Aku mengangkat layar handphone sedikit lebih tinggi untuk memperlihatkan wajah Hoseok pada Jimin dan Jungkook, temannya.
Dari cerita mereka, aku tahu bahwa dulu Hoseok sempat melatih club dance Jimin dan Jungkook sebelum akhirnya Hoseok memutuskan untuk kerja kantoran dan menjadi salah satu klienku.
"Sudah yah. Ini juga sedang ngerjain revisian darimu. Demi kau, aku cari model baru, huh!" seruku dengan nada tidak suka yang dibuat-buat.
Tentu saja Hoseok hanya bisa tertawa di balik layar sambil melambaikan tangannya padaku, Jimin, Jungkook, dan Taehyung yang seperti biasa sok akrab dengan orang yang baru dikenalnya.
Ahya ngomong-ngomong, hari ini aku kembali jatuh cinta pada Park Jimin. Entah apa yang telah dia perbuat padaku hingga aku seolah-olah ditarik oleh gravitasi yang begitu kuat padanya.
Dan gravitasi yang menarikku hari ini adalah suara Jimin.
Untuk produksi hari ini, kami perlu merekam suara senandung seorang pria yang akan menjadi background suara video yang nantinya berisi foto-foto produk.
Jimin dengan inisiatifnya mencoba untuk bersenandung di depan mic yang tersedia. Diam-diam aku menaikkan volume mic tersebut.
Desisan halus nafas Jimin menerpa mic itu menggelitik telingaku hingga akhirnya dia bernyanyi lembut.
Jikalau hatiku ini sebuah gitar, entah berapa dawai yang telah dipetik hanya untuk menggetarkan dengungan suara indah.
Untuk ukuran pria, suara Jimin terlampau tinggi dan halus secara bersamaan. Rasanya seperti sebuah benda rapuh yang perlu dijaga agar tidak hancur.
Aku menutup kedua mataku. Membayangkan suara Jimin dapat mengantarku ke dalam mimpi indah dimana hanya ada aku, Jimin, dan dunia khayalku.
Semua terasa indah sampai Kim Taehyung adik sepupu sialanku itu menyarankan agar Jungkook yang mengisi voice over video itu.
Aku membuka kedua mataku cepat dan melihat bagaimana semua kru termasuk Jimin sepakat dengan suara itu.
"Hmm iya sih suara Jungkook lebih manly. Lebih cocok," kata Jimin meyakinkan semua kru.
"TAPI AKU LEBIH SUKA SUARA KAU, JIMIN!"
Huh....
Aku tidak sengaja meneriakkan suara hatiku dengan lantang. Semua orang memandangiku begitu juga Jimin yang kedua pipinya telah memerah kini.
"Ma-maksudku... Suara Jimin itu seleraku sekali hahaha.....ha...ha...ha."
Ya, bagus Min Yoongi. Penyelamatan situasi yang sangat bagus untuk makin mempermalukan diri sendiri.
Shameless....
Aku pun mengibaskan tanganku memberi kode kepada kepala produksi untuk melanjutkan pekerjaan. Mereka pun kembali bekerja dengan tetap menjadikan Jungkook mengisi suara senandung video itu.
Terlanjur malu, aku pun pergi meninggalkan studio untuk mencari angin segar.
Tapi sebelum itu, kukirimkan pesan pada Jimin berisi judul lagu yang kupikir cocok untuk suaranya.
Semoga dia mau mendengarkan lagu rekomendasiku.
Dear, Park Jimin.
Mau sedalam apa kau akan menjeratku?.
.
.
.
.
-Bagian ketiga yang aku sukai darimu-
.
.
.
-page 3 closed-
.
.
.
.
.
.
"Yoongi hyung bikin aku malu!! Duuuh.... Apa sih ini...aaak!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
INCARAN | YoonMin vers. ✔️
Fanfiction[END] Diary 'bucin' Yoongi yang isinya sungguh mengapresiasi setiap hal yang ada pada Jimin, incarannya. Check the whole series! - TaeKook vers. - NamJin vers. - Hoseok vers (special version)