39

3.4K 299 13
                                    

Keduanya semakin merapat ke pintu sambil berusaha membuka pintu. Walaupun keduanya tau kalau pintu tersebut nggak bakalan terbuka.

"Tolong! Buka!"

Keduanya ketakutan saat melihat Naruko dan Mitsuki mendatangi mereka. Air mata sudah mengenang di pelupuk mata. Kemana semua orang?! Kemana?!

Kami-sama...tolong mereka!!!

"Akh!" erang Nanako dari samping Naruto. Rambutnya ditarik oleh Naruko yang tangannya memanjang seperti karet.

"Lepaskan!" Nanako memberontak. Namun,semakin ia memberontak, semakin kuat cengkeraman Naruko pada rambut Nanako.

"Wah! Wah...lihat. Coba lihat siapa ini?" tanya Naruko pada Nanako yang terisak. Menahan sakit pada bagian kulit kepalanya.

Nanako menatap tajam kearah Naruko. Yang dibalas dengan tatapan meremehkan sekaligus ejekan kepada Nanako.

Naruto ketakutan. Dia mencoba menghampiri Naruko.

"Ruko-nee! Lepaskan dia!" pinta Naruto. Namun,dari arah belakang, Mitsuki mencegat Naruto dengan cara mencengkeram lengan Naruto.

"Lepaskan aku!!" teriak Naruto kepada Mitsuki. Air mata Naruto merebak saat melihat Mitsuki membalasnya dengan seringaiannya yang kejam.

"Akh!" erang Naruto saat punggungnya menghantam dinding dengan keras. Mitsuki menghempaskannya kedinding toilet.

Tap!

DEG!

Naruto terperangkap. Dirinya tidak bisa bergerak lantaran Mitsuki memerangkapkannya dengan kedua tangan kekar milik Mitsuki.

"Apa yang kamu ingin kan?!" jerit Naruto sambil menangis ketakutan.

"Lihatlah, dia menangis...khekhe.." kekeh Naruko sambil mencekik leher Nanako dengan lengannya.

"Yang ku ingin kan? Hm..aku...menginginkan dirimu,Naruto..." kata Mitsuki.

DEG!

"Nggak! Nggak mau!!" jerit Naruto sambil berusaha mendorong Mitsuki. Mitsuki terhuyung kebelakang.

"Tolong! To-akhh!!!" erang Naruto sekali lagi. Fia dicekik oleh Mitsuki dengan tangan kekarnya. Mitsuki hanya memandang nya dengan santai.

Tak peduli dengan dirinya yang berusaha melepaskan cekikan yang mampu memutuskan alat pernapasan.

Mitsuki mengangkat tubuh Naruto yang masih dalam cekikan maut nya. Kekuatannya tidak main main.

Buak!

"Ngghhh...!"

Pemuda itu menghantam kembali tubuhnya kedinding. Masih dalam mode cekikan.

"Bagaimana rasanya,hmm...?" gumam Mitsuki.

"Naruto! Akh!" Nanako berusaha melepaskan diri. Namun,Naruko sudah membantingnya kelantai dan memijak tubuhnya.

"Arrgghh...!"

"Nanako! Jangan! Hiks..lepaskan dia. Kumohon!akh!" Naruto berteriak dan kembali menjerit. Ternyata, Mitsuki memperdalam cekikannya.

"Bisa-bisanya kamu mengkhawatirkan orang lain,huh?" tanya Mitsuki. Air mata Naruto sudah merebak. Pikirannya sudah mulai kacau.

"Aaaa...!!!" teriak Naruto sambil memegang kepalanya. Membuat Mitsuki secara spontan menjatuhkannya karena telinga nya tuli mendadak. Dia menjatuhkan Naruto sehingga Naruto jatuh terduduk.

"Ada apa dengannya?" gumam Naruko yang pada saat itu telah menghajar habis Nanako. Tentu saja, Nanako melakukan perlawanan.

"Naruko! Dibelakang mu!" mata Naruko membelalak. Dia menoleh kebelakang dan langsung dihadiahi bogem mentah dari Naruto. Naruko terpental sehingga punggung nya menabrak kaca toilet. Darah membasahi kaca tersebut. Memar merah keunguan bersarang diwajah Naruko.

"Naruto! Tenanglah!" kata Nanako yang pada saat itu melihat Naruto menghajar Naruko dengan kepalan tangannya.

Dia mencoba menghampiri Naruto. Namun,apa yang terjadi? Mitsuki menghempaskannya ke pintu toilet sehingga ia masuk kedalam nya.

Nanako ambruk didepan pintu dengan darah yang mengalir dipelipisnya. Ia pingsan.

"Nanako!!" teriak Naruto. Terjadilah aksi pengeroyokan di toilet perempuan.

Mitsuki mencoba menggunakan kekuatan nya untuk menghentikan Naruto yang tampak menggila. Namun,dia malah dihadiahi tendangan telak dari Naruto. Dirinya pun menghantam dinding.

Naruto hanya menginginkan... Ya!

Dia hanya ingat 'para suami' nya.

Dia membuka matanya. Menampilkan shappire yang terang. Membuat Naruko dan Mitsuki menutup mata karena tidak tahan melihat cahaya yang sangat menyilaukan itu.

Naruto berucap, "Sasuke-senpai! Neji-senpai! Gaara senpai! Sai-senpai! Sasori senpai! Tolong...TOLONG AKU!"

Teriakan Naruto menggelegar. Suaranya sampai keluar toilet. Mampu menggetarkan isi sekolah sehingga seperti gempa bumi. Suaranya terdengar sampai ketelinga lima bersaudara. Bahkan,lima bersaudara yang menjadi Mate Nanako, Tenten, dan Mikoto.

"NARUTO/NANAKO!"

.

"Sial. Kita harus pergi dari sini." kata Mitsuki sambil memapah Naruko. Ia menatap Naruto yang tak sadar kan diri.

"Aku akan kembali. Tunggu saja." kata Mitsuki sebelum menghilang bagaikan disapu angin. Bersama Naruko.

Gubrak!

Pintu toilet dibuka dengan paksa. Menampilkan isi toilet yang hancur berantakan. Berserta 2 orang gadis yang tak sadar kan diri dengan darah yang bercipratkan kemana mana.

Mata Mikoto dan lima bersaudara terbeliak lebar. Begitu juga dengan lima bersaudara yang menjadi Mate Nanako.

"NARUTO/NANAKO!!"

MY MATE LONELY [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang