Fisha terpaksa duduk di depan karena kursi di belakang hanya untuk 2 orang saja dan sudah ditempati oleh Rianti dan Malya. Arian pun mulai melakukan mobilnya.
"Kalian mau kuantar kemana ?" tanya Arian. "Ke asrama dari sekolah Oxford" jawab Fisha dengan perasaannya yang kesal. Arian melajukan mobilnya ke tempat yang Fisha bilang tadi.
"Sudah sampai" ucap Arian. Fisha, Rianti, dan Malya segera turun dari mobil Arian. "Terima kasih" ucap Malya. Arian hanya tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Malya, Rianti, dan Fisha.
Rianti tersadar bahwa Fisha sudah tidak bersamanya lagi. "Dimana Fisha ?" tanya Rianti. "Mungkin dia sudah ke kamar lebih dulu" jawab Malya. Mereka berdua pun bergegas ke kamar. Sesampainya di kamar, mereka melihat kamar Fisha yang sedikit terbuka hingga melihat Fisha yang sudah tertidur pulas. Rianti dan Malya langsung di kamar mereka masing masing.
Beberapa hari telah berlalu, ini adalah hari pertama bagi Fisha, Malya, dan Rianti menjalani sekolah di Oxford. Mereka sudah rapi sejak tadi dan langsung bergegas menuju sekolah.
Sampai di sekolah, mereka harus berpisah gedung sekolah. Gedung pertama untuk kelas IPA, gedung kedua untuk kelas IPS, gedung ke tiga untuk kelas Sastra, dan terakhir adalah gedung untuk kelas Seni.
"Istirahat kumpul disini, ya" ucap Fisha. Kedua temannya hanya mengangguk setuju. Mereka berpisah dan berjalan menuju gedung masing masing.
Dalam perjalanan menuju gedung, Fisha menabrak seseorang. "Aduh... sakit" refleks Fisha. "Eh ma... maaf" ucap gadis yang telah menabrak Fisha. Ia bernama Kynan. "Tolong bantu aku berdiri" suruh Fisha. Kynan langsung membantu Fisha berdiri. "Kau sudah memakai kaca mata tetapi masih tetap menabrak orang" ucap Fisha kesal. "Aku minta maaf" ucap Kynan agak takut. "Baiklah, namaku Fisha dari kelas Seni tingkat 1" ucap Fisha. "Aku Kynan dari kelas sastra tingkat 2" ucap Kynan memperkenalkan diri. "Maaf aku harus pergi" pamit Kynan.
Fisha melanjutkan perjalanannya menuju gedung Seni. Sesampainya disana, ia bertanya kepada resepsionis disana. "Aku Fisha. Dimana kelasku ?" tanya Fisha kepada resepsionis. "Kau masuk ke kelas 1 Regular karena kau masuk dengan beasiswa" ucap resepsionis tersebut.
Fisha mencari kelasnya sendiri. Ia tampak bingung dan memutuskan untuk bertanya. "Permisi" ucap Fisha. Orang yang Fisha panggil adalah Sargam. "Kau murid baru pada saat itu kan ?" tanya Sargam. "Iya, bisa kau beri tau dimana kelas 1 Regular ?" tanya Fisha. "Aku antar" ucap Sargam.
Tak lama kemudian mereka sampai di kelas Fisha. "Terima kasih" ucap Fisha. "Kau dari sekolah mana ?" tanya Sargam. "Amara School" jawab Fisha. Sargam pun langsung pergi dan Fisha memasuki ruangan kelasnya.
Disisi lain, Malya sedang bertanya pada resepsionis yang menjaga disana. "Aku Malya. Dimana kelasku ?" tanya Malya. "Kau masuk ke kelas 1 Regular karena kau masuk dengan beasiswa" ucap resepsionis tersebut.
Malya langsung mencari ruang kelasnya itu. "Hey, murid baru!" ucap 3 prempuan yang sepertinya geng terkenal di sekolah. "Iya, namaku Malya" ucap Malya polos. "Aku tidak butuh namamu" ucap salah satu dari mereka yang bernama Katylin. "Aku hanya memberi tau. Kau butuh atau tidak itu bukan urusanku" ucap Malya dengan sikap tak acuh.
"Aku Katy dari kelas 2A. Aku itu orangnya cukup populer disekolah ini" ucap Katylin menyombongkan dirinya. "Tapi aku tidak peduli" ucap Malya. "Siapa kau ? Beraninya kurang ajar denganku" ucap Katylin marah. Ia hampir memukul Malya tetapi tangannya tertahan oleh seseolain.
"Apa apaan ini ?" ucap seorang laki laki yang menahan tangan Katy. Laki laki itu bernama Christ. "Christ, ak... eum... aku... ingin merapihkan rambutnya yang berantakan" ucap Katylin dengan gugup sembari menunjukkan senyumannya.
Malya pergi dari tempat itu karena dia tidak mau ikut campur dengan kedua murid itu. Malya menelusuri gedung IPA tersebut hingga akhirnya ia menemukan kelasnya.
Perjalanan Rianti menuju kelas sangatlah damai, tidak ada masalah sama sekali seperti Malya dan Fisha. Rianti diantar oleh seorang guru menuju ke kelasnya, yaitu kelas 1 Regular. Guru itu juga merupakan wali kelas dari kelas Rianti.
Saat sudah sampai kelas, Rianti bingung akan duduk dimana karena semua meja sudah penuh dengan semua murid melas 1 Regular. "Maaf, mister. Semua meja sudah terisi penuh" ucap Rianti. "Satu meja disini terdiri 4 orang dan itu merupakan kelompok yang akan berguna pada saat pelajaran nanti" ucap Mister Chrush.
"Terus saya harus duduk sama 3 laki laki yang dibelakang itu?" tanya Rianti. "Iya" jawab Mister Chrush. Rianti terpaksa duduk bersama 3 laki laki itu agar pelajaran cepat dimulai.
"Aku Rianti. Kalian siapa ?" ucap Rianti sedikit takut. "Aku Kalvin, kembaranku itu Kelvin, dan yang duduk di dekat jendela itu Steven" ucap Kalvin. "Salam kenal" ucap Rianti.
Mister Chrush memulai pembicaraan. "Perkenalkan saya Crush, biasa dipanggil Mister Chrush. Saya adalah wali kelas kalian" ucap Mr Chrush memperkenalkan diri.
Pelajaran pun dimulai. Tak lama kemudian, bel istirahat berdering nyaring dari setiap gedung. Malya, Rianti, dan Fisha segera keluar kelas untuk bertemu satu sama lain. Sesampainya mereka bertemu, mereka bercerita sambil menuju ke kantin.
Di kantin, mereka memesan makanan lalu menduduki bangku yang kosong. Mereka sedang asyik asyiknya mengobrol, tiba tiba ada yang mengganggu mereka.
"Hey, itu tempat kami" ucap Katy. "Kami yang duduk duluan disini. Kalian cari meja lain saja" ucap Malya. Jika soal makanan, Malya tidak bisa diganggu. "Tidak mau, kalian saja yang pergi!" teriak Katy. "Ok, kami pergi" ucap Fisha sambil menumpahkan minuman soda nya ke meja dan ke rambut Katy. Sontak semua orang yang di dekat mereka kaget.
"Berani sekali kau" ucap Katy marah. "Iya, aku berani karena kau sudah menggangu makan kami" ucap Fisha kesal. Fisha dan Katy perang tatapan marah. Hingga akhirnya Fisha mengalah. "Kita cari tempat lain" ucap Fisha mengalah.
Mereka pergi ke lapangan olahraga. Disana ada Arian yang sedang bermain bola dengan temannya. Permainan Arian pun selesai. Arian melihat Fisha dan langsung menghampirinya.
Thank you for the reading
By : author (nadya)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal dari London
Novela JuvenilAwalnya 3 gadis ini hanya mendapatkan beasiswa di salah satu sekolah di London. Tanpa mereka sadari, hidupnya telah terombak ambik di kota tersebut. Tokoh tokoh yang ada di masa lalu dan akan ada di masa depan mulai berdatangan seperti laron yang da...