•1•

17 6 5
                                    

Hari ini Malya, Rianti dan Fisha mulai menjelajahi kota London. Yang pertama mereka jumpai adalah menara jam Big Ben. "Ayo kita foto bertiga" ajak Rianti. "Siapa yang akan memoto kita ?" tanya Fisha. "Tolong kau foto kami yah" suruh Malya kepada pemandu wisata.

Mereka berfoto dengan beragam pose. Ada yang seperti model sampai yang akhirnya adalah pose konyol mereka. Setelah mereka foto bertiga, mereka pun berfoto satu per satu.

Dimulai dengan Rianti, lalu di lanjut dengan Malya, dan diakhiri oleh Fisha. "Hari sudah siang, lebih baik kita makan siang dulu" ajak pemandu wisata. "Baiklah lagi pula aku juga sudah lapar" ucap Malya. Jika soal makanan, Malya lah yang pertama heboh.

Mereka pun datang ke sebuah restoran mewah yang ada di dekat menara jam Big Ben. Sambil menunggu pesanan datang, Malya, Rianti, dan Fisha berfoto. Karena di restoran tersebut terdapat objek foto yang tak kalah bagus dengan menara jam Big Ben.

Setelah pesanan mereka datang, mereka langsung menghampiri meja makan yang sudah ditempati oleh mereka sebelumnya. Malya makan dengan lahap tidak seperti yang lainnya.

"Mal, hati hati" ucap Fisha. "Makanannya enak dan aku juga lapar" ucap Malya membela diri. "Tapi kau bisa makan dengan hati hati, nanti tersedak" ucap Fisha. Malya yang mengabaikan perkataan Fisha pun langsung tersedak. "Minum..." teriak Malya. "Sudah kubilang. Ini minumnya" ucap Fisha sambil memberikan segelas air putih kepada Malya.

Setelah selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Madame Tussauds London yang berisi replika dari artis artis yang ada di Inggris.

Saat sudah sampai disana, Rianti langsung mengeluarkan ponselnya untuk berfoto tetapi memorinya tidak mendukung. Untung saja dia membawa kamera digital. "Dimana ponselmu ?" tanya Malya. "Di tas" jawab Rianti. "Kenapa kau menggunakan kamera digital ?" tanya Malya lagi. "Agar hasil fotonya lebih bagus" jawab Rianti berbohong. "Bukan karena memorimu kepenuhan ?" ucap Fisha yang sudah mengetahui kebohongan Rianti.

"Kau ini tidak pernah melihat orang bahagia" ucap Rianti kesal. "Sudahlah ayo kita berfoto" ajak Malya. "Ayo" jawab Rianti dan Fisha kompak. Mereka pun mulai berfoto ria.

Hari sudah hampir malam. Mereka menuju ke restoran untuk makan malam. Restoran ini banyak sekali lampu yang menjadikannya sangat unik adalah lampu itu berwarna warni. Rianti, Fisha, dan Malya pun tidak lupa untuk berfoto.

Selesai makan malam, mereka pergi ke London Eye, yaitu seperti bianglala besar. Dimalam hari, bianglala itu tampak indah dengan adanya lampu di setiap sisi dari bianglala itu.

Mereka berfoto foto lalu menaiki bianglala itu. Mereka sangat takut saat berada di paling atas. Tapi rasa takut itu terkalahkan oleh rasa senang mereka.

Setelah mereka puas, hari juga sudah malam, mereka langsung pulang ke asrama. Sesampainya di asrama, mereka mencuci muka, tangan, dan kaki lalu tidur.

Di pagi harinya, mereka terlambat bangun. Yang pertama bangun adalah Fisha. Fisha langsung membangunkan kedua temannya itu. Untungnya hari ini mereka hanya mengambil seragam mereka saja.

Mereka bersiap siap dan berjalan menuju ke sekolah. Sesampainya di ruang kepala sekolah, mereka melihat seorang laki laki yang merupakan murid dari sekolah itu juga.

"Kau harus pentas untuk anak tahun ajaran baru nanti" ucap kepala sekolah. "Iya, pak. Saya siap" ucap seorang murid laki laki itu yang bernama Sargam.

"Permisi" ucap Malya. "Masuklah" suruh kepala sekolah. "Kami ingin mengambil seragam kami" ucap Fisha mewakili teman temannya. "Sargam, kau bisa mengambil 3 baju seragam prempuan" suruh pak kepala sekolah. "Iya" Sargam pun langsung bergegas ke koperasi.

Tak lama kemudian, Sargam datang dengan membawa 3 seragam yang berbeda. "Malya, Kau masuk ke kelas IPA, warna seragammu Merah. Rianti, kau masuk ke kelas IPS, warna seragammu Hitam. Fisha, kau masuk ke kelas Seni, warna seragammu biru" jelas pak kepala sekolah.

Rianti, Malya, dan Fisha menerima seragam mereka dengan senang hati. Lalu mereka langsung pulang ke asrama. Di asrama, mereka langsung mencoba seragam barunya.

Warna seragam Rianti adalah Hitam dengan perpaduan warna putih. Seragam Malya perpaduan Merah dengan putih. Sedangkan seragam Fisha berwarna Biru Laut dengan perpaduan warna Putih.

Setelah mencoba baju seragam, mereka terlihat sangat bosan. "Jalan jalan lagi, yuk" ajak Rianti. "Kita kan belum tau seluruh London" ucap Malya yang sepertinya tidak setuju dengan saran Rianti. "Itu bisa menggunakan GPS. bagimana dengan kendaraannya ?" ucap Fisha. "Taksi" jawab Rianti. "Ya sudah, ayo kita jalan jalan saja" ucap Malya.

Mereka menaiki taksi menuju Kebun Binatang ZSL London. Saat sudah sampai, mereka langsung membuka acara berfoto rianya. Mereka menjelajah kebun binatang itu sambil berfoto bahkan juga membuat video.

"Tolong foto aku dan Malya, ya" mohon Rianti. "Hmm... sini kameranya" Fisha sudah siap ingin memoto Rianti dengan Malya. Rianti dan Malya juga sudah berpose layaknya model. "Satu... dua..." tiba tiba ada yang tidak sengaja mendorong Fisha hingga hasil dari foto tersebut tidak bagus.

"Hey, jalan pakai mata!" teriak Fisha. Lelaki itu hanya menoleh tetapi tidak membalikkan badannya, lalu mengatakan "maaf" sambil mengedipkan sebelah matanya. "Apa apaan itu ? Segala mengedipkan sebelah matanya" ucap Fisha kesal.

"Sudahlah, ayo foto kami lagi" ucap Malya sambil menenangkan Fisha. Acara foto tersebut pun berlanjut hingga hari sudah mulai sore. Mereka makan malam dulu di restoran biasa.

Sudah 3 jam mereka tidak mendapatkan taksi. "Kemana semua taksi ?" tanya Fisha bingung. "Mana kutahu ? Memangnya ayahku bos dari mereka ?" ucap Malya.

Didepan mereka, berhentilah sebuah mobil mewah berwarna merah. Penutup mobil perlahan terbuka dan memperlihatkan pemilik mobil tersebut. "Mau numpang ?" tanya pemilik mobil tersebut. "Kami bukan orang hilang yang tidak tau arah dan harus menumpang mobilmu" ucap Fisha ketus.

"Kalian tidak tau ? Pada hari ini, para taksi tidak boleh bekerja lebih dari jam 5 sore" ucap si pemilik mobil tersebut yang bernama Arian. Rianti, Malya, dan Fisha kaget karena dia tidak tau harus pulang naik apa ?

"Kalian tidak mau ? Ya sudah aku pergi saja" ucap Arian yang mulai menginjak gas. "Kami akan menumpang denganmu" ucap Malya. "Malya, jangan gegabah. Pasti ada kendaraan lain disini yang bisa kita tumpangi" ucap Fisha. "Tapi sudah jam 9 malam" ucap Rianti.

Malya dan Rianti langsung menaiki mobil Arian. "Kau yakin tidak mau ikut ?" tawar Arian lagi. Fisha terpaksa ikut karena 2 sahabatnya itu sudah naik ke mobil Arian.

Thank you for the reading

By : author (nadya)

Berawal dari LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang