11- Permintaan Maaf (REVISI)

49 8 0
                                    

Happy reading...

Pulsek ini, Fefe dkk sedang melakukan kerja kelompok di koridor dekat perpus, jam menunjukkan pukul 02.00.

"Astaga!" teriak Fefe tiba-tiba membuat semua orang menoleh.

"Ngapa lu?" tanya Arjun bingung.

"Kenapa Fe?" tanya Deon.

Fefe memukul jidatnya, "Ya ampun gue lupa, hari ini gue masuk kerja" histeris Fefe.

"serius Fe? Hari ini? " tambah Keisya panik.

"tempat kerja lo jauh?" tanya Qines teman kelompoknya.

"mayan" jawab Fefe sambil menunduk.

"eh, maaf nih, gak papa ya kalo gue gak ikut kerkomnya, tugas gue tinggalin aja, entar gue kerjain" ucap Fefe sedikit memohon.

"iya Fe, santai aja kali" tenang Gani.

Fefe tersenyum lega, "makasih" Fefe langsung beranjak dari duduknya menuju keluar sekolah tidak mendengar seruan Deon yang memanggilnya, awalnya Deon ingin menemani Fefe untuk ke sana, tapi Fefe keburu pergi.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 2.25, sedangkan perjalanan ke sana memakan waktu 30 menit, itupun kalau tidak macet. Fefe bingung harus naik kendaraan apa untuk ke sana.

Sampai di parkiran dia melihat Vino yang sedang memakai helm, sepertinya Vini ingin pulang, Fede berpikir hanya Vino yang bisa ia mintakan bantuan. Fefe pun menghampiri Vino.

"Vinooo!! " teriak Fefe. Orang itu menoleh dan langsung tidak mempedulikannya lagi. Dia menaiki motornya.

Fefe mendekat, "Vin! Bentar dong! Gue minta tolong banget nih" lirih Fefe di samping motor Vino.

"kenapa harus gue? Udah misi gue mau jalan" katanya, hampir saja Vino ingin menge gas motornya, Fefe langsung berjalan ke depan motor Vino berniat menahan motor itu. Itu sangat bodoh pikir Fefe tapi harus bagaimana lagi.

"gue minta tumpangan Vin! Plisss!" pinta Fefe.

"lo mau gue tabrak?" tanyanya.

"plis Vin! Entar kalo lo anterin gue, gue terima deh permintaan maaf lo" ucap Fefe membuat kesepakatan.

"gue gak peduli perminta maafan gue diterima apa gak" jawab Vino acuh tak acuh.
Fefe mencoba sabar.

"untuk kali ini doang, plis, gue nebeng ya.. en-"

"Vinoooo!!! " teriak seseorang dan ternyata itu adalah 2orang yang tak lain adalah Aris dan Bana, Vino menghela napas kesal.

Gara-gara cewek itu!- umpat Vino. Fefe hanya melihat itu bingung.

"mau kemana lo? Kagak nongkrong dulu?" tanya Aris.

"takut ketemu bokap lo ya?" tebak Bana.

Vino hanya memandang kedua temannya kesal, di dalam hatinya sudah dia keluarkan semua kata kata kasar di sana.

"bisa diem gak lo?!" omel Vino sambil mengode ke arah Fefe. Vino tidak mau masalahnya menjadi lebih tersebar ke orang lain, apalagi Fefe, dia anak baru yang sok akrab pikir Vino. Anak-anak apartemen itu sudah pasti mengenal ayahnya.

FRIEND&LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang