3 | Getting Closer

455 72 6
                                    

Hari ini, Anin dan Junkyu akan berlibur bersama keluarga Jonghyun. Ternyata Ayah Anin mengenal Jonghyun dan sesekali mereka bertemu di Pusat Terapis Kesehatan tempat Jonghyun dan Minhyun bekerja. Jadi, Anin dan Junkyu dengan mudahnya langsung mendapatkan izin dari Ayah mereka untuk berlibur.

"Nin, biar aku membantumu." Kata Jonghyun saat Anin dan Junkyu baru saja keluar dari rumahnya.

Anin membiarkan Jonghyun untuk membantunya. Gadis itu kemudian langsung menyapa Minju yang duduk di kursi tengah lalu menyapa kedua orangtua Jonghyun.

"Halo Abeonim, Eomonim." Sapa Anin.

Kedua orang tua Jonghyun menyambut Anin dengan senyuman hangat.

"Apakah kamu yang bernama Kim Anin? Ternyata kamu lebih cantik dari yang selama ini aku bayangkan." Ujar Ibu Jonghyun.

Anin tersenyum. "Eomonim bisa saja. Terimakasih untuk pujiannya." Kata Anin.

Ibunya Jonghyun tersenyum, wanita yang hampir paruh baya itu kemudian menyuruh Anin untuk segera masuk kedalam mobilnya. Setelah Jonghyun dan Junkyu masuk, barulah Anin masuk dan duduk tepat di sebelah Minju.

Minju langsung memeluk Anin. Terlihat sangat jelas jika gadis itu bahagia dapat bertemu dengan Anin kembali.

"Kak Anin, bagaimana kabarmu?" Tanya Minju.

Anin tersenyum. "Baik. Bagaimana dengan terapimu? Apakah semuanya berjalan lancar?" Tanya Anin.

Minju mengangguk. "Berkat dukunganmu dan Junkyu, aku rutin terapi setiap empat kali dalam seminggu. Sekarang aku sudah bisa berjalan, meskipun tidak terlalu lancar." Ujar Minju.

Anin kemudian mengelus pucuk kepala gadis Kim itu. "Kamu harus semangat, agar nanti kita bisa berjalan-jalan keliling dunia bersama." Bisik Anin.

Minju tersenyum.

🌟🌟🌟

Perjalanan menuju villa milik keluarga Jonghyun memakan waktu sekitar lima jam perjalanan. Selama perjalanan, mobil Jonghyun tidak pernah sepi. Mereka banyak bertukar cerita dan saling mengakrabkan diri. Keluarga Jonghyun adalah keluarga yang sangat humoris.

"Jadi, Anin adalah seorang penulis?" Tanya Ayahnya Jonghyun.

Anin tersenyum. "Benar, Abeonim. Tapi untuk saat ini aku masih menjadi asisten penulis." Ujar Anin.

"Ayah, meskipun Kak Anin hanya asisten penulis, drama-dramanya sangat keren. Aku sudah menontonnya." Ujar Minju bersemangat.

"Anin juga sangat handal untuk mengulas film. Dia memposting ulasannya di blog miliknya." Jonghyun menimpali.

Anin tersenyum. Rasanya dia seperti berada ditengah-tengah keluarganya sendiri. Ibu dan Ayah Jonghyun orang yang sangat baik. Tapi entah kenapa Anin masih merasa ada yang kurang. Dia teringat kepada Ibu Seongwoo, perempuan yang sudah dia anggap sebagai pengganti Ibunya sendiri. Orang yang selalu ingin Anin temui setiap hari dibandingkan dengan Seongwoo, kekasihnya. Saat itu.

"Oh, ya, Anin, bagaimana jika kamu bercerita tentang pertemuanmu dengan Jonghyun dan bagaimana akhirnya kamu jatuh cinta padanya?" Ujar Mamanya Jonghyun.

Anin tersenyum dan wajahnya tiba-tiba tersipu malu. Begitupun dengan Jonghyun. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dalam pertemuan mereka berdua. Mereka berdua tidak sengaja bertemu di Pusat Terapis Kesehatan tempat Jonghyun bekerja. Setelah pertemuannya, Jonghyun jadi sering menghubungi Anin dan perlahan mereka berdua saling nyaman hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran.

"Kukira, tidak ada yang istimewa. Kita bertemu saat aku disuruh untuk menjemput Junkyu di tempat Jonghyun bekerja. Ternyata dia adalah Kakak dari Minju. Sejak saat itu, Jonghyun jadi lebih sering menghubungiku. Jonghyun adalah pria yang baik dan perhatian, karena itu aku jatuh cinta kepadanya." Ujar Anin.

✔ Honestly Hurt (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang