksud pamit ke sakura yang masih betah duduk main hp padahal dia bakal jadi manusia terakhir yang ada dikelas.

jinan langsung pergi saat sakura memberi jempol kepadanya.

Saat baru ingin berbelok kearah parkiran tangan jinan ditarik mundur. tadinya ia ingin berteriak tapi saat tau kalau hyunjin yang menariknya, ia urungkan.

Hyunjin menarik jinan kearah toilet laki-laki. tidak elit memang tapi itu jadi satu-satunya tempat terdekat yang sunyi dan jarang di lewati untuk jalan pulang tentunya.

hyunjin memeluk jinan, "aku kangen" tuturnya lembut lalu mengelus rambut jinan.

jinan tersenyum lalu membalas pelukan hyunjin, "aku juga, jin" balasnya namun tak lama jinan mendorong badan hyunjin, "takut ada yang liat" katanya.


hyunjin mengangguk. dirasa ngga ada yang akan diomongin jinan memilih pergi. namun hyunjin malah menahan tangannya.

"Apalagi?" tanya jinan agar cepat selesai.

hyunjin terdiam cukup lama, "sakura nembak gue dan gue terima" katanya.

"Gila!" jinan hampir teriak.

hyunjin tersenyum manis, "buat nutupin hubungan kita ji " katanya.

"gila lo hyunjin. gila. lo mikir ngga sih. kita udah ngecewain ayah sama bunda. jangan bawa-bawa temen gue jin"  Jinan mulai emosi.

"jinan, dengerin gue"  hyunjin menahan kedua bahu jinan, "biar ngga ada orang yang curiga" katanya lembut.

jinan terdiam, rahangnya mengeras, "harusnya gue ngga ngikutin apa mau lo brengsek!"




[Brother Complex]

Jinan berlari menuju parkiran. sialnya, entah kenapa ia tiba-tiba menangis. changbin yang melihatnya jadi bingung sendiri.

"Changbin" jinan langsung menubruk badan changbin sambil terus menangis.


awalnya changbin ingin bertanya tapi keberadaan hyunjin yang kini tengah  menatapnya dengan pandangan lemas seolah menjelaskan semua.

changbin merekuh erah tubuh jinan mengisyaratkan pada hyunjin kalau jinan lebih nyaman bersamanya.


Tbc

Halooooooooooooo

Berapa lama aku ngga up? gimana kabar kalian?

ada yang nunggu work ini ngga? hehehe

aku sebenarnya ngga sibuk sih, cumaaa lagi ngga tau kenapa aja ;)

terima kasih buat kalian yang selalu bote dan komen.

follow akunku juga dong, ngga punya temen nih ))

Brother ComplexㅣHwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang