E N A M

3.1K 280 6
                                    

Brother Complex
.
.
.


Jinan duduk dikursi berniat menikmati makan malam yang sangat ia tunggu sejak sore tadi. Saat dengan senang hati jinan mengambil nasi sang ayah berseru, "teh, panggilin abang dulu".

"Ck! Palingan abang lagi tidur yah"

Jinan mengulurkan tangannya untuk mengambil sayur namun ditepis sang ayah, "Panggilin abang dulu!" Tegas ayahnya.

"Bunda! Ayah, rese!" Adu jinan saat bunda kembali dari dapur.

"Udah, biar bunda aja" jinan senyum sumringah.




"Kalo bukan teteh panggil abang! Ayah ngga mau makan!" Rengek ayah.



Bunda dan jinan pun suksea melongo. Ini bapak gue kerasukan apaan?

Iya, si ayah ini muka sangar hati hello kitty.




[Brother Complex]

Tok tok tok

"Bang?" Tak ada sautan.

"Abang, disuruh makan sama ayah!" seru jinan namun pintu kayu bercat coklat bertuliskan 'hyunjin' belum juga terbuka.

Jinan berinisiatif membuka pintu yang baiknya tidak terkunci. Saat memasuki kamar hyunjin, jinan sedikit kaget karena hyunjin rupanya tengah duduk disamping ranjang dan menatap lurus kearahnya. Setelah memastikan pintu tertutup jinan mengganti tatapannya yang semula gadis lugu dan penurut menjadi jinan judes nan galak.


"Bisu lo!" Katanya lirih namun jelas menusuk,"kenapa? kebanyakan ngeluarin kata-kata manis buat cewek-cewek, bang".

Hyunjin masih diam, "turun lo! Kalo lo mati, bunda yang susah!" Jinan mengakhiri kalimatnya dengan berbalik badan.



"Sumpah!ㅡ" jinan berbalik saat hyunjin membuka suara.


"Sumpah, lo sama changbin cuma temenan!"

Jinan berfikir sebentar, jinan tau betul kalimat hyunjin tak sulit dicerna hanya saja makna kalimat hyunjin yang entah kenapa seperti menuntut sesuatu. Jinan menghampiri hyunjin dan mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh hyunjin. Tanpa aba-aba jinan meraih tangan hyunjin yang membuat hyunjin menatap jinan bingung. Bahkan saat mereka dekat dulu, jinan menolak mentah-mentah skinship yang hyunjin berikan. "Gue risih" begitulah alasannya.


"Gue minta maaf" jelas terdengar tulus ditelinga hyunjin apalagi sorot mata jinan jelas menyiratkan kesenduan.



"Gue ngerti, lo cuma pengen yang terbaik buat gue. Gue keterlaluan. Lo adik gue jadi wajat kalo lo khawatir dan sedikit over, jin!ㅡDan ya. Gue sama changbin cuma teman, mungkin ngga bakal lebih"



Lagi-lagi Hyunjin seperti tertampar oleh kalimat jinan. Entah status mereka yang berubah atau karena changbin hanya sekedar teman, yang pasti hati hyunjin merasa sedikit lega namun jelas ada rasa nyeri yang timbul entah karena apa.

"Lo adik yang baik jin dan gue bakal berusaha jadi kakak yang baik juga" kata jinan tersenyum. "Makan yuk bang, teteh laper" jinan hendak menarik hyunjin namun tertahan. Hyunjin jelas pelakunya.

Jinan mengisyaratkan 'apa?' Dengan mengerutkan keningnya namun hyunjin malah diam.

"B bo boleh minta peluk?"

Ucapan hyunjin yang terbata-bata membuat jinan terkekeh lalu memeluk adiknya yang malu-malu. Terasa sekali hyunjin kaget namun akhirnya membalas juga.













[Brother Complex]

Halo halo halo,

Sesungguhnya aku ngetik ini dan langsun publis jadi kalau ada typo tolong maafkan, karena typo sesungguhnya sangat tidak diinginkan.



Btw, udah ada yang bisa nebak endingnya gimana? Hohoho boleh dong ya bagi tau.

Brother ComplexㅣHwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang