End

424 29 0
                                    

Hera memasuki kolam dengan santai, ia menuju laptopnya. Setelah 10 menit Hera mengoprasioan komputernya ia meringis myaris tak ketara, bahkan para kakaknya saja tak mengetahuinya. "Sial efek obatnya sudah hilang," batin Hera, ia berusaha duduk dengan benar.

Dari kejauhan dokter Adi melihat gelagat aneh Hera, ia terus saja memperhatikan pergerakan Hera.

"Sial! Aku tak tahan," kata Dokter Adi yang ada di kolam sejak tiga puluh menit lalu. Ia menghampiri Hera dengan tergesa - gesa dan langsung berjongkok di depan Hera sambil merobek celana renang di kaki kanannya. Sontak tindakan itu membuat semua nya melotot kearah keduanya, tak terkecuali Hera yang kaget. Bahkah Dimas dan Dicky langsung bediri dari duduknya saat Dokter Adi merobek celana Hera.

"Apa - apaan ini?" Tanya Dokter Adi sambil menatap Hera meminta penjelasan atas luka memar yang terpampang nyata di paha kanan Hera.

"Hey kamu!" Dokter Adi tiba - tiba terjatuh saat ada seseorang yang mendorongnya. Terlihat Bripda Adi yang ada di samping Hera dengan tatapan membunuhnya pada Dokter Adi.

Dokter Adi yang tak siap didorong tadi terjatuh dan bengkit, "kamu tidak lihat kakinya? Kamu bisa menangani ini?!" Bentak Dokter Adi sambil menunjuk paha Hera. Bripda Adi diam ia melihat luka memar yang ada di paha Hera.

"Sudah - sudah, ini yang kau butuhkan dok," kata Ferbrian sambil mendekat dengan membawa kotak P3K dan langsung diterima oleh Dokter Adi, dan ia langsung merawat kaki Hera. Hera hanya diam saja, ia ingin menolak namun hanya Dokter Adi yang ada disana Rian sedang tidak ada dirumah.

"Hyung... sebenarnya dokter itu apa hubungannya sih dengan Hera? Kok kayak ada gimananya gitu..." kata Baekhyun.

"Hm... aku rasa mereka punya hubungan special, dengan polisi itu juga... entah rasanya mereka seperti rival yang saling bertatapan tajam. Lihat!" Chanyeol tanpa malu - malu langsung menunjuk kedua pria yang saling menatap tajam.

"Hey! Kau ingin kena masalah Chan?" Baekhun segera menurunkan tangan Chanyeol dengan kasar.

"Apa yang semalam itu Hera?" Tanya Suho pelan pada dirinya sendiri. Ia memang merasa ada yang mendorongnya agar tidak jatuh kemarin malam, namun ia tak tau itu siapa. 'Jadi semalam itu Hera?'

"Ada apa?" Tanya Xiumin yang berada di sebelah Suho.

"Nanti kuceritakan, tidak sekarang," kata Suho sambil melihat kearah membernya yang tengah menonton aksi Hera dan Dokter Adi yang saling adu agrumen.

"Gila, direbutin dua cowo," kata Regina sambil mentap rivalnya itu tak percaya.

Tanpa banyak bicara Dokter Adi langsung menggendong Hera ala briddal style setelah mengobati kaki Hera, tindakannya itu membuat seisi kolam melotot ke arah mereka bahkan member Exo sampai tak berkedip sekalipun.

"Hey! Apa - apaan kamu! Turunin aku! Hoi!" Teriak Hera sambil memukul mukul bahu Dokter Adi namun tindakannya itu tak mendapat respon dari si pelaku.

"Diam!" Kata Dokter Adi dingin, Hera langsung bungkam walaupun ia cerewet tapi tetap saja jika Dokter Adi dalam mode seperti ini ia pasti akan langsung diam. Dokter Adi langsung membawanya menuju kamarnya, membaringkan Hera dikasur.

"Aku yakin mereka pasti ada sesuatu!" Kata Baekhyun sngat yakin akan pendapatnya. "Aku setuju Baek," balas Chanyeol dan diangguki oleh semuanya.

"Enam jam Ra! Cuma enam jam sampai kakimu pulih, kamu mau nanti gak bisa datang?!" Keluh Dokter Adi yang gemas melihat tingkah Hera.

Hera diam dan membuang muka, ia memonyongkan mulutnya karena kesal. 'Dasar dokter kulkas, gak ngetiin pasiennya, awas saja nanti kau beruang kutub!' Hardik Hera dalam hati, ia kesal sekesalnya pada pria di sampingnya ini.

Exo Project in Indonesia END (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang