9. Closed Book

6.3K 919 193
                                    

[Missing Page]

.

.

.

Kalau saja Hoseok hyung tidak menawarkan pekerjaan freelance, mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan kekasihku yang berwajah kucing itu.

Hehehe.... Iya, Yoongi hyung yang wajahnya lucu seperti kucing itu hehehe.

Aku ingat pertama kali datang ke studio dan bertemu dengannya, Yoongi hyung terlihat dingin dan sulit didekati. Bahkan dia tidak mau melihat ke mataku tiap kami berbicara.

Kesan pertama yang buruk, kupikir dia membenciku nyatanya... Tidak seperti yang kuduga, dia menyukai bibirku. Ya, aku tahu ini dari Yoongi hyung. Dia yang cerita di kencan kami yang entah ke berapa kali.

Memang nyatanya dia menyukai bibirku... Sampai-sampai uhmmm bagaimana aku mengatakannya aduuuh maluuu. Ya pokoknya begitu deh kami sering... Sering berciuman... Yang bahkan ciuman itu lebih dari itu!!! Aaaaaaaak!!!

Meski berwajah kucing, tapi Yoongi hyung bertingkah seperti anak anjing. Dia akan menciumi semua bagian wajahku. Semua diabsen satu per satu. Pucuk kepala, dahi, pipi, hidung, mata, telinga, dan tentu saja bibirku.

Yoongi hyung senang sekali menghujaniku kecupan-kecupan ringan dan aku pun menikmatinya.

Selain ciuman, aku juga suka saat Yoongi hyung menggandeng tanganku. Entah dia tahu darimana kalau aku suka sekali bergandengan. Aku tidak akan lupa gandengan pertama kami itu saat kencan pertama kami, yang aku tidak mengira dia berpikir itu kencan.

Apa wajahku terlihat seperti ingin digandeng ya waktu itu? Padahal aku ingin membantunya membawakan belanjaan. Uhmm tapi tak apa, aku suka bagaimana jari-jari panjang Yoongi hyung bertautan di sela-sela jemariku.

Yoongi hyung tidak romantis, dia juga terlihat cuek padahal aku butuh perhatian yang banyak. Meski begitu, Yoongi hyung ternyata memperhatikanku diam-diam. Dia tahu semua yang kusuka atau bahkan yang kubutuhkan dan itu semua selalu mengejutkanku.

Aku suka kejutan! Dan semua tingkah laku Yoongi hyung adalah kejutan bagiku.

Ahya, ternyata aku dan Yoongi hyung punya banyak kesamaan. Selain ukuran baju kami yang tak jauh beda, kami sama-sama menyukai kehangatan. Atau mungkin lebih tepatnya Yoongi hyung tidak suka musim dingin, persis seperti Taehyung.

Maka tidak heran kencan kami sangatlah berbeda dari pasangan umumnya. Kami hanya berkeliling menyusuri jalan kota Seoul di dalam mobil. Menikmati lagu yang diputar, bercerita, bercengkrama, menikmati pemandangan kota Seoul di balik jendela mobil, dan sesekali menepi jika kami menemukan tempat menarik.

Karena aku suka kehangatan, aku selalu minta Yoongi hyung untuk memelukku lebih sering. Meski dia lebih suka menciumku huh! Bukannya aku tidak suka cuma kan malu.... Pokoknya meski sudah berkalu-kali tetap saja memalukan! Titik!

Ahya, pernah suatu saat aku mengenakan perban selama seminggu di pipiku akibat Yoongi hyung menggigitnya TT___TT sungguh aku tidak mengerti dengan Yoongi hyung. Dia seperti anak anjing yang suka menggigitku. Tidak tahu apa bahwa ini sakit sekaliii.

Waktu aku aku menangis pun dia malah terkekeh sambil mencubit pipiku. Benar-benar sifat Yoongi hyung yang tidak bisa kupahami. Bukannya menenangkan aku, dia malah seperti itu.

Pokoknya hari-hari yang menyenangkan bersama Yoongi hyung, walau banyak menyebalkannya juga.

Hmm... Mungkin sudah saatnya kubilang pada Taehyung bahwa aku tidak akan mengadopsi kucing untuk dipelihara karena aku sudah punya peliharaan baru, yaitu Yoongi hyung, kekasihku yang kusayang.

Tertanda,
Park Jimin, incaranmu.

.

.

.

.

.

-INCARAN CLOSED-

.

.

.

Author Note 1:

Halo! Hahaha akhirnya ada author note juga. Sesuai angkanya, aku membagi author note ini menjadi 4 bagian. Sebenernya ide incaran ini bukan untuk YoonMin, tapi karena aku dikenal sebagai author YoonMin jadi note pertama ditaro di sini hehehe.

Terima kasih sudah membaca sampai selesai. Maaf memang sedikit, aku memang gak berniat bikin ini panjang tapi juga gak niat bakal sependek ini sih. Unexpected juga.

Ada beberapa alasan kenapa gak dipanjangin, awalnya konsep fanfic ini adalah "mengabsen setiap bagian tubuh" tapi lama-lama aku pikir, cukup membosankan ya kalo diabsen satu per satu dan topiknya cuma mendamba, mendamba, dan mendamba.

Kayak nggak ada perkembangan plot gitu. Hal ini juga baru aku sadari di chapter 3. Alasan kedua karena kalau dipanjangin, namanya bukan Incaran lagi soale yang diincar uda terperangkap XD

Ahya, aku senang sekali dengan respon kalian. Jujur, book seri incaran dibuat untuk mengembalikan kemampuan dan rasa senangku pada menulis. Aku ngepublish ini dengan rasa tidak percaya diri, tetapi baca respon kalian benar-benar membangkitkan lagi. Pokoknya terima kasih sekali lagi.

INCARAN | YoonMin vers. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang