"LEPASKAN! APA MAUMU? DENGAR! INI HARI ULANG TAHUNKU! KUMOHON LEPASKAN AKU!", Teriak histeris Sarah pada seorang wanita bergaun putih yang menjuntai hingga lutut mendekatinya dengan pisau dapur miliknya.
"Ini kesalahanmu! Kau mau tahu? Seharusnya kau tak pernah mengucilkanku", ucap perempuan bergaun putih itu sambil perlahan membuka maskernya.
Sarah terbelalak melihatnya. Dia sudah tersudut dikamarnya.
"Apa maksudmu? Apa pun kesalahanku tolong maafkan aku!"
"Mari kita ikuti petunjuknya!", Ucap perempuan berjubah itu sambil mengambil kertas yang bertuliskan
'gores tangannya dengan pisau dapur dengan luka yang membentuk namanya, sapukan darahnya diwajahnya. Dia kelebihan lemak! Bongkar semua isi perutnya! Ambil semuanya!'Dengan pisau dapur itu peremouan berjubah itu mulai menggores tangan Sarah membentuk namanya. Sarah tak bisa melawan dan hanya bisa berteriak dan meracau histeris.
"Diam! Apa kau menikmatinya? Apa harus ku tuliskan nama panjangmu? Dimana? Pahamu? Betismu? Pintar! Disana tampak luas jadi cukup untuk menggores namamu yang panjang!"
Setelah menyelesaikan goresan bertuliskan 'SARAH' ditangan kanan Sarah. Perempuan berjubah itu turun di paha kiri Sari dan mulai menggores 'RAHAYU' selesai dengan itu, dia turun lagi ke betis kanan Sari dan mulai menggores lagi dengan kata 'ISABEL'.
Teriakan Sarah seolah hanya musik yang menambah semangat untuk menyiksanya.
Dia menggoreskan pisaunya lagi dari betis hingga perutnya dan menusuknya berkali-kali.
Lenyap...
Sarah telah lenyap. Perempuan itu terkekeh puas dan pergi meninggalkan mayat Sari dikamarnya.***
"Sarah!!! Kenapa pintunya tidak dikunci?", Seru ibu Sarah yang baru pulang dari rumah sakit karena merawat nenek Sarah.
Tidak ada jawaban. Ibu Sarah menaiki tangga menuju kamar Sarah. Terbuka. Berantakkan. Dan berteriak melihat anaknya penuh darah dan goresan. Ia mengambil secarik kertas penuh dengan percikan darah bertuliskan
'Selamat ulang tahun Sarah!
30 Januari 2019'Sesaat kemudian 5 mobil polisi dan sebuah ambulance datang terparkir di depan rumah Sari.
"Tante, bagaimana bisa ini semua terjadi?", Tanya Imah, teman kuliah Sarah.
"Jangan bertanya seperti itu Imah! Tante Sayu sedang shock berat!", Sahut Juju, sahabat Sarah.
"Oh! Maafkan aku!"
"Tidak apa-apa! Mungkin sudah waktunya dia pergi!", Sahut Ibu Sarah.
"Kami turut berduka tante...", Ucap Nazua sambil terus terisak.
"Teman-teman, sebaiknya kita beri waktu tante Sayu untuk menenangkab diri! Ayo kita pulang!",
Ajak Nanda.Teman-teman Sarah pulang. Mereka berkumpul disebuah taman untuk menenangkan pikiran mereka.
"Gaes! Gaes! Lihat deh! Yang dialamon Sarah sama persis kayak yang ditulis Nova di kertas waktu kita maen kemarin! Dan kertas Nova dikasih ke Sarah kan?", Seru Wanda memecah keheningan.
"Hah masa sih?", Erlin terheran sambil menyahut kamera Wanda. Wanda sempat mengambil gambar mayat Sarah sebelum polisi dan ambulan datang.
"Goresan bertuliskan nama lengkap Sarah dan tusukkan di perut Sarah? Ya! Kemarin aku nulis kayak gitu!", Seru Nova.
"Tapi... Kok pembunuh itu bisa tahu tentang kertas itu? Ini pasti sudah terencana! Dia pun tahu kalau itu hari ulang tahunnya padahal Sarah tidak merayakannya! Pasti pelakunya seseorang yang dekat dengannya!", Vina terheran.
"Maksud kamu diantara kita?", Tanya Bila.
"Gue nggak terlalu percaya sih tapi.... Bisa jadi temennya yang lain, atau saudaranya! Yang pasti sih orang yang punya hubungan deket sama dia", tutur Vina.
"Gaes! Aku kok takut ya? Gimana kalo kita buang aja kertas yang kita dapet pas tuker-tukeran kemaren? Kalo bisa bakar aja!", Ketus Imah.
"Ide bagus! Semoga aja kejadian ini nggak akan keulang lagi!", Sahut Juju.
Mereka pulang kerumah masing-masing.
***
Malam tahun baru 2019 lalu mereka berkumpul. Mereka sudah bersahabat selama 5 tahun. Dan selama itu baru kali ini hal semenyeramkan ini terjadi. Mereka merupakan sekumpulan mahasiswa dari berbagai fakultas yang berbeda, ada yang dari kedokteran, farmasi, seni, bahkan jurnalistik.
Mereka memutuskan berkemah di sebuah hutan hanya untuk semalaman. Sampai dihutan tersebut Fatia, Juju, Nanda, Nimas, dan Sarah mulai mendirikan tenda. Sedangkan Nova, Wanda, Erline, Bila, dan Vina mencari kayu bakar di sekitar hutan. Hutan yang luas dan sangat sepi.
YOU ARE READING
Hopeless Birthdie (END)
Mystery / ThrillerMembunuh orang sudah biasa bagiku. Namun jika menjebak orang-orang bodoh dalam permainanku dan membuat hari peringatan kelahiran mereka menjadi hari peringatan kematian, sepertinya seru. Alvina Nur Insyani Januari, 2019