Haiyoooo, Pugoka hadir membawa apdetan baruuuu~ Ingat, jangan ada dendam di antara kita loh ya... :')
Berdiri dengan penuh percaya diri, tubuh tingginya begitu menarik perhatian. Tak ada keraguan yang terlihat dari setiap kata yang keluar dari belah bibirnya. Seluruh soal yang ada dijawab dengan sempurna. Kekaguman terpampang jelas di wajah tiap orang yang melihat.
Lomba telah berakhir. Ketika semua orang sibuk membereskan barang-barang mereka, sepasang mata asing terus menatap sosok Rangga. Tergambar rasa kagum yang dalam dari iris hitam itu.
"Tiara, kok bengong? Ayo pergi!"
Tertarik dari lamunannya, ia pun beranjak dari kursinya. Hanya sesaat sebelum ia benar-benar pergi, ia menaruh lirikan ke arah cowok tinggi itu untuk yang terakhir kalinya.
.
.
"Lombanya udah selesai?" Brian berbicara di ponsel.
"Baru aja selesai."
"Jadi bentar udah boleh pulang, dong!" Brian mendadak merasakan sebuah lonjakan yang membuat mood-nya naik.
"Belum bisa. Hasil lombanya bakal keluar dua hari ke depan. Mungkin gue bakal pulang hari jum'at," balas Rangga.
Brian muram. "Hmm..."
Rangga menyadari kekecewaan Brian. Ia tersenyum tipis. "Besok gue lowong, jadi gue bakal beliin oleh-oleh buat lo. Lo mau gue beliin apa?" ia mencari cara untuk membuat Brian kembali semangat.
"Gue mau kripik pisang!" Brian menggebu.
"Gue jauh-jauh ke sini buat beli kripik pisang? Mending lo emut pisang gue aja!" Tautan alisnya terlihat jelas. Rangga terkadang tak mengerti dengan pola pikir anak yang satu ini, membuatnya harus menghela napas beberapa kali.
"Pegel mulut gue, gue ga mau!" bantahnya.
"...."
"Yaudah, pikirin aja mau beliin oleh-oleh apa. Gue ga mau pusing!" Brian memutuskan sambungan teleponnya. Pembicaraan yang dimulai dengan suasana adem-anyem mendadak diakhiri dengan perdebatan aneh.
Setelah Brian menaruh ponselnya, ia merasakan panas di lambungnya. Ia pun sadar kalau ia belum mengisi perutnya sejak pagi.
Tangan jahilnya mengambil kembali ponsel yang baru saja ia buang ke kasur.
To : Bottom gue
Rangga, gue laper...
Tak berselang 2 detik setelahnya, pesan dari Rangga muncul di layar ponsel.
From : Bottom gue
Makan, sayang!
To : Bottom gue
Tapi males keluar... Biasanya kan lo yg sering anterin gue, makanya cepetan pulang!
From : Bottom gue
Gue kira kita udah selesai bahas masalah ini. Kalo lo laper, lo tinggal keluar beli makan. Atau gue pesenin lewat go-food?
To : Bottom gue
Gue ga mau makan, gue mau lo cepetan pulang.
Brian mulai lagi. Brian sebenarnya tak bermaksud untuk membahas masalah lamanya Rangga pulang. Ini murni kecelakaan. Kecelakaan! Dia kan cuman iseng.
Sebuah panggilan vidio menggetarkan ponselnya.
Brian seketika grogi! Bulu roma serta ketiaknya berdiri tanpa ampun. Brian menatap layar ponselnya terus menerus, menimbang apakah ia harus mengangkat panggilan itu atau tidak. Ini seperti ada dua bisikan yang berbeda di masing-masing telinganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/162942075-288-k563804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER 2 ; Brian Azriel [END] [E-BOOK] [Buku Fisik]
Novela Juvenil(GAY 18+) Brian Azriel mendapat karma. Setelah masa-masa mengganggu murid lain di SMA-nya berakhir, kini ia mendapat gangguan yang sebenarnya dari salah satu senior di kampus. Awal kuliahnya seharusnya baik-baik saja... tapi orang itu selalu muncul...