Untuk teman baikku
Maaf aku harus meninggalkan kalian saat ini. Aku harus pergi ke Indonesia. Aku tidak tau harus pergi ke London lagi atau tidak. Ponselku mati. Jangan telpon aku. Percuma. Kalian lanjut tanpa aku ya
By : Rianti Ayu
"Tuh kan. Dia ninggalin pesan dikertas ini." Fisha kesal. Tidak tau harus berbuat apa sekarang.
Malya berdecak. Memikirkan 'apa yang terjadi pada Rianti?' saja sangat membuat mereka pusing.
"Kita harus bagaimana ini?" tanya Malya.
"Tidak tau." jawab Fisha.
Pintu asrama mereka tiba tiba diketuk dari luar. Siapa yang mengetuknya?
Malya terlebih dahulu membuka pintu. Ternyata Katylin. Malya mempersilahkan Katylin masuk.
"Siapa, Mal?" Fisha melihat langsung ternyata ia adalah Katylin. Fisha kesal. Kenapa dia harus datang kemari saat ini? Fisha membiarkan Malya yang menangani Katylin. Fisha juga memilih untuk pergi ke kamarnya.
***
Rianti tiba dengan selamat di Jakarta. Ia dijemput oleh kakaknya. Lelah. Itulah yang Rianti rasakan saat ini.
"Mau pulang atau kerumah sakit dulu?" tanya kakaknya.
"Rumah sakit aja lah."
"Tidak lelah?"
"Tidak."
Kakak Rianti melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit Umum Daerah atau yang biasa disingkat dengan RSUD.
Disana Rianti merasa bersalah karena harus meninggalkan ibunya ke London.
"Ada kakak dan papa disini. Jangan khawatir. Bagaimana sekolahmu di London?" tanya Rezan, kakaknya Rianti.
"Sekolah seperti pada umumnya." jawabnya.
"Pulang dulu, yuk. Sekalian ganti baju dan istirahat. Nanti malam kesini lagi." ajak Rezan.
"Iya, aku juga mau men- charger ponsel."
***
Malya dan Fisha baru saja ingin ke tempat resepsionis gedung sekolah Rianti. Tiba tiba ada yang memanggil mereka dari belakang.
"Aku boleh minta tolong sama kalian?" tanya Kynan setelah memanggil Malya dan Fisha."Ya tentu saja." sebenarnya Fisha tidak ingin mengatakan kalimat itu. Tapi menolaknya juga tidak bagus.
"Tolong kasih ini ke Sargam."
"Kak Sargam yang jurusan seni itu?" Fisha harap tak ada Sargam yang lain selain kak Sargam yang dikenalnya itu. Kynan mengangguk lalu memberikan sebuah kotak kepada Fisha.
"Lucu ya kotaknya." ucap Malya.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka untuk memberitahu kepada resepsionis itu bahwa Rianti 'izin' selama beberapa hari. Setelah melakukan itu, mereka langsung berkunjung ke ruang musik untuk bertemu dengan Sargam.
Sargam tak ada disana. Mereka harus mencari kemana? Mungkin di ruang makan utama. Mereka segera pergi kesana. Dan ternyata tak ada juga.
"Di perpustakaan?" tanya Malya.
Mereka ingin cepat cepat memberikan kotak kecil itu kepada Sargam. Di temuilah orang yang Fisha dan Malya cari di perpustakaan.
"Hai." Fisha melambaikan tangan.
"Ada apa?" tanya Sargam.
"Ini dari Kynan." Fisha menyerahkan kotak itu kepada Sargam.
"Kynanthi?" Sargam sepertinya tampak bingung. Namun, Fisha dan Malya harus segera pergi. "Iya, aku harus pergi ya, kak."
Malya dan Fisha segera pergi dari tempat itu dan juga harus menemui Steven untuk mencari tau apa yang terjadi pada Rianti. Dia kan teman satu timnya.
Kini mereka sudah sampai di asrama laki laki. Mereka tidak boleh masuk karena mereka berbeda jenis.
"Ada Steven dari jurusan sosial?" tanya Malya hati hati.
"Tunggu sebentar." si penjaga asrama langsung menelpon ruangan asrama Steven. "Steven segera kemari." lanjutnya setelah menutup telepon.
Tak lama kemudian, Steven keluar dari asrama laki laki dan menemui Fisha dan Malya. "Ada apa?" tanyanya.
"Rianti kenapa?" Malya malah bertanya kembali pada Steven.
"Dia ? Ada apa? Sakit?" hanya ada pertanyaan diantara mereka.
"Kenapa kalian saling melempar pertanyaan. Pertama akan kujawab pertanyaanmu dulu, Steven. Kami disini ingin mencari tau ada apa dengan Rianti? Dan sekarang kau jawab pertanyaan dari Malya." Fisha menghentikan aksi melempar pertanyaan tersebut. Menurutnya sangat pusing kalau dilanjutkan.
"Dia terlihat panik saat membaca sebuah pesan dari kakaknya. Setelahnya tidak tau." harapan Malya dan Fisha pun melayang tinggi untuk mengetahui ada apa dengan sahabatnya itu.
Mereka sempat berfikir sebentar. Tapi tak ada hasil dari pemikirannya itu. Diluar dugaan, Fasha malah menarik tangan Fisha dari belakang. Dan tentu saja orang yang ditarik merasa kaget.
"Aaa…" teriakan Fisha terhenti saat mengetahui bahwa yang telah menariknya adalah Fasha, kembaran yang sering membuatnya kesal setengah mati.
"Ish, ada apa sih?" tanya Fisha kesal.
"Ayo ikut dulu sebentar."
"Kemana?"
Tak ada jawaban.
***
Hayo ada apa?
Sekarang updatenya segini aja ya jmlh katanya?
Thanks for reading and vote
By : Nadya Ashfa
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari London
Teen FictionAwalnya 3 gadis ini hanya mendapatkan beasiswa di salah satu sekolah di London. Tanpa mereka sadari, hidupnya telah terombak ambik di kota tersebut. Tokoh tokoh yang ada di masa lalu dan akan ada di masa depan mulai berdatangan seperti laron yang da...