Tempat kost Wanda dikepung polisi dan sebuah ambulan, tetangga kost nya berhasil memotret luka Wanda dan menyebarkannya ke beberapa media, namun sudah dihapus dan di repost kembali dengan edotan blur pada luka dan wajahnya.
Beruntung teman-teman Wanda segera menemukan foto asli luka Wanda. Mereka sungguh tak menyangka keduan sahabatnya pergi saat hari ulang tahun mereka masing-masing.
"Ini kedua kalinya teman-teman! Kedua sahabat kita meninggalkan kita pada hari ulang tahun mereka! Sangat disayangkan!", Cetus Fatia pada teman-temannya di salah satu kafe setelah jenazah Wanda di bawa oleh tim forensik untuk diotopsi.
"Teman-teman! Kalian tau? Luka yang didapet Wanda sama persis kayak apa yang aku tulis di kertas waktu kita main game itu di hutan!", Ketus Juju sambil memperhatikan foto luka Wanda yang mengerikan.
"Tapi kita kan udah bakar kertas itu!", Sangkal Bila.
"Aneh... Kita harus mulai waspada! Kita harus lebih hati-hati! Jaga diri masing-masing!", Seru Nazwa.
"Pertama Sarah, kedua Wanda, mereka sama-sama meninggal di hari ulang tahunnya. Berurutan! Tapi... Bukankah Sarah kelahiran 2004? Dan Wanda 2003?", Analisa Nanda.
"Enggak! Bukannya kata Bila urutannya sesuai tanggal lahir tapi tidak termasuk tahun? Kalau begitu berarti selanjutnya Bila!", Hipotesa Nimas.
"Maksud kamu? Aku bakalan mati?", Sangkal Bila.
"Bil! Ini semua terjadi gara-gara game bodoh lo itu! Kalo aja lo nggak ngusulin itu nggak mungkin semua ini terjadi!", Tumpas Nova.
"Sstt... Nov... Jangan gitu... Kita udah sepakat ngelakuin game itu! Jadi kita harus terima apapun resikonya!", Sahut Erline.
"Yang bisa kita lakuin sekarang cuma berlindung untuk menghindari bahaya itu! Kita harus punya strategi untuk menghindari semua resiko ini!", Sambung Vina.
"Ulang tahun Nabila masih lama! Jadi kita masih punya banyak waktu untuk merancang strategi itu!", Sambung Fatia.
"Bil! Tingkah lu tu bener-bener kayak psycho tau nggak! Waktu di hutan itu, kamu bener-bener bukan Bila!", Ketus Juju.
"Maksud lo apa? Lo nyalahin gue atas kesalahan yang juga ngelibatin elo! Maksud lo gue yang lakuin itu semua?", Tumpas Bila.
"JU! Jangan gitu dulu! Bila juga masih takut karena habis ulang tahun Wanda itu ulang tahun dia! Kamu tau keadaan lah!", Sahut Nazwa.
"Bener kata Juju! Tingkahnya iti semakin aneh! Dia... Dia kayak bukan Bila!", Bela Nanda.
"Apa sih maksud kalian? Kalian nuduh aku? Aku nyesel kenal kalian!!", Ketus Bila kesal meninggalkan teman-temannya di kafe.
"SELESAI!!! Daripada ribut disini mending kita cabut aja! Gu balik dulu! BYE!", Sahut Vina yang kemudian ikut meninggalkan teman-temannya.
Perundingan itu bubar, mereka pulang kecuali Juju dan Nanda yang tiba-tiba menahan tangan Vina saat semua temannya sudah pulang.
"Vin! Ikut kita sebentar! Ini penting!", Cetus Juwita.
"Lo inget saat dia bilang '00.00, tahun telah berganti, kematian semakin mendekat'?", Tanya Juju setelah sampai di rumah Juju.
"Iya! Di kampus pun dia aneh banget! Dia sering sendirian! Dia ga mau gue temenin!", Sahut Nanda yang merupakan teman kuliah Nabila.
"Jadi maksud kalian dia itu psycho?", Tumpas Vina.
"Gue juga ga yakin sih, tapi.... Dia itu bener-bener aneh!", Timpal Juwita.
"Hmmm tapi kita juga ga bisa nyalahin gitu aja! Kita juga perlu bukti!", Sahut Vina.
"Gimana kalo waktu ultahnya kita nginep di rumahnya buat mastiin dia aman apa enggak", seru Nanda.
"Tapi kita kan udah maki-maki dia tadi, jadi kita ga mungkin dong ikutan nginep!", Tumpas Juju.
"Ya kita minta maaf dulu!", Sahut Vina.
"Vin, tadi diantara kita cuma kamu yang nggak ngemaki Bila, jadi, kamu harus ngomongin ini ke temen-temen besok!"
"Mmm okedeh! Aku coba!"
***
"Bil, maafin aku ya! Aku... Cuma tersulut emosi kemarin", ucap Nanda pada Bila di rumah Bila.
"Aku juga Bil... Maaf...", Sambung Juju.
"Iya! Lupain aja!", Jawab Nabila santai.
"Kita mau kasih usul buat kamu!", Sahut Fatia.
"Usul apa?"
"Pas lo ulang tahun nanti kita bakalan nginep disini! Boleh kan!", Sambung Nazwa.
"Ehh... Iyaa... Boleh... Makasi temen-temen....", Jawab Bila.
"Tapi bil, maaf! Aku ha bisa ikutan nginep deh kayaknya! 10 Maret nanti aku ada acara keluarga! Maaf banget ya bil! ", Sahut Juju.
"Iya gapapa!"
***
Hanya ada 6 orang yang akan menginap di rumah Nabila malam ini.
Juju sudah ijin saat kemarin, sedangkan Nazwa dan Vina mendapat tugas mendadak dari dosennya. Yang harusnya 9 orang hanya 6 orang saja yang menginap.
Setelah acara tiup lilin mereka terlelap dalam 1 ruangan.
Fatia terbangun dari lelapannya. Ia terkejut hanya ada 5 orang di ruangan itu. Bila! Hilang!
Fatia membangunkan Nanda untuk menemaninya ke kamar mandi.
Setengah meter dari kamar mandi langkah mereka terhenti. Darah mengalir deras dari kamar mandi
YOU ARE READING
Hopeless Birthdie (END)
Mystery / ThrillerMembunuh orang sudah biasa bagiku. Namun jika menjebak orang-orang bodoh dalam permainanku dan membuat hari peringatan kelahiran mereka menjadi hari peringatan kematian, sepertinya seru. Alvina Nur Insyani Januari, 2019