Bab 2.

5K 128 0
                                    

SMA Glen Springs. Inilah tempat dimana aku akan menghabiskan waktuku sampai beberapa bulan kedepan. Sekolah ini tidak ada yang istimewa, oke mungkin ini hanya sedikit lebih mewah daripada semua sekolah lain yang pernah aku temui sebelumnya. Yah yang ini lebih elit. Tetapi Kely dan aku tak berharap untuk itu.

Aku berdiri di luar lorong dan bersandar didinding untuk menunggu Mrs Hammond, guru BP untuk menemani Kely kekelas periode pertama sebelum dia menemaniku. Aku pikir sekolah ini lebih baik dari pada sekolahku yang dulu. Karena semua sekolah lama kami biasanya cuma memberi bimbingan berupa memberi jadwal pada kami, peta sekolah, kemudian menendang kami keluar untuk berjuang diri sendiri. Kami tidak pernah memiliki keistimewahan untuk dikawal dengan seseorang untuk kelas kami. dia pikir kita mungkin akan tersesat atau sesuatu?

Aku mengambil peta sekolah yang terlipat rapi di agenda baruku dan mempelajarinya. Kurasa Sekolah ini cukup sederhana. Tiga tingkat dan berbentuk seperti persegi lalu di tengah ada sebuah halaman yang luas.

Aku sedikit mempelajari peta ini. Dan kurasa ini sangat mudah untuk diingat. Aku tahu persis di mana ruang olahraga serta jalan yang paling dekat untuk pergi ke belakang sekolah, dan paling mengejutkanku ternyata disini mempunyai sebuah kolam renang yang luas. Tidak seperti sekolahku yang dulu,!! Aku menghela napas berat saat menyelipkan kembali peta di agendaku. Apa gunanya menghapal pekarangan sekolah ini, padahal aku sudah tahu bahwa aku tidak akan berada di sini dalam waktu jangka yang lama?

Aku menghentakkan kakiku ke lantai karna mulai bosan menunggu. Apa yang membuat Mrs Hammond  begitu lama? Apa yang dia lakukan di sana? apa mungkin dia memberikan kata sambutan, atau semacam latar belakang keluarga untuk kelas atau sesuatu? Aku bersumpah aku bisa berjalan pergi dan menemukan kelas periode pertamaku sendiri.

Tiba-tiba aku mendengar pintu kelas Kely terbuka kemudian Mrs Hammond muncul.

"Maafkan aku telah membuatmu menunggu sayang " ucapnya.

aku tersenyum padanya, seolah-olah itu bukan masalah besar padahal sebenarnya itu sangatlah masalah. Satu hal yang paling aku benci yaitu menunggu, apalagi menunggu sesuatu yang tidak penting.

"Tidak apa-apa." jawabku dan dia mulai berjalan menyusuri lorong dan akupun mengikutinya.

"Aku harap kau bisa nyaman berada disini. Dan para siswanyapun sangat menyenangkan "

Yah menurutku itulah yang mereka semua katakan, tapi aku tidak akan tinggal cukup lama di setiap sekolah. Semua orang berpikir masa-masa SMA adalah waktu yang terbaik dari kehidupan ini, dan kita semua harus menikmati itu. Tapi menurutku itu salah, karena aku tidak terlihat seperti bersenang-senang? Apakah diwajahku tertulis aku sedang bersenang-senang ? Tidak.

" Yap. Aku pasti akan menikmati waktuku di sini." jawabku jelas berbohong.

Saat kami berjalan menyusuri lorong menuju kelas periode pertamaku, yaitu matematika. Mrs Hammond sibuk menunjukkan atau menjelaskan lebih detail kepadaku setiap kelas yang kita lewati. Seperti dimana letak perpustakaan atau kantin dan auditorium. Jauh di dalam diriku, aku benar-benar berharap agar dia berhenti berbicara, karena aku hanya ingin cepat-cepat menemukan kelasku dan duduk di sana sambil mendengarkan ceramah yang membosankan walaupun itu mungkin tidak akan kumengerti.

Dan akhirnya kami berhasil sampai ke kelas pertamaku dan Mrs Hammond mengetuk pintu sebelum masuk sementara aku mengikutinya. Aku merasakan semua mata melotot padaku, bertanya-tanya siapa aku. Dan percayalah, mereka tidak akan tahu siapa diriku karena aku berniat untuk membuat diriku agar tak terlihat. Ini akan lebih baik jika tidak satu pun dari mereka yang berbicara kepadaku.

"Maaf mengganggu Mrs Cullen." sapah Mrs Hammond.

Aku melihat Mrs Cullen. Dia adalah seorang wanita tua dengan petunjuk uban dirambutnya. Kurasa dia benar-benar harus berhenti mengajar dan segera pensiun.

Rich ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang