Bab 9.

3.1K 132 9
                                    

Sekarang ini aku tengah berjalan menuju kegedung sekolah sambil berpikir apa yang harus kulakukan setelah percakapanku kemarin malam dengan Justin. Setelah sampai didalam kelas matematikaku, aku menarik kursi lalu duduk. Dan merenungkan semua pilihan yang aku miliki. Oke Felin, kau sudah mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kau akan melakukannya, atau kau akan mendengar ocehan Kely lagi. Seperti percakapan kemarin malam.

Flashback......

"Apa kau bercanda?!" teriak Kely sambil menatapku dari tempat tidurnya. Satu- satunya pencahayaan dikamar ini hanya lampu tidur redup yang berdiri diatas meja antara tempat tidur kami. "Kenapa kau tidak pergi dan mendapatkan secangkir kopi dengannya ?!" cerocos Kely karna aku melakukan hal yang sangat bodoh, terutama mengabaikan peluang baik.

"Karena,,," jawabku enggan "aku tidak tahu harus bagaimana. Itu situasi yang sangat canggung dan aneh bagiku?" dia memutar matanya ke arahku.

"Felin dengar, kau sangat luar biasa dalam melakukan segala hal. Seperti masalah dalam sekolah, bekerja dan bahkan caramu menangani semua anak laki-laki nakal yang menggangguku.!!" serunya. "Tapi aku tidak percaya bahwa satu hal yang tak bisa kau lakukan hanya masalah kecil seperti ini" tambahnya seperti tidak mempercayai sikapku yang tidak bisa menangani hal sepele seperti ini.

"Ya ampun Kely, tidak ada yang sempurna didunia ini. Aku juga punya kelemahan, kau tahu,?" jawabku dan dia malah terkikik mendengarku.

"Kurasa kau mengingatkanku pada umurmu dengan perkataanmu barusan" dia terkikik sekali lagi. Umurku?

"Apa yang kau bicarakan tentang umurku?" tanyaku mencoba cari tau apa yang dia katakan.

"Yah dengar,!! Kau itu selalu begitu kuat dan peka. Tapi hanya saja tingkah lakumu sekarang yang seperti ini, itu sama sekali tidak cocok denganmu. Dan itu mengingatkanku pada usiamu yang sebenarnya Felin?"

Aku tidak mengatakan apa-apa mengenai penjelasan Kely, karna aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia bicarakan?.

"But it's Ok. Kurasa kali ini lebih baik, karena kau tidak mengacaukan situasi saat ini?" ucap Kely mengubah topik.

*now........

Aku membenamkan wajahku diatas tasku sembari mendesah berat. Apa yang akan kau lakukan Felin? ucapku pada diri sendiri sebelum seseorang menepuk bahuku dan itu membuatku terkejut. Aku melonjak panik dan melihat tak ada orang lain selain Justin yang berdiri disamping mejaku sekarang.

Apa yang dia lakukan sepagi ini disini? Ok. Satu-satunya alasanku datang lebih awal kesekolah karena aku harus naik bus lebih awal yaitu pukul 7.30. Dan perjalanan bus kesekolah mengambil waktu 20 menit. Jadi, jika aku naik bus berikutnya aku pasti akan terlambat. Maka dari itulah aku berada disini lebih awal.

Tapi tunggu, ada apa dengan Justin Lewis hari ini? Kurasa dia selalu muncul ke kelas dalam satu menit sebelum pelajaran dimulai atau bahkan lima menit setelah Mrs Cullen memulai pelajarannya. Jadi kurasa ini sangat aneh melihatnya berdiri disini disampingku.

Dan hal pertama yang dia katakan padaku bukan sapa'an hey atau bahkan permintaan maaf karna mengangetkanku. Tapi itu hanya sekedar, "Kau datang kesini lebih awal?"

"Lebih baik kau katakan itu pada dirimu sendiri Justin" jawabku saat dia mengambil tempat duduk disampingku. Dia menatapku dan memberiku senyum lebar yang sangat cantik. Jantungku seperti merasakan sesuatu yang aneh hingga membuatku gugup, tapi hanya sedikit. Aku cepat-cepat berpaling darinya karena pipiku sedikit lebih hangat dari biasanya. Dan aku mengambil kesempatan ini untuk mengamati isi kelas. Ternyata belum ada seorangpun di sini selain kami, dan ini sangat canggung. Inilah apa yang aku takutkan... sendirian bersama seseorang seperti Justin Lewis .Oh tuhan....

Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang