“jadi bagaimana pak, apakah hari ini latihan?”, Sina berbicara kepada pelatih paduan suara nya.
“iya. Kalian seperti biasa ya, kumpul di depan ruangan UKS”
“oke siap pak, nanti akan segera saya sampaikan ke teman-teman yang lain”
“oke kalo begitu bapak pamit untuk mengajar dulu ya”
“iya pak, berhati-hati”
Bapak Ruslan mengucapkan salam, di jawab oleh Sina, lalu meninggalkan Sina ke kelas yang di ajar nya.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi dan melaksanakan sholat Ashar berjama’ah, Sina dan teman-teman berkumpul di depan ruang UKS. Sambil menunggu Pa Ruslan, ada yang memainkan ponselnya, membaca buku dan melihat latihan ekstrakulikuler yang lain. Berbeda dengan Sina, Sina mencari kemana Pa Ruslan berada, karena sudah cukup lama Sina dan teman-teman menunggu kehadiran Pa Ruslan. Ketika bertanya kepada guru-guru yang ada di sekitar, tidak ada yang mengetahui beliau.Sina kembali ke perkumpulan teman-teman paduan suara. Ketika kembali ke perkumpulan banyak yang menanyakan keberadaan Pa Ruslan ke Sina.
Tak lama selang beberapa menit Pa Ruslan hadir menghampiri anak asuh nya di depan ruang UKS. Banyak yang memepertanyakan ‘dari mana saja?’, ‘kok lama banget?’, namun mereka hanya diam dan menahan pertanyaan itu di dalam lubuk hati mereka. Karena sejak hadir tadi, sepertinya keadaan hati Pa Ruslan sedang tidak baik. Mereka takut kena omelan atau bentakan dari Pa Ruslan, maka dari itu mereka hanya memilih diam.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Pa Ruslan membuka perkumpulan tersebut, dan dengan serempak anggota perkumpulan menjawab nya.
“hari ini tidak ada latihan dulu ya, bapak sedang tidak enak badan dan banyak kerjaan”
Para anggota terdiam merunduk dan juga ada yang memperhatikan Pa Ruslan.
“tidak apa-apa kan hari ini tidak latihan?”, sambung Pa Ruslan.
“tidak apa-apa pak, semmoga bapak cepat sehat kembali ya”, ucap Denis sebagai ketua kelompok kelas sebelas.
“oh iya makasih Denis. Dengan begitu kalian bapak izinkan bubar”
Semua anggota bubar dan meninggalkan Pa Ruslan sambil menyalami beliau. Semua bertanya-tanya mengapa tiba-tiba Pa Ruslan datangdengan wajah murung lalu membatalkan jadwal latihan hari ini, terutama Sina. Sejak bertemu di ruang guru tadi, wajah Pa Ruslan seperti nya riang gembira saja, tak ada raut kemurungan sama sekali.
Sina beranjak pulang, mengendarai motor nya sambil bertanya-tanya dalam lubuk hati nya. ‘mengapa?’.
Sina sampai di rumah mencari ponsel nya untuk mengecek kondisi grup Paduan Suara nya dan ternyata tidak ada apa-apa. Sina menuju akun Instagram nya, melihat berbagai postingan dan Instastory teman nya. Dan yang paling menarik perhatian nya adalah permintaan mengikuti dari seorang laki-laki bernama pengguna: @bayusantana5. Sina menerima permintaan mengikuti akun nya, itu tandanya sekarang si lelaki tersebut menjadi pengikut akun Instagramnya.
Sina menutup layar ponselnya, meletekkan di kasur lalu pergi beranjak ke meja belajar untuk mengerjakan tugas. Tak lama, notifikasi ponselnya berbunyi. Dilihatnya ke layar ponsel, tertera nama pengguna @bayusantani5 mengirimi pesanDirect Message Instagram
@bayusantana5: Assalamu’alaikum16:10Keraguan muncul dalam benak Sina, antara harus membalas atau mengerjakan tugasnya. Hampir saja ia tergoda akan pesan Instagram dari @bayusantana5, akhirnya ia mengacuhkan, karena tugas lebih penting daripada pesan Instagram dari orang yang belum di kenal.
Sina mengabaikan pesan tersebut hingga tugas nya terselesaikan. Sina lalu membalas di saat tugas nya telah rampung.Direct Message Instagram
@bayusantana5 : Assalamu’alaikum16:10@sinazbdh_ : Wa’alaikumussalam17:14
Percakapan mereka berlangsung dengan amat lama, Sina membalas pesan Bayu sesingkat mungkin. Sina memang tidak bisa langsung akrab dengan orang baru yang baru berkenalan. Percakapan itu berlangsung hingga Sina memberikan nomor WhatsApp nya kepada Bayu.
Diluluhkannya hati Sina dengan berbagai gombalan yang di punya Bayu. Namun Sina tidak tertarik sama sekali atas gombalan yang di berikan. Bayu tetap berjuang keras untuk meluluhkan hati Sina tanpa mengeluh.
Sina tidak membalas beberapa pesan dari Bayu yang membuat diri Bayu gelisah, akhirnya Bayu menelfon Sina. Karena risih terhadap panggilan dari Bayu, akhirnya Sina mem-blokir WhatsApp Bayu di ponsel nya.
Selang beberapa menit setelah memblokir WhatsApp Bayu, adzan dari masjid Al-Barkah tersengar sampai ke rumah Sina. Sina melaksanakan sholat Maghrib di rumah lalu di susul dengan tadarus Al-Qur’an beberapa lembar.
Bagaiman pun Sina anak yang baik, Sina me-unblock WhatsApp Bayu tanpa sepengetahuan Bayu sendiri. Sina hanya ingin membuka blokir nya tidak ada maksud apa-apa lagi. Dan ternyata selang beberapa menit Bayu mengetahui bahwa WhatsApp nya telah ter-unblock dengan akun Sina. Bayu memang keras kepala, entah maksud nya apa mengirim pesan WhatsApp terus kepada Sina dengan rayuan manis nya tanpa henti. Padahal, tanggapan Sina tetap cuek tanpa henti.
Panggilan berdering atas nama Bayu terdengar dari ponsel Sina, yang kala itu Sina sedang menyapu kamar nya yang sedikit kotor. Diangkatlah panggilan telfon tersebut oleh Sina
“halo, Assalamu’alaikum”, terdengar suara pria di seberang sana.
“wa’alaikumussalam”
“ini Sina kan?”
“iya benar, ada apa ya?”, Sina menjawab sekaligus bertanya .
“suara nya beda ya kalo di telfon sama yang asli”, tutur suara pria di sana, yaitu Bayu.
“iya ada apa ya? Apa sebelumnya pernah bertemu?”
“wow sering sekali, kamu aja ga pernah merhatiin”
“Sina kan? Sekolah di 219 Jakarta?”, ucap lagi Bayu menyambungkan.
“iya bener. Apakah anda murid 219 Jakarta juga?”
“eh ngomongnya jangan pake anda dong, formal banget. Kita pake lu gua aja biar enak”, papar Bayu.
“yaudah serah lo” tukas Sina.
Percakapan itu berlangsung hingga adzan isya’. Adzan isya’ Sina langsung memutuskan panggilan telfon tersebut tanpa bas-basi. Karena memang sudah kewajiban seorang muslim jika sudah adzan bergegaslah melaksanakan sholat. Setelah sholat isya’ ia laksanakan, Sina mematikan ponsel nya, mengambil segelas air putih untuk jaga-jaga jika kehausan di tengah malam. Setelah melakukan semuanya, Sina menarik selimut kamarnya dan bergegas untuk segera tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Historical FictionPertemuan dengan seorang perempuan memang membuatnya trauma, di satu sisi ia ingin menatap masa depan yang lebih tertata, terencana, sukses, dan tentunya bahagia. Sampai saat datanglah seorang wanita bernama Sina Zubaidah yang membuatnya jatuh hati...