Prolog

11.8K 430 7
                                    

Di pojokan kantin itu, dua orang laki-laki duduk saling berhadapan. Mereka bukan gay, karena kalau tidak para fans mereka akan menjerit-jerit menangis. Mereka normal! Hanya saja mereka sedang bosan dan kebetulan bertemu, lalu memutuskan untuk menikmati es jeruk bersama di kantin.

Sahabat? Bukan! Mereka teman. Teman bersenang-senang dengan hobi yang sama. Balapan, minum, menggoda wanita... Hanya itu.

Tiba-tiba, seorang dari mereka menyeletuk karena ide yang terlintas di kepalanya.

"Gimana kalo taruhan kita selanjutnya itu lebih menantang?"

Laki-laki di depannya langsung mengernyit bingung. Tentu saja bukan taruhannya yang ingin dia pertanyakan, tetapi kata 'menantang' itu yang menggodanya untuk bertanya, "Maksud lu??"

"Lu liat cewek yang duduk di sana???"

Laki-laki itu langsung mengikuti arah mata temannya. Dia sampai harus menengok ke belakangnya. Kantin memang sedang sepi, jadi tidak diragukan lagi yang dimaksud temannya itu pasti ketiga perempuan yang sedang duduk bersama. Dia langsung menyipit dan mengenali satu per satu perempuan itu.

Dan ya... dia mengenali ketiganya!

Tapi dia tidak bodoh. Temannya tidak mungkin menunjuk ketiga perempuan itu sekaligus. Pasti hanya satu perempuan karena dia tahu apa yang dimaksud dengan taruhan itu.

"Yang mana??? Di sana kan ada tiga orang cewek duduk barengan!" Dia sudah berbalik dan menatap temannya bingung.

"Yang paling cantik lah!"

Matanya langsung melotot sempurna. "Maksud lu Christine, yang anak kedokteran itu?!" Bisiknya tidak percaya.

Senyuman miring langsung diterimanya. Wow, ternyata temannya tidak mengada-ada, dan perlu dia akui ini memang 'lebih menantang'!

"Yeah... dan dia target lu dalam waktu tiga bulan ini! Kalo lu menang, Aventador gue jadi milik lu. Kalo lu kalah, apartemen lu buat gue. Gimana?"

Seharusnya laki-laki itu berpikir seribu kali sebelum memutuskan, tapi saat dia kembali melirik perempuan dengan rambut sebahu itu tertawa lepas, dia sudah memutuskan dengan pasti. Jika terjadi masalah, biarlah dia urus nanti.

Ini tentang harga diri dan sebuah Lamborghini Aventador!

"Deal?"

"DEAL!"

ChristineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang