"Apa kata Dito?" Tanya Rini di dalam mobil.
"Dia bernegosiasi denganku. Minta Aku rutin menjenguknya dan membawakan uang untuknya." Jawab Wati.
"Dasar laki-laki brengsek." Kesal Beni.
"Lalu, apa Kamu mau menurutinya Wati?" Tanya Rini lagi.
"Tidak Rin. Tidak akan. Bang Jaka bakalan marah besar kalau Aku masih mau bernegosiasi dengan Dito."
"Syukurlah otakmu sudah waras." Ucap Rini lega.
"Sialan Kamu Rin." Wati mendorong badan Rini yang duduk di depannya.
"Hahahaha... Ya kali Kamu mau lagi di kerjain sama bajingan tengik itu."
"Jangan cerita ke Bang Jaka ya soal sikap Dito tadi!" Pinta Wati.
"Aku saja rasanya mendidih, apa lagi Jaka." Ucap Beni kesal.
"Laki-laki itu benar-benar bajingan." Kesal Rini.
"Kasian Humaira. Apa dia siap menerima ayah kandungnya adalah Dito?"
"Ya, mau bagaimana lagi Wati."
Mobil mereka memasuki halaman rumah Wati. Jaka ternyata sudah menunggu mereka di teras.
"Liat tuh lakimu Wati. Sampai nongkrong di teras. Kayanya nungguin Kamu." Ledek Rini. Mereka keluar dari mobil. Jaka langsung berdiri menyambut kedatangan mereka.
"Assalamu'alaikum." Ucap Wati sambil mencium punggung tangan Jaka.
"Wa'alaikumsalam. Bagaimana?" Tanya Jaka tak sabaran.
"Ya ampun Jaka. Kami ngga disuruh masuk dulu?" Tanya Rini.
"Maaf... Maaf. Ayo masuk!" Mereka pun masuk ke ruang tamu. "Silakan duduk!"
"Aku buatkan minum dulu ya." Wati menuju dapur meninggalkan mereka.
"Kurang ajar itu Dito. Bikin Aku mendidih Jaka." Ucap Beni kesal.
"Apa lagi ulahnya?"
"Biasa lah Jaka, dia nego macam-macam." Jawab Rini.
"Tapi istriku tidak menyetujuinya kan?" Tanya Jaka khawatir.
"Tidak, tenang saja. Dia sudah mulai waras." Jawab Rini sambil tersenyum.
"Syukurlah... " Ucap Jaka lega.
*****
Wati mengantar bu Gita dan Humaira ke LAPAS untuk menemui Dito. Humaira yang duduk di kursi roda menatap sekelilingnya. Bu Gita menggenggam tangan Humaira. Ada rasa khawatir Humaira tidak siap menerima perlakuan Dito.
"Bu, Wati tunggu di luar saja ya." Ucap Wati. Bu Gita mengangguk. Wati pun beranjak meninggalkan bu Gita dan Humaira yang sedang menunggu Dito. Wati tidak ingin menerima perlakuan buruk dari Dito.
Dito datang menghampiri bu Gita dan Humaira. Dito duduk di hadapan Humaira. Humaira menatapnya.
"Nek, bukannya dia om Dito teman bunda?" Tanya Humaira bingung. Bu Gita hanya mengangguk.
"Kenapa gadis kecil? Terkejut ya?" Tanya Dito dengan senyum sinis.
"Dito, tolong jaga sikapmu!" Pinta bu Gita kesal.
"Mana Wati?"
"Ada di luar."
"Apa dia menitipkan sesuatu?"
"Jangan berharap Dito. Kami tidak akan menuruti kata-katamu." Kesal bu Gita.
"Ya sudah, pulang saja kalian! Untuk apa kemari? Mengganggu waktuku saja." Kesal Dito dan mulai beranjak dari tempat duduknya. Humaira langsung mengambil tangan Dito. Humaira mencium punggung tangan Dito. Dito terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMAIRA (Tamat d channel Youtube : Mitha MDN Channel)
RomanceGadis kecil berusia enam tahun, yang harus menerima akibat dari permasalahan yang dihadapi orang tuanya. Permasalah antara Jaka dan Lintang. Humaira kehilangan kasih sayang Jaka ayahnya karena ulah Lintang bundanya. Humaira kecil sangat menyayangi...