Nana - Sebuah Takdir

23 4 0
                                    

Senja diujung itu mulai terbenam berganti oleh cahaya bulan serta indahnya bintang yang akan menemaniku dimalam yang gelap nan sunyi. Rahmat tuhan itu turun dari langit yang terdengar seperti alunan melodi indah di telingaku.

Ditemani oleh secangkir teh hangat dan beberapa cemilan untuk menghangatkan tubuhku. Malam ini tak jauh berbeda dengan malam-malam sebelumnya yang sangat menyedihkan.

Setiap hari aku beteman dengan sepi. Kegiatanku malam hari ini hanya memandangi langit dan hujan di balkon kamarku. Aku merenungi takdir tuhan yang digariskan kepadaku. Aku mempunyai sejuta pertanyaan kepada Tuhan, tapi tidak mungkin jika aku sebutkan satu per satu. Tetapi setiap kali aku melihat langit, aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini jika orang-orang di sekitarku saja tidak pernah menganggap kehadiranku.

Setiap sore aku selalu di taman deket apartemenku, kadang aku iri dengan anak-anak lain yang sedang tertawa lepas dengan candaan yang diberikan oleh orang tuanya. Aku ingin kasih sayang dari orang tuaku, tapi itu sangat mustahil, keinginan itu hanya bisaku pendam didalam hatiku.

Takdir sangat jahat kepadaku, tetapi aku juga tidak bisa menyalahkan takdir karena itu semua sudah diatur oleh Tuhan. Mungkin Tuhan memberikanku banyak ujian supaya ia tau sampai mana aku bisa melewati ujian itu.

Karya dari : Nananrjnh_

Antologi SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang