(Part 12)Topi

9 4 2
                                    

(Now playing Coldplay-Paradise)

Dalam suatu hubungan itu harus ada yang rela berkorban, gue rela kasih itu ke lo biar lo selamat dari panasnya matahari. Walaupun masih pagi :D

~Adi Sanjaya

><><><

Sepuluh menit lagi kegiatan rutin senin dilaksanakan. Kegiatan apalagi kalau bukan upacara. Aya masih dirumahnya dengan wajah yang pucat karena tidak makan mungkin. Hari ini Aya tidak dijemput oleh Adi itu karena pinta Aya sendiri, katanya gak usah repot-repot antar jemput gue mulu emangnya tukang ojek. Itulah penyebab Adi yang tidak menjemput Aya pagi hari ini.

"Bang, gue berangkat dulu ya" teriak Aya di depan pintu. Pada saat itu Ibu dan Ayahnya lagi kepasar katanya makanya ia pamit dengan abangnya itu.

"Tiati lo" jawab abang Malik yang lagi sibuk memainkan hp nya.

Aya langsung menaiki sepeda gunungnya itu, dan ternyata. "Aduhhh bannya kempes lagi, sebentar lagi upacara nih. Kalo naik gojek uang jajan aja gak dikasih nasib-nasib". Tanpa pikir panjang ia langsung minta antar sama abangnya itu. "Bang Malikkk!!! anterin Aya dong ke sekolah, ban sepeda Aya kempes nihhhh susah jadinya". Keluh Aya kepada abangnya itu. "Iyoa deh tunggu bentar" ucap abangnyua mengiyakan.

Diperjalanan mereka berdua saling adu mulut atau bertengkar. "Bang cepetan dong, ngebut kek biar ga telat akunya" ucap Aya dengan wajah yang sangar. "Ini juga udah cepet tau, emangnya kamu gak dijemput sama cowok yang biasanya jemput kamu itu".goda bang Malik. "Ishhh paansi itu cuman temen tau gak". Ucap Aya membela dirinya.

Tap...tap...tap langkah kaki Aya terburu-buru agar tidak terlambat upacaranya. Sesampai dikelas Aya mencari sesuatu, ya sesuatu yang seharusnya dipakai tiap hari senin. "Duhhh topi gue mana ya?, jangan-jangan lupa bawa lagi". Ternyata benar Aya lupa membawa topi tersebut.

Panggilan kepada seluruh siswa/i untuk segera kelapangan karena upacara akan dimulai sebentar lagi. Ucap Pak Dondon

Dengan wajah pasrah Aya segera pergi kelapangan tanpa menggunakan topi yang seharusnya dipakainya pada saat itu. Teman-temannya merasa aneh karena tidak biasanya ia tidak menggunakan topinya itu " topi lo mana nad, kog gak dipake" tanya fikry. "Gue lupa bawa fik". " Andai aja gue punya topi dua, pasti gue pinjemin satunya ke lo" ucapnya merasa iba kepada Aya.

Upacara akan dimulai, sebelum itu yang merasa atribut nya tidak lengkap. Silakan maju dan baris didepan!!! Sekali lagi bagi siswa/i yang merasa atribut nya tidak lengkap silakan baris didepan sini. Sekian terimakasih. Ucap Pak Dondon tegas.

"Disaat gue kayak gini lo dimana di?" Aya membatin. Wajahnya sudah seribu pasrah, sarapan pun tidak sempat baginya, sungguh pucat wajahnya.

"Nanad(sambil menepuk bahu Aya)" teriak seseorang. Suara tersebut begitu familiar bagi Aya. Ia pun langsung membalikkan badannya "Nih topi buat lo, biar gak kena hukum dan biar lo gak kepanasan(sambil menyodorkan topi miliknya itu). "Terus lo gimana?". Tanya Aya antusias. "Tenang gausah panik, yang penting lo dulu yang pake". Ucap Adi. "Btw lo tau dari mana gue gak bawa topi?" tanya Aya. "Jadi gini ceritanya...

"Sebenernya gue gak sengaja denger pembicaraan lo sama fikry saat dia nanyain kenapa lo gapake topi, ehh ternyata lo lupa bawa topi. Terus sebagai pacar yang baik gue rela korbanin topi gue buat lo nad"

"Gue kira lo udah lupa sama gue(sambil memasang topi tersebut).

"Yang bener dong masang topinya, masa miring kekanan sih wkwk" ucap Adi sambil tertawa renyah.

My Life[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang