3- Kabar Baik (?)- (REVISI)

49 10 0
                                    

Happy reading

Flasback on

"Pak, sekolah yang anda buat baru-baru ini cukup populer di kalangan masyarakat, tapi, kita butuh banyak siswa untuk mengisi beberapa bangku kosong, agar sekolah bapak akan terpandang bagus oleh orang lain" ucap sekretaris Afnan, beliau bernama Arya.

Afnan berfikir sambil mengelus dagunya yang penuh dengan janggut tebal, tapi rapi.

"Saya punya ide, kita gak perlu melakukan promosi untuk sekolah itu, karena pastinya akan memakan waktu yang lama, saya yakin ini berhasil" ucap pal Afnan sambil tersenyum. Arya ikut tersenyum

"Baiklah pak, saya percayakan pada anda" ucap Arya dan berlalu pergi setelah meminta pamit pada Afnan.

Flashback off.

***
"Ada perlu apa bapak ke sini?" tanya Fefe datar. Pak Afnan tersenyum sekilas.

"Saya ke sini hanya ingin memberitahu, bahwa saya berencana untuk menghaluskan kembali tanah ini untuk kelancaran proyek saya, "ucapnya santai tanpa memikirkan hati para warga dan Fefe yang mulai hancur.

Mereka semua memikirkan nasib hidup mereka. Ini semua antara hidup dan sengsara.

"Tapii, berhubung saya seorang pengusaha yang baik.. "
Fefe baru saja mau muntah di tempat karena omongan pak Afnan tadi, sungguh memuakkan pikirnya.

"Saya akan memberi kalian fasilitas hidup yang lebih baik dari ini, daannn, kesempatan kepada anak-anak muda ini untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah yang saya punya, semua biaya ditanggung, untuk di awal bulan, tapi seterusnya tetap bayar tagihan perbulan, bagaimana, kamu terima tawaran saya Fe?" tanya pak Afnan dengan menaikkan satu alisnya.

Jujur, Fefe ingin sekali sekolah, ia ingin melanjutkan pendidikkannya agar bisa mencapai tujuaanya, melanjutkan perusahaan Ayahnya yang menjadi satu-satunya warisan yang ia punya.

Dia juga tahu, bahwa para warga sangat mengharapkan kesetujuannya. Pendidikan dan tempat tinggal adalah kebutuhan awal hidup.

Afnan hanya akan menerima omongan Fefe, tidak yang lain, itulah beliau. Fefe menghela nafas berharap pilihannya kali ini tidak salah.

"Baklah pak, demi warga di sini, saya menerima tawaran bapak, terimakasih" ucap Fefe sambil menunduk.

Pak Afnan tampak tersenyum puas, "Saya harap bapak menawarkan ini tanpa maksud licik" ucap Fefe pelan tapi tegas yang tentu saja tidak didengar warga yang sedang bersorak ria, tapi pak Afnan dengar.

"Tenang saja sayang, kali ini saya hanya sedang berbuat baik kepada rakyat kecilku yang malang ini" jawab pak Afnan sambil tersenyum agak miring dan mengelus kepala Fefe.

Fefe menatapnya tajam, lalu membalas senyuman itu dengan paksa.

***
Hari ini komplek Fefe akan dipindahkan di sebuah apartemen yang jaraknya bisa diperkirakan tidak jauh dari sekolah yang diimpikan itu. Masing-masing sudah mendapatkan kamarnya dan semuanya merasa puas, begitu juga Fefe.

Fefe dan ibunya itu akan di taruh di apartemen tepat di belakang rumahnya.

Untuk proyek yang dibangun di komplek itu, benar terjadi, saat barang-barang sudah disampai di apart, dikabarkan bahwa lahan itu sedang direncanakan proyek.

FRIEND&LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang