12- Kepikiran (REVISI)

40 8 0
                                    

Happy reading...

Ini adalah hari pertama Fefe mulai bekerja, sampai di sana Fefe pun langsung berjalan menuju kantor sang bos yang berada di dekat kebun buanga belakang toko. Fefe melihat sekelilingnya.

"gila, gede banget ni tempat" gumam Fefe takjub. Sampai di depan kantor, ternyata sang bos sedang menulis nulis. Fefe masuk agak ragu, takut mengganggu bossnya.

Bos itu melihat ke arahnya membuat Fefe menjadi canggung, "oh kamu. Silahkan masuk" ucapnya ramah membuat Fefe beranjak dengan pelan dari tempatnya masuk ke dalam kantor.

"permisii, maaf bu ganggu" kata Fefe sopan.

"iya gak papa" jawabnya Fefe tersenyum kaku.

"yaudah, sekarang kamu mulai bekerja saja, pakai celemek warna hitam ini dan tugas kamu adalah melayani konsumen luar, dan menjaga tanaman yang di taruh luar itu" jelas bu Yul, Fefe mangut-mangut mengerti.

"ok bu, maksih" ucap Fefe sambil mengambil celemek nya.

"selamat bekerja ya" balas bu boss. Fefe mengangguk semangat.

Fefe pamit dan beranjaka dari kantor menuju toilet, memakai celemeknya, merapikan rambutnya yang sempat berantakan saat naik motor tadi, dan memberi bedak serta liptin pada wajahnya gar kelihatan fresh.

"Fefe siap kerja! semangat!!" seru Fefe menyemangati dirinya sendiri di depan kaca toilet.

***
Vino masih saja di kamarnya sambil mengotak atik hapenya, sambil sesekali melirik ke arah balkon seberangnya.

"kenapa gue jadi kepikiran ama tu anak si?" gumam Vino kesal.

"ck!"
Vino pun beranjak lalu keluar balkon menatap pintu kaca yang terlapisi hordeng cokelat itu.

"dia belom pulang" gumam Vino tanpa sadar.

"padahal ini udah jam set 9" lanjut Vino.
Hening.

"Vinoo lu ngapa siiih! Ah elah, bego banget lu, ngapain juga mikirin tu cewek. Dasar, kalo anti cewek ya anti cewek!" omel Vino pada dirinya sendiri. Sambil menghela napas berat lalu beranjka masuk ke dalam balkon.

Hari ini benar-benar aneh, Vino merasa ada sesuatu yang berubah pada dirinya. Hati dan otaknya gak pernah mau bekerja sama.

***
"Fefe pulangg" seru Fefe saat sampai di depan kamar apart nya.

"kok malem banget sih Fe pulangnya?" tanya sang ibu yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"tadi Fefe sengaja nunggu toko tutup dulu baru pulang, mau coba adaptasi aja ama lingkungan kerja" lanjutnya sambil berjalan ke arah tangki air minum, mengambilnya segelas penuh lalu meneguknya cepat dalam satu nafas.

Fefe memasuki kamarnya dan  segera merapihkan bukunya-bukunya, dan menjadwalkan pelajaran untuk esok. Seketika dia melihat jendela balkonnya yang belum dia buka daritadi pagi membuat kamarnya agak begitu sumpek.

Mengingat kejadian tadi siang, tanpa sadar Fefe tersenyum antara malu dan senang. Sosok Vino terus mengiang ngiang di pikirannya.

"ah, bego banget gue emang" ucap Fefe pelan.

"Vino baik kok, tapi kenapa dia judes banget ya ama cewek. Apa bener kalo dia anti cewek seperti anak anak lain bilang?" tanya Fefe pada dirinya sendiri, ada rasa penasaran dalam dirinya akan hal itu.

"ah udah lah, ga usah dipikirin, masalah permintamaaffan itu udah selesai, dan sebaiknya gue gak perlu sering ketemu dia, dia kan most wanted, gak baik juga kalo terlalu deket sama dia" pikir Fefe lalu menghempas tubuhnya di kasur yang cukup empuk itu lalu menutup kedua matanya secara paksa.

FRIEND&LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang