Buka bersama

43 4 0
                                    

"Bersyukurlah karena allah telah memberikan nikmat yang banyak pada hambanya"
Kamilla

Setelah ujian kita libur, rasanya memang lelah. Dan kita istirahat dirumah. Namun, temanku banyak yang mengajak buka bersama. Buka bersama itu akan diadakan di rumaah Safira, beberapa hari setelah akhirussanah kita mengadakan acaranya. Kebetulan, rumah Safira tak jauh dari daerahku, setengah jam perjalanan cukuplah.

"Gimana katanya? "

"Apanya? "

"Bukber, jadi gk? "

"Jadi dong. Ntar Izma ke rumah aku ya? "

"Iyah, ntar. Aku berangkatnya bareng kamu. "

"Okay, ditunggu. Jangan lupa bawa makanan. Hehehe.. "

"Kebiasaan!!! "

❣❣❣

Tiba saatnya acara berbuka bersama, namun yang ikut tak semua. Hanya aku, izma, izzah, azizah, Aulia, nissa, lisda, Putri, dan aini. Karena yang lain pada sibuk dan rumahnya luar daerah ini. Pukul 15.00 kita berangkat ke rumah Safira, mengenakan mobil angkutan umum milik kakekku.

"Kamilla, tau rumahnya Safira?"tanya Aulia

"Kata Safira sih, Cisomang"

"Cisomang?Mananya?"

"Gak tau,pokoknya rumahnya belakang desa ujung kebun teh"

Sudah tiba didepan desa, namun kita belum saja turun. Karena belum tau alamat rumah yang sebenarnya. Ku lihat handphoneku pada aplikasi Instagram,chat dari kakak Safira dibalas.

"Ada rumah bertingkat 2,berwarna merah"

Mobil berbelok pada jalan sebelah desa. Tak kelihatan rumah Safira bertingkat 2,tiba-tiba Putri memanggil nama Safira ada rumah merah itu. Dan akhirnya, alhamdulillah ternyata benar ini rumah Safira.
Turun dari mobil angkutan umum, dengan membayar ongkosannya. Alhamdulillah gak mahal.
Saking bahagianya, mereka langsung loncat-loncat gitu. Konyol!! Lalu, kita silaturahmi kepada keluarga Safira, terutama yang punya rumah ini yaitu neneknya.

"Neng.. Neng.. Gimana kabarnya?"sapa neneknya

"Alhamdulillah baik"

"Neng, ntar tidurnya diatas ya? "

"Iyah, siap nek"

"Safira ajak temennya ke atas"

"Siap nek!"

Kita menaiki beberapa anak tangga, untuk menuju lantai 2.

"Subhanallah, indahnya pemandangan"serentak mengucapkan kalimat Indah itu. Saat kita lihat, begitu indahnya pemandangan kebun teh.

"Safira ayo kita ke bawah?"ajak semua

"Mau apa?"

"Apa aja deh.. "

Ku turuni anak tangga dan menuju ke dapur.
Ku turuni anak tangga dan menuju ke dapur. Melihat keluarga Safira yang begitu sibuknya memasak beberapa menu makanan.

"Assalamualaikum "

"Wa'alaikumussalam "

"Nek, boleh kita bantu? "

"Jangan, udah aja kalian istirahat "

"Tapi......"kalimah ini terpotong dengan ucapan tantenya.

Dua Harapan Yang MenyatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang