Mitsuki berjalan mondar mandir disudut ruangan dekat perapian. Wajahnya tenang. Namun,tampak seperti tengah memikirkan sesuatu. Naruko hanya diam memandang Mitsuki. Sebelum akhirnya, "Bisakah kau berhenti mondar mandir? Apa yang tengah kau pikirkan?"
Mitsuki menatap Naruko. Lalu berpikir dan...,"Aku tengah merencanakan sesuatu. Ini adalah waktu yang tepat."katanya. Dahi Naruko mengernyit tak mengerti.
"Apa itu?"
"Lihat saja nanti." sahut Mitsuki sambil kembali berjalan mondar mandir. Untuk pertama kali nya, Naruko membatin tentang Mitsuki. 'Untuk pertama kalinya,aku melihatnya ber tingkah seperti ini. Huh!'
Apa kau tau apa yang tengah direncanakan Mitsuki?
.
.
.
Naruto melahap habis semua yang ada dimeja makan. Mulai dari ramen,sushi,bahkan makanan penutup pun habis karenanya. Karin yang awalnya ingin mengambil satu sushi yang tinggal tiga,diraup habis oleh Naruto dengan cepat.
Karin hanya bisa menatap nanar kearah piring sushi yang telah habis itu. Sakura hanya melongo saat melihat cara makanan Naruto yang seakan akan tidak makan selama setahun itu. Tayuya hanya meringis kecil melihat cara makan Naruto yang lumayan berantakan.
Shion dan Ino hanya menatap Naruto sambil menatap diri mereka sendiri. "Aneh,makan Naruto sangat banyak. Tapi,tak pernah gendut." gumam mereka berdua belok.
Hinata hanya bisa menggaruk kepala sambil menenangkan Karin yang mulai meracau,"Sushi ku..."
.
Sore hari.
"Wah,ini cantik. Kau tampak cantik,Sakura-chan.." puji Naruto sambil menatap Sakura yang tengah memakai gaun merah muda yang selaras dengan surainya. Sakura hanya menatap Naruto dengan pandangan berbinar binar.
"Benarkah?"
Semua yang ada disana menggangguk. Mereka tengah berada dipusat pembelanjaan. Untuk menemani Sakura dan yang lain membeli gaun pesta karena keluarga Haruno mengadakan pesta pertunangan antara Sakura dengan Shino. Sungguh mengherankan bagaimana bisa Sakura ingin sekali bertunangan dengan Shino. Padahal,dulunya ia sangat membenci Shino. Bahkan,tak jarang pula ia menindas Shino seperti ia menindas Naruto dulunya.
Ah,pasti kalian tidak tau,ya?
Sakura pernah ditolongi oleh Shino. Saat itu pertemanan ia dengan Naruko sudah berakhir. Ia mengendarai mobil sendirian. Teman temannya yang lain sudah pulang duluan dan ada urusan keluarga.
Sampai dijalan yang sepi,mobilnya dicegat seorang preman dari depan. Sakura tidak tau itu siapa. Tapi,yang jelas Sakura sangat takut dan preman itu menyuruhnya keluar. Sakura keluar dan langsung dikerubungi oleh tiga preman berbadan kekar dengan pandangan mesum.
"Siapa kalian? Jangan macam - macam,ya!" hardik Sakura. Ia mengepalkan tangannya. Takut takut kalau mereka bertiga berniat berbuat yang tidak tidak dengannya.
"Uh,jangan begitu dong manis. Kami tidak akan berbuat yang macam macam denganmu." kata salah satu dari ketiga nya. Langsung saja,pria yang menyuruhnya keluar tadi mencengkeram rahang Sakura. Berniat mencium bibir ranum milik Sakura. Kedua tangannya sudah ditahan.
Kontan,Sakura memberontak dan berusaha berteriak. Ia menangis keras. Bermaksud memanggil pertolongan. Tak lama kemudian,seseorang datang dan menghajar babak belur ketiga preman kurang ajar itu. 3 preman itu kabur. Sakura menatap siapa yang menolongnya. Shino.
Tanpa berkata apa-apa lagi,Shino berlari meninggalkan Sakura.
"Tunggu...! Tunggu,Shino...!" seru Sakura. Namun,Shino tidak juga berhenti berlari. Sakura malah memgejar walaupun pada akhirnya, ia berhenti karena tak kuat mengejar Shino. Ia hanya mampu mengucapkan,"Terimakasih! Terimakasih.. Shino!"
Sejak hari itu,keduanya menjadi akrab. Diam diam,Sakura menyukai Shino. Melupakan cinta pertamanya. Shino pun juga menyukai Sakura dari awal. Saat pertama Sakura masuk ke SMA konoha yang mereka tempati sekarang. Dibalik memakai masker,Shino memiliki wajah yang tampan.
Tau-taunya,malam hari itu... Keluarga Shino datang untuk melamar Sakura. Sakura kaget bukan main. Tentu saja, ia langsung menerima lamaran tersebut. Keluarga Haruno pun juga langsung menerima karena pada saat iti Sakura telah menceritakan kalau Shino pernah menolongnya. Shino juga ramah saat ia mengunjungi rumah Sakura.
Namikaze, Uzumaki, Yamanaka, Uchiha, Nara, Inuzuka, Hyuuga,dan tentunya Senju pun diundang untuk menghadiri pertunangan itu.
.
Sebulan kemudian...
"Inilah saat nya." gumam Mitsuki.
"..."
"Mengambil Naruto..."
Mata Naruko membulat.
.
Malam harinya...
Naruto membuka pintu mansion. Hawa dingin menyambutnya malam itu. Ia berjalan keluar. Ia hanya memakai kaus pendek dengan celana tidur yang pendek. Ia belum mengantuk selepas acara pertunangan Sakura. Maklum,selesainya pukul 1.30 dini hari.
Ia berjalan. Perumahan sangat sepi karena tidak ada yang berada diluar rumah. Ia hanya jalan jalan mengelilingi.
"Naruto...!!" seru seseorang dari belakangnya. Ia menoleh dan mendapati Sasori yang berlari menuju kearahnya.
"Senpai..?"
"Kenapa kau keluyuran dini hari begini?" tanya Sasori. Naruto hanya terkekeh manis.
"Aku nggak bisa tidur." lirihnya. Sasori menepuk jidatnya. Ia mengandeng tangan Naruto. Bermaksud kembali menuju mansion NamiUzu tersebut.
"Mari kita pulang. Akan kubuat kau tertidur dengan nyenyak." kata Sasori. Naruto hanya menggangguk..
Dan...
"Secapat itukah?" tanya seseorang dari belakang. Keduanya berbalik dan terkesiap. Mitsuki. Ia hanya sendirian dari balik kegelapan dan keheningn. Mata ular nya bersinar dari gelapnya malam. Tidak ada Naruko disampingnya.
Entah kenapa,Naruto merasa tak baik. Ia merasa akan kejadian buruk yang akan menimpa dirinya dan Sasori. Ia menggigil ketakutan. Tanpa sadar, ia meremas lengan Sasori. Sasori dapat merasakan nya.
"Hai,Naruto..."
Ia terkesiap dan berlindung dibalik punggung Sasori. Jantungnya berdebar keras. Ia merasakan atmosfer berbahaya dibalik tubuh Mitsuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MATE LONELY [THE END]
FantasyIni hanya sebuah kisah tentang seorang gadis bersurai pirang dengan mata biru. Namikaze Naruto namanya. Gadis yang menjalani harinya dengan raut wajah kesepian, dimana tak seorang pun yang bersedia untuk menjadi teman curhatnya. Pilih kasih ia dapat...