Happy Reading 🎉***
Di hari berikutnya,seperti biasanya Langit dan Senja selalu pergi ke kantin berdua,di kantin pojok dekat kaca transparan yang terbilang cukup besar,disitulah tempat nongkrong favoritnya. Kini mereka berjalan beriringan kearah meja kantin dimana Awan berada.Awan menoleh saat menyadari kehadiran mereka,memperhatikan kecantikan Senja yang sangat mempesona bagai primadona.
"Hai Senja," sapa Awan ramah sambil mengedipkan sebelah matanya,senyumnya terus mengembang memperhatikan gadis cantik itu.
Senja hanya membalasnya dengan senyuman sekilas,lalu beralih menarik bangku untuk duduk.
"Ja,mau makan apa biar gue pesenin sekalian." tawar Langit pada gadis yang duduk didepannya.
Senja berpikir sejenak memikirkan makanan apa yang cocok untuk mengisi perut dan lidahnya.
"Hm.. 2 mangkok Bakso,batagor sama lemon tea aja deh,oh iya biskuit juga ya." ucapnya kemudian,setelah menimang-nimang beberapa detik.
"Buset dah banyak banget,tuh perut apa gentong? Sengaja ya lo mau bikin gue bangkrut?" Tatapnya penuh selidik,sedikit kaget dengan porsi Senja yang tidak seperti biasanya.
"Lo gausah banyak omong deh!"
Langit mendengus kesal,kemudian ia berdiri melangkahkan kakinya menuju stan bude kantin untuk memesan pesanan Senja dan dirinya. Lebih baik ia menurut daripada kena omel si cewek nyebelin itu.
Namun seorang Langit menjadi bukan Langit tanpa menjahili seorang Senja,ia baru akan senang jika membuat cewek itu ngambek. Karena ekspresi Senja akan terlihat sangat menggemaskan saat sedang ngambek.
Setelah semua pesanan sudah siap,seringai kejahilan muncul di otaknya. Ia menuangkan beberapa sendok sambal cabai serta tambahan bon cabe dibakso pesanan Senja tanpa sepengetahuan Senja dan Awan.
Langit datang membawa nampan berisi pesanan Senja dan sepiring nasi goreng ayam untuk dirinya.
"Nih makan sebelum tewas!" Ucap Langit sembari menyodorkan nampan berisi pesanannya untuk Senja.
"Lo pengen gue mati? Jahat banget sih!" Ujar gadis itu kesal.
"Gausah banyak omong cepet makan." suruh Langit cepat-cepat.
Senja mengaduk-ngaduk baksonya lalu menyendok kuah bakso untuk mencicipi rasanya,ia sudah menempelkan sendoknya diujung mulutnya.
Dan yang terjadi...
"Oh iya gue lupa!" Ucapnya kemudian lalu menaruh sendoknya lagi.
Langit gemas sendiri melihatnya padahal sedikit lagi ia akan mendapati Senja yang mencak-mencak.
"Apa lagi sih,udah buruan makan katanya laper!" Pinta Langit tak sabaran.
"Sebelum makan baca doa dulu biar makanya gak digangguin setan! Kalian udah baca doa belum?" Ucap Senja polos.
Awan dan Langit yang baru akan memasukkan sesendok nasi goreng ayamnya kemudian ditaruhnya lagi lalu mengangat kedua tangannya dan menempelkan kedua telapak tangannya, mulutnya dengan cepat komat-kamit untuk berdoa.
"Udah!" Ucap mereka berbarengan.
"Selamat makan!" Ucap Senja semangat.
Senja kemudian menyuapkan sesendok kuah baksonya,namun belum sempat tertelan rasa pedas bercampur panas sudah menjalar dimulut dan lidahnya,seketika wajahnya langsung berubah bersemu merah.
Uhuk! Uhukk!!!
"Huh hah.. Air! Pedes! Aaiiiiir cepetan!" Pekiknya wajahnya meringis kepedasan telinganya sepertinya sudah mengeluarkan asap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Senja
Teen FictionPersahabatan yang sudah terjalin sejak kecil,sejatinya memberikan rasa nyaman bagi keduanya,Langit dan Senja. Mereka menyadari akan hal itu,namun tak mampu untuk disuarakan. Rasa yang seharusnya berbalas menjadi tawa melebur menjadi sebuah keterlamb...