Chapter 8 : Loop 8 (2)

2.3K 281 63
                                    

Published : January 2, 2019

Author Note : Rough translate.

----------------------------------------------

Coffee shop dengan galeri seni berlokasi di belakang gedung kampus. Dan para siswa di kafetaria mulai makan satu persatu. Coffee shop ini kecil, dengan dekorasi yang cantik. Aku berdiri dan melihat menu yang ada di belakang counter, dan Art mengorder menu regulernya sendiri, tapi sudah habis terjual.

"Mai mau apa?" Tol bertanya pada pacarnya yang berdiri di dekatku. AKu melihat kearah Nong Tol yang sangat memperhatikan pacarnya ketika merek abersama, sangat dekat sehingga tidak ada jarak sama sekali. Tapi orang yang menarik perhatianku kali ini adalah Nong Art. Anak ini membantuku menyelamatkan hidup seseorang.

"Caramel Macchiato, rasa paling enak di dunia. Mau coba?" Art menunjuk ke arah menu dan melihatku dengan senyum lebar.

"Ehm.." AKu melihat kearah staff counter nya, ia tertawa ringan melihat kelakuan Nong Art padaku. "Espresso itu tidak manis."

Masalah kopi untuk seorang dokter itu agak sulit. Dari pembelajaran dokter selama enam tahun, bekerja selama 3 tahun, dan belajar spesialis selama 3 tahun lagi. Kafein itu sudah tidak berefek lagi pada tubuhku. Mulut Art pun menganga ketika mendengar jawabanku. "Baik phi.. Phi itu dokter dimana?"

"Aku dokter emergensi." Aku melihat Tol memandangku. Aku tidak tau bagaimana caranya untuk bertatapan dengannya.

"Bukan cuma dokter, dokter emergensi, aku benar-benar beruntung." Art kembali berbicara dengan nada bersemangat padaku. "Nama phi siapa?"

Aku tersenyum dan melihat kearah Tol yang sedang melihatku. Ingat-ingat nama ini adalah hal bagus Ai'Nong.

Tol mengangguk pada Art. Nong Mai berjalan mencari tempat duduk tanpa menghiraukan siapapun. AKu beruntung sudah berjalan sejauh ini. AKu dan Tol sudah saling kenal. Aku harus memberi tahunya, jangan menyetir besok malam.

"Nong Tol.." AKu memanggil namanya. Tol mengernyitkan alisnya dengan expresi bingung. AKu bingung apa salahku sampai Art berkata sesuatu.

"Phi sudah mengenal Tol sebelum ini!"

Belum ada yang menyebutkan nama Tol sebelum ini!

"Err.." Rasanya udara di sekitarku jadi berat untuk dicari. "A.. Aku tau dari pacarmu. Siapa pun yang tampan pasti terkenal. Jadi untuk tahu pun Phi sudah mendengarnya, Nong itu salah satunya dan berada di urutan atas dalamnya. Jadi phi bisa tahu nama juga."

"Iya ya.. Dia itu seorang net-idol juga semua orang tahu." Art terlihat tidak curiga dengan responku. Tol tidak menunjukan wajah curiga. Tapi paling tidak aku tidak menunjukan wajah mencurigakan saat aku menyebut nama Nong. Ai'Tihn merasa frustrasi. Kesadaran seakan hilang bersamaan. "Iya tapi, Phi'Dokter sedang apa di area ini?" Artlah yang terus bertanya kepadaku. Aku ingin Tol memberikan perhatian padaku seperti Ai'Art.

"Phi sedang mencari orang, tapi tidak tau cara mengkontak satu sama lain."

"Sedang mencari siapa? Mau aku bantu untuk mencoba cari?" Mahasiswa muda di depanku ini memandangku dengan mata berbinar sambil menawari untuk membantuku.

"Ng.. Nggak usah. Phi berkata yang salah. Orang nya tau phi, dia ada di fakultas..." sebut fakultas apa saja yang baguslah, "Engineering.."

"Oh.. Aku tidak tahu siapapun di engineering, tidak bisa membantu phi" Pria muda di depanku menjadi pucat, hatiku jadi merasa tidak enak.

Aku melihat kearah Tol yang terlihat sedang memperhatikan permen di dalam toples. "Tidak apa-apa, kesalahan dari sumbernya. Dapat menolong nong, jadi bisa kenal dengan nong berdua."

Triage [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang