S E P U L U H

2.7K 248 9
                                    

Brother Complex





Hyunjin menggerang frustasi, si tampan kemudian mengacak rambutnya random sebagai pelampiasan atas mulutnya yang entah kenapa sangat susah dikontrol. Hyunjin sadar kalo dia udah keterlaluan tapi toh nasi sudah menjadi bubur kan.

"Gue kenapa sih?!" Tanyanya entah kepada siapa.

Hyunjin mendudukan dirinya disofa dan menatap layar ponselnya yang menghitam. Hyunjin mendecih, "kayanya gue emang keterlaluan deh!"

Hyunjin terlalu emosi kepada jinan dan jujur entah karena apa. Hyunjin jadi berfikir. Ya kali dia jengkel cuma gara-gara jinan pulang sama changbin. Ya tapi kan harusnya jinan pamit dong sama hyunjin kalo emang mau jalan sama changbin, hyunjin kan adeknya. Hyunjin tersenyumㅡbenar dia adeknya jadi wajar kalo dia protektif.







[Brother Complex]

Tok tok tok

Hyunjin mengetuk pelan pintu kamar jinan. Niatnya mau minta maaf karena terlalu protektifㅡitu niat kedua. Niat awalnya pengen dibikinin sarapan, hyunjin laper dan mustahil mahir masak jadi harus meluluhkan hati kakaknya dulu. Berdasarkan pengalaman, jinan itu ngga mudah memaafkan tapi lemutㅡhyunjin ngga pahamlah intinya jinan itu tsundere.

"Ji?" Panggil hyunjin, "ada cogan loh, kok didiemin!"

Mengesampingkan kenarsisan hyunjin, pintu kamar jinan tak lekas dibuka membuat hyunjin khawatirㅡiya khawatir gagal sarapan.

"Teteh! Hyunjin laper! Keluar dong, masakin adeknya" teriak hyunjin sambil nggedor-nggedor pintu kamar jinan.


Senyum hyunjin merekah saat mendengar suara pintu dibuka dan selanjutnya melunturkan senyum si tampan.

"Muka lo kenapa?"tanya hyunjin.

Jinan tak menanggapi, ia malah berjalan mendahului hyunjin. Jinan berjalan memasuki dapur dengan hyunjin yang mengikutinya bak anak anjing. Lucu sih tapi pengen jinan buang aja, gimana ya? Anjing emang lucu tapi jinan alergi ya sudah. Tamat.


"Lo mau apa?" Tanya hyunjin.

"Bikin sarapan buat lo!" Jawab jinan ketus.

Hyunjin menggeleng lalu menarik tangan jinan yang membuat si empunya meringis tanpa sadar.

"Obatin dulu lah muka lo!"katanya, "dari pada sarapan, rasanya gue lebih butuh penjelasan"


[Brother Complex]

"Jadi masih ngga mau cerita?" Tanya hyunjin.

jinan diam, toh ngga ada untungnya juga malah nambah gede masalahnya kan dan jinan benci itu. Alih-alih menjawab hyunjin, jinan malah memaninkan ujung sweater yang ia kenakan dan mengabaikan hyunjin yang mengintimidasi.

"Lo ngga mau jawab gue?" Jinan menggeleng.




Detik berikutnya hyunjin dengan cepat menyibak sweater yang jinan kenakan dan terpapar sudah luka lebam yang bahkan changbin tidak tau. Mata hyunjin membesar melihat perut jinan penuh legam.



"Bangsat!" Makinya.


Bukan jinan tak berani melawan tapi jinan hanya tak mau masalah ini tambah panjang dan tentunya bakal lebih parah.

"Lo sebenernya habis ngapain?" Tanya hyunjin dengan nada lembut.


"Yang pasti bukan jatoh dari tangga ataupun kamar mandi, jin" jawabmu ingin mengakhiri percakapan ini.






Jinan bangkit lalu meninggalkan hyunjin diruang tengah sendirian dengan kemelut dikepalanya.





"Bangsat!" Maki hyunjin entah untuk siapa.

Brother ComplexㅣHwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang