Prolog

26 10 3
                                    

"Kalian mendapat beasiswa untuk bersekolah di London" ucap kepala sekolah. Malya, Rianti, dan Fisha kaget. "Serius ?" tanya Malya. "Iya, untuk apa bapak bohong ?" ucap kepala sekolah.

"Tanda tangani ini dengan tanda tangan orang tua kalian" suruh kepala sekolah. Malya, Rianti, dan Fisha membawa berkas yang diberikan pak kepala sekolah dan kembali ke kelas.

Disepanjang perjalanan menuju ke kelas, mereka bertiga mengobrol. "Pasti seru banget ya di London" ucap Rianti. "Aku tidak menyangka" balas Malya. Fisha dari tadi diam saja. Tidak tau apa yang sedang dipikirkannnya.

"Hey" ucap Malya hingga Fisha terkejut. "Aku duluan masuk ke kelas ya. Sudah ada guru" pamit Fisha. "Ada yang aneh" ucap Rianti. "Itu kelasku, duluan ya" pamit Malya. Rianti pun berjalan menuju kelasnya.

Dikelas, Fisha langsung dikrumuni oleh teman temannya seperti bangke yang dikrumuni para lalat. "Kalian ada apa sih ?" tanya Fisha kesal. "Maaf... kami hanya ingin menyalin tugasmu saja" jawab seseorang dengan takut. Selama ini, Fisha tidak pernah mengasih PR nya kepada siapapun. Dia tidak mau ada yang menyainginya.

"Kami mohon... ini karena tugas dari pak Iwan dan juga jawaban tugas ini harus lebih dari 1 paragraf. Sedangkan di internet jawabannya singkat" mohon orang itu.

Tiba tiba pak Iwan datang. "Hey, ayo duduk semua. Kumpulkan PR kalian. Dan kau..." pak Iwan menunjuk ke arah Fisha. Fisha kaget. "Setelah mengumpulkan PR, kau langsung pulang saja" lanjut Pak Iwan. "Pulang ?" tanya Fisha bingung. "Cepat!" suruh pak Iwan.

Fisha dengan panik mengumpulkan PR yang sudah ia kerjakan. Tangannya gemetar saat ingin membereskan tasnya. Fisha pamit kepada pak Iwan dan langsung keluar kelas.

Diluar kelas, Fisha melihat Malya dan Rianti. "Ayo kita ke ruang kepala sekolah dulu" ajak Malya. "Ada apa ?" tanya Fisha. "Kita disuruh ke sana" jawab Malya.

Diruang kepala sekolah...

"Kalian akan berangkat ke London besok" ucap kepala sekolah. "Tapi kan harusnya sebulan lagi" ucap Rianti. "Kalian harus mengetahui kota London itu dalam sebulan, jadi kalian harus berangkat besok" ucap kepala sekolah. Setelah mendengar penjelasan kepala sekolah, mereka pun langsung pulang.

Dirumah Malya...

"Ibu, aku akan pergi ke London besok karena beasiswa" ucap Malya. "Ibu setuju, bukankah itu seharusnya pada saat tahun ajaran baru ?" tanya ibu Malya. "Karena aku harus mengetahui kota London terlebih dahulu. " oh, jadi begitu. Semoga kau selamat di sana ya" ucap ibu Malya.

Dirumah Rianti...

"Mama, aku mau ke London besok" ucap Rianti. "Dalam acara apa, nak ?" tanya mama Rianti. "Aku mendapat beasiswa untuk kesana. Aku juga diberikan waktu sebulan untuk mengelilingi London sebelum tahun ajaran baru" jelas Rianti. "Jaga dirimu baik baik ya" ucap mama Rianti.

Dirumah Fisha...

"Mom, aku ada study di London dan aku harus berangkat besok" ucap Fisha. "Jangan lupa kabari momy saat kau sudah disana" ucap momy Fisha.

Keesokan harinya, mereka bertiga sudah siap untuk perjalanannya ke London. Mereka sedang chek-in untuk keberangkatan mereka ke London.

Skip

Mereka sudah sampai London setelah 4 jam di pesawat. Mereka sangat senang sekali. "Ayo kita langsung ke sekolah" ajak si pemandu mereka. "Cepat sekali" ucap Fisha. "Asrama kalian berada di sekolah" ucap pemandu mereka. "Jadi, kita ini mendapat beasiswa di sekolah asrama?" tanya Malya. Rianti hanya diam dan menikmati pemandangan bandara. "Iya" jawab pemandu mereka.

Pemandu mereka membawa barang barang mereka dan memasukannya ke dalam mobil lalu mengantarkan mereka menuju sekolah asrama dengan mobil putihnya itu.

Malya, Fisha, dan Rianti hanya takjub melihat pemandangan sebagus itu. Di Indonesia mana ada yang sebagus itu. Tak lama kemudian, mereka sampai.

Mereka turun dari mobil dan menuju ke ruang kepala sekolah dari sekolah itu. Sesampainya di ruang kepala sekolah, mereka disuruh duduk. "Panggil aku Sir" ucap kepala sekolah.

"Kami murid yang mendapatkan beasiswa itu, Sir" ucap Fisha. "Ya, aku sudah tau. Asrama kalian berada di nomor 213 di lantai 3 asrama prempuan" ucap kepala sekolah. "Terima kasih, Sir" ucap Rianti.

Mereka langsung membawa barang bawaan mereka ke kamar asrama mereka. Sesampainya di asrama, mereka takjub dengan ruangan itu. Ruangannya sangat besar dan terdapat 3 kamar disana. Setiap kamar memiliki kamar mandi masing masing. Fisha langsung merebahkan diri di salah satu kamar. Malya dan Rianti memilih kamar lain untuk istirahat.

Mereka langsung tidur dan yang pertama bangun adalah Rianti. Rianti segera mandi dan melihat lihat ruangan itu. Tak lama kemudian, ada sebuah suara yang entah muncul dari mana dan membuat Rianti takut. Ternyata suara itu adalah suara untuk memanggil semua murid untuk makan malam.

Rianti membangunkan Malya dan Fisha agar segera bersiap siap untuk makan malam. Setelah siap, mereka langsung menuju tempat untuk makan malam itu. "Eh tunggu dulu, apa kalian tidak canggung ? Kita kan belum resmi sekolah disini" ucap Fisha. "Kita makan diluar saja, yuk" ajak Malya. Rianti dan Fisha setuju dengan usul Malya.

Mereka makan di sebuah restoran yang cukup populer di daerah ini. Setelah selesai makan, mereka langsung kembali ke asrama. Setelah sampai di asrama, mereka langsung tertidur.

Besoknya mereka bersiap siap untuk menjelajahi kota London.

Jangan lupa vote buat cerita ini

Terima kasih #byauthor (nadya)

Berawal dari LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang