D E L A P A N

2.8K 248 2
                                    

[Brother Complex]
.
.
.
[PERHATIAN
Part ini mengandung adegan kekerasan. Jadi pembaca mohon lebih bijak dan yang dibawah umur silakan menepi]

.
.
.
.
.

Jinan bangkit dari duduknya dan memastikan bahwa sekolah sudah sepi, hari ini jinan memutuskan pulang paling akhir dari biasanya padahal ujian sudah bubar 2 jam lalu. Jinan bukannya pengecut atau apa tapi ia masih punya hati untuk menyakiti seorang somi yang baiknya tidak ketulungan. Harusnya jinan menolak ajakan gila hyunjin. Jinan keluar dari kelasnya dan benar saja sekolah sudah sepi.

Jinan berjalan menunduk memandangi sepatu hitamnya, jinan tersentak saat sepatunya tak sengaja menambrak sepatu lain. Jinan buru-buru menunduk, "Maaf, mbak" ucapnya.

"Song jinan Mipa 3?" Jinan mengangguk.







Plak



Jinan meringis saat satu tamparan mendarat dipipinya, "kamu apa-apaan?!" Sentak jinan.

"Lo yang apa-apaan, jalang!!!" Bentak si perempuan bergigi kelinci.

"Gue udah minta maaf ya, soal sepatu temen lo. Ngga usah kampungan!" oke jangan lupakan fakta bahwa jinan itu sarkastis.

Ketiga siswa itu tertawa, "lo yang kampungan! Jalang! Ngerebut kok pacar orang!!" Ucap perempuan berambut sebahu.


"Muka pas-pasan aja gayanya mau rebut hyunjin dari somi!" Oke jinan mulai mengerti.

Jinan terkekeh sinis, "oh! Lo pada Panson ya!. Gue tebak lo temennya somi dan cuma numpak tenar aja! Biasa para penjilat lah yaㅡ"





Plak






Satu tamparan lagi, jinan emosi dan detik berikutnya jinan menjadi brutal dengan membabi buta membuat ketiga teman somi mendapat serangan acak.

"Jalang!"

"Kampungan!"

"Dasar Cabe"

"pelakor gila!"

"ANJING!!"




[Brother Complex]

SongJi
[BIN]
[dimana?]

ChangBin
[rumah felix]
[Boring]



Jinan meringis, "bego ji! Ngapain senyum!" Rutuknya pada diri sendiri.


SongJi
[Jalan yuk, tapi gue masih di sekolah]


ChangBin
[gue OTW]


[Brother Complex]

Changbin membelokkan langkahnya menuju lorong samping perpustakaan, disana ia bisa melihat jinan yang sedang terduduk disamping tangga.

"Ji?!" Changbin tak percaya pada penglihatannya. "Lo habis ngapain?"

Jinan meringis, "Lo brisik! Gue pusing!" tutur jinan.

Changbin tak menanggapi jinan yang masih sempat-sempatnya tersenyum saat wajahnya hampir menyerupai annabelle. Bibir mungilnya robek, rambut panjang yang semula diikat kuda menjadi tak beraturan, seragam lusuh dengan bercak darah sampai kaki pincang.












"Gue bukan jatuh dari tangga" jelas jinan saat changbin sedang mengobati lukanya.

"Gue tau" kata changbin datar.

Jinan tersenyum, "tapi bin! Harus banget ya ngobatin gue ditaman!, kitaㅡAah! Bangke!" Jinan meringis saat lukanya ditekan changbin.

"Brisik si lo!"

"Gue cewek kali bin, lembut dikit napa!"

Changbin mendecak, "heran gue! Lo kan ikut taekwondo! Kok bisa kaya gini!"


"Tiga lawan Satu, bin. Dan mereka sabuk hitam semua! Beruntung aja gue masih hidup!" Bela jinan.




Changbin meringisㅡtak sanggup membayangkan saat dimana jinan dijadikan bulan-bulanan si sabuk hitam.

"Ji"


Jinan menatap changbin yang sudah selesai membersihkan lukanya.





"Lo masik suka hyunjin?"






[Brother Complex]

Halo halo

Fyi, ini double update dan sekali tulis langsung publish jadi  maafkan kalo ada typo ya say.

Salam cinta,

Hyunjin wifeu

Brother ComplexㅣHwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang