Arga -20

1.9K 88 4
                                    

"Dia datang lagi"arga pun mengepalkan tangannya rahangnya mulai mengeras dia marah melihat salah satu anak dari geng motor itu yang notabenya adalah ketua geng motor itu dia adalah aldi wajayantama dia merupakan anak trouble maker sma jaya sakti dia dulu adalah kawan baik arga namun dengan cepat waktu mengubah rasa pertemanan arga menjadi rasa benci kepada aldi

"Al kamu masuk kelas sekarang jgn kemana mana nanti aku nyusul ya"arga pun mencoba menenangkan aleta

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau liat kedepan dulu ya mau mastiin kalo kita baik baik aja"

"Aku gak mau kamu kena korban anak geng motor itu arga jangan kemana mana ga please"aleta pun menarik narik tangan arga menckba membujuk agar arga tetap bersamanya

"Al aku gak bakal kenapa napa kok"

"Ga aku takut kamu kenapa napa aku takut kehilangan kamu ga please kali ini dengerin aku arga"tegas aleta

"Oke maafin aku aku gak bermaksud buat kamu khawatir yaudah sekarang kita ke kelas ya"arga pun merangkul aleta dan berjalan menuju kelas mereka

Namun saat mereka sampai ditengah koridor sekolah entah dari mana datang nya arah batu berukuran sedang itu dilemparkan sehingga mengenai kepala arga aleta yang terkejut pun menjerit histeris sehingga guru guru pun menghampiri nya

"Arga arga kamu gak kenapa napa kan"aleta panik bukan main dia melihat tubuh arga yang jatuh dan dikepala nya mengeluarkan darah yamg begitu banyak

"Arga bangun arga kamu janji mau jadi sahabat yang selalu jagain aku ga please bangun"aleta pun terus menangis dan berusaha menutup luka arga

"Al kamu jangan khawatir ya nanti arga bakal dibawa ke rumah sakit sama pak bambang supaya dapat penanganan lebih lanjut ya"bu ana pun berusaha menenangkan aleta aleta terus menangis melihat arga aleta pun terus meminta arga bangun
Saat sampai di rumah sakit arga pun langsung dimasukan ke dalam ruang operasi untuk menjalankan penanganan serius.Radit dan caca pun datang menyusul aleta di rumah sakit setibanya mereka di rumah sakit mereka pun menemukan aleta yang tengah terduduk lemas di deoan pintu ruang operasi

"Ta lo gak papa kan?"caca pun memeluk aleta dengan hangat

"Percaya sama gua arga gak bakal kenapa napa ya"

"Ca arga kayak gini karna gua kan?"aleta pun semakin histeris

"Gak ta arga kayak gini bukan karna lo udah ya jangan nangis"caca pun berusaha menenangkan aleta

Dokter pun keluar dari ruang operasi memberi tahu kepada semua nya bahwa kondisi arga mulai membaik dan sudah melewati masa kritis nya aleta pun diizinkan untuk bertemu arga.aleta pun semakin menjadi melihat kepala arga yang ditutup olrh perban dan selang infus yang menancap di tangan kanan nya.

"Arga maafin aku ya gara gara aku kamu kayak gini,aku mau nagih janji kamu kamu bilang kan kamu bakal jagain aku terus klo emang kamu janji bakal jagain aku bangun sekarang jangan tidur arga aku khawatir arga bangunn"isak aleta tiada henti nya dia semakin menyalahkan dirinya.aleta pun menenggelamkan kepala nya di atas bangkar tempat arga berbaring

Keesokan harinya

"Al mau nengok arga?"tanya radit

"Sekarang klo bisa dit"

"Yaudah ayo"mereka pun menuju ruangan arga seyum.aleta pun mengembangkan senyumannya senyuman yang selalu disukai arga

"Akhirnya kamu bangun juga"aleta pun tersenyum begitu pun arga

Arga pun meraih tangan aleta"khawatir banget mba nya"

Aleta pun berdecak sebal bagaimana bisa dengan kondisi seperti ini arga masih sempat bercanda"gak kawatir"

"Terus kenapa kemarin nangis nangis?"

"Pake nanya ya khawatir lah ga"

Arga pun mengacak gemas rambut aleta radit pun hanya tersenyjm melihat bagaimana bisa arga menjadi pria yang sehangat ini semenjak kehadiran aleta di kehidupan arga.

ARGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang