Ungkapan

35 0 0
                                    

"Malam ini aku merasakan kesedihan, namun semua luluh dengan seseorang yang bisa membuatku tersenyum.Ungkapan itu menjadi bagian dalam kebahagiaan"
Kamilla



🌹🌹🌹
Ku berikan ponselku kepada Safira. Ku biarkan chat dari Hafidz dibalas oleh kawanku. Aku berada di samping Safira, maunya tidur. Namun, susah. Biasalah dirumah orang. Safira chattingan messenger dengan Hafidz memakai akunku.

Kamilla Hasna:
"#temennya, gimana barusan? "

Hafidz Rabbani:
"Yah gitu, kayak abis nangis "

Kamilla Hasna:
"Gak nangis, Kamilla tegar, kuat kok"

Hafidz Rabbani:
"Udah tidur dia?"

Kamilla Hasna:
"Lagi di tidurin,tapi matanya udah gak melek lagi"

Hafidz Rabbani:
"Hahaha... Ooo"

Kamilla Hasna:
"Adik anda deket sama perempuan? "

Hafidz Rabbani:
"Deket"

Kamilla Hasna:
"Kirain kagak"

Hafidz Rabbani:
"Deketin aja tuh, dia lagi deket sama perempuan pesantren lain"

Kamilla Hasna:
"Gak ah, cuman nanya aja. Btw,, kalau kakak-nya deket ama siapa?"

Hafidz Rabbani:
"Tanya Kamilla aja"

Kamilla Hasna:
"Gak tau dia"

Hafidz Rabbani:
"Belum tidur dia? "

Kamillla Hasna:
"Udah, itu saya jawab ngayal aja. Jangan khawatir... Wkwkwk"

Hafidz Rabbani:
"Yeee.. Aku takut fisik dia gak baik aja"

Kamilla Hasna:
"Cie... Pertanyaan saya ulang lagi ya. Deket sama siapa? "

Hafidz Rabbani:
"Lagi nungguin yang Setia"

Kamilla Hasna:
"Awas jangan plin-plan, yang Setia itu jarang. Seperti halnya hijrah itu mudah yang susah tuh istiqomah nya.."

Hafidz Rabbani:
"Iyah tau... "

Kamilla Hasna:
"Ya, emangnya ke siapa? "

Hafidz Rabbani:
"Izzah, Izma, dan Kamilla"

Kamilla Hasna:
"Pengennya juga pilih salah satu"

Hafidz Rabbani:
"Maksa----"

Kamilla Hasna:
"Gak bakalan di kasih tau ama siapapun kok. ✌✌"

Hafidz Rabbani:
"Tapi---takut salah satu diantara mereka ada yng sakit hati. "

Kamilla Hasna:
"Ya siapa atuh,CEPETAN! Ini pesan bakalan saya hapus"

Hafidz Rabbani:
"Lebih memilih Kamilla.... "

Kamilla Hasna:
"Hah? Gak nyangka! "

"Konyol banget sih, dulu pas ketemu waktu ujian aja, gak saling kenal. Just kenal nama. Nah, sekarang? Udah jauh malah tumbuh rasa"ucap Safira

🌹🌹🌹

Safira sibuk membangunkan dengan kegirangan saat memberi tahu kabar tersebut. Tak lama aku tersadar dengan tepukan tangan Safira yang tengah membangunkan. Safira pun memberikan ponselku.
"Kamilla, baca nih! Maaf aku bangunin kamu"
Ku baca dari awal dia chattingan messenger sama Safira. Kocak.
"Udah lah, besok aja lanjutinnya. Suruh Hafidz tidur, udah malam nih"tanggap Kamilla
"Okay siap"
"Udah itu, kamu matikan data seluler dan daya hp-nya. Terus changer tu hp"ucap Kamilla, yang kemudian meneruskan tidurnya. Namun, dia masih ke fikiran, kenapa Hafidz ngomong seperti itu.

🌹🌹🌹

Safira pun mengetik papan keyboard. Membalas pesan dari Hafidz.

Kamilla Hasna:
"Hafidz, kata Kamilla tidur. Udah malam"

Hafidz Rabbani:
"Dia masih susah tidur? "

Kamilla Hasna:
"Gak, dia barusan dibangunin"

Hafidz Rabbani:
"Iyah, udah aku tidur deh.Nice dream"

Kamilla Hasna:
"Nice dream too"

Hafidz Rabbani:
"Harus tidur, jangan gak tidur"

Kamilla Hasna:
"Iyah, bawel. Wassalamu'alaikum "

Hafidz Rabbani:
"Wa'alaikumussalam"

Berakhirlah chattingan hari ini dan kemarin. Tepatnya pukul 02.00 WIB. Malam(janari).







Menunggu itu butuh perjuangan, dimohonkan untuk bersabar suatu saat akhirnya akan Indah.

Terima kasih masih tetap menjadi pembaca Setia, jangan lupa vote 😊

Post-nya telat? Maaf ya, authornya lagi sibuk di pesantren.

🌾🌾🌾
Jangan lupa follow
Ig:@hilma.sofi46__
@rintikpena_
Fb:Hilma Sofi Masfufah
ID Line:@hilmaa.04


Thank's very much 🙏

Dua Harapan Yang MenyatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang