7

339 31 0
                                    

"Baiklah. Aku bertanya. Kalian kemarin tidur dimana?" Tanya Hera. "Kami kemarin dibawa ke kamar yang sangat luas. Dengan ada 10 kasur lantai." Jawab Suho.

"Baiklah kita mulai dari sana." Kata Hera lalu mereka baik ke lantai 2.

Mereka menuju kamar yang dijelaskan Suho tadi. Hera membuka pintu ruangan. "Kamar ini?" Tanya Hera. "Iya." Jawab Exo.

Hera melihat tas tas masih bergeletakan di bawah. "Kenapa kalian tak menggunakan Ranjang?" Tanya Hera. "Ranjang?" Mereka bingung.

Dalam hati mereka 'dimana ada ranjang. Hanya ada kasur lantai saja. Bahkan ruangan ini luas tapi kosong.' Itulah batin mereka.

"Ini." Hera menekan sebuah Tombol. Dan langsung muncullah ranjang dari dinding. "Wah..." sehun dan kai tercengang.

(Bayangin ada 10 ranjang kyak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin ada 10 ranjang kyak gini. Dan ranjangnya itu nempel tembok😁😁😅)

Jadi itu sebuah ranjang lipat. Dan ranjang tersebut jika tak dibuka tidak ada yang tau karena berada di dalam tembok. Saat dibuka baru mereka akan turun secara itomatis begitu tombol ditekan.

Dan di atas ranjang ada lampu tidur pribadi. "Ini ada remote. Untuk memutar musik." Kata Hera. "Musik?" Tanya Sehun. "Musik nya tenang dan pelan. Maka dari itu hanya orang yang tidur di ranjang ini saja yang tau." Kata Hera.

"Dan kasur lantainya otomatis di lipat." Kata Hera. "Ada 10 ranjang. Dan jika 5 ranjang dibuka maka semua lampu di ruangan ini otomatis menyala tanpa harus menyalakan sakelar."

"Ada TV disana. Jika kalian bosan juga ada Set game sebelah sana." Kata Hera. "Whoa." Member kagum.

"Em. Hera, itu apa?" Tanya Sehun yang nenunjuk sebuah benda. Seperti knop. Tapi menjadi satu dengan tembok.

"Oh... ini adalah lemari es. Semua minuman tersedia di sini." Kata Hera sambil membukanya. "Kalau yang sini isinya snak. Jadi kalian jika ingin ngemil tinggal ambil."

"Ah... bagitu. Aku tak tau. Kemarin kami kehausan dan tak tau mau minum dimana." Kata Sehun polos.

Suho yang didepannya berusaha mengkode sehun supaya tak bicara lagi. Malu lah.

'Sehun jangan malu-malu in.' Itulah arti tatapan Suho. Karena Sehun terlalu jujur.

"Jadi kamu kehausan. Kenapa tak tanya." Kata Hera agak merasa bersalah. "Tak ada seseorang di sana waktu kami melihat ke luar. Suasana hening." Jawab Kai.

"Hah... memang jam 10 semua pelayan sudah tidur sih. Maaf ya." Kata Hera. "Tak perlu minta maaf Hera." Kata Xiumin.

"Disini juga ada kamar dua kamar mandi."

"Kamar mandi? Mana? Tidak ada kamar mandi disini." Tanya Sehun.

"Loh, kamu tak tau. Di pojok sana dan sebelah sana." Hera menujuk se sebuah arah. Bagi mereka itu adalah tembok.

"Tembok?" Tanya Kai. "Ini kamar mandi. Pintunya memang tidak ada kenopnya. Dan warna catnya disamakan dengan dinding." Kata Hera sambil mebuka kamar mandinya.

"Jika kalian tak tau. Kalian mandi dimana?" Tanya Hera.

"Diluar. Pelayan bilang ada kamar mandi di luar. Jadi kita harus antri. Karena diluar kamar hanya ada 1 kamar mandi." Sehun memang terlalu jujur.

'Plis Sehun. Jangan polos polos. Kejujuranmu itu menyakitkan. Kan, gak enak sama tuan rumah jika terlalu banyak tanya.' Pikir Suho tak habis fikir dengan si maknae yang terlalu polos dan jujur.

Sebenarnya dari tadi Suho dan Xiumin memelototi Sehun. Tapi yang di pelototi tak merasa. "Sehun kau diamlah." Kata Chen yang paham situasi.

"Mengapa aku harus diam hyung?" Tanya Sehun. "Diamlah agar kau tak kena ocehan nanti. Ini demi kebaikanmu." Jawab Chen.

"Jujur itu memang menyakitkan Hyung." Kata Chanyeol. Tapi malah ikut dapat tatapan tajam.

"Kalian bicara apa?" Tanya Hera. "Tidak. Bisa kita lanjutkan tournya?" Tanya Suho. "Kurasa. Lagi pula kalian juga sudah mengetahui seluruh tentang kamar ini bukan?" Tanya Hera.

"Sudah." Jawab ke tujuh member exo. "Belum." Jawab Kai dan Sehun. "Belum?" Tanya Hera. "Ah, mereka pasti salah bicara. Biasa mereka suka bercanda. Ayo kita lanjutkan. Benarkan Hera?" Kata Xiumin.

"Em... baiklah." Kata Hera. "Plis kalian jangan bikin kita malu. Gak enak sama tuan rumah." Bisik Suho. Kai dan Sehun hanya saling tatap. Meraka tak mengerti.

"Eh, kalian bisa meletakkan tas kalian di lemari. Ada di sebelah ranjang masing masing. Tekan saja tombolnya." Kata Hera. "Baiklah ayo keluar. Kita harus bergabung dengan manager dan koreo kalian. Dan mulai tour yang sesungguhnya."

Exo Project in Indonesia END (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang