17- Makan (REVISI)

43 4 0
                                    

Happy reading ~

Sudah sekitar 3 hari berlalu setelah melakukan pemilihan umum digital tentang pemeran utama drama Putri Salju itu.

Fefe sudah mulai tidak merasa khawatir karena dia tidak begitu mengharapkan peran itu. Bukan pesimis, tapi memang dia sudah mengakuinya. 'Zahra lebih pantas menjadi peran itu, dibanding dirinya'.  Seperti itulah.

Hari ini, jam kegiatan belajar-mengajar telah usai. Untuk kelas 10 dan 11 dibuat jadwal pulang lebih cepat, karena adanya keperluan ruang belajar untuk sang senior. Siswa siswi sudah banyak yang berhamburan pulang. Termasuk teman-teman Fefe saat ini.

"Fe, gue pulang duluan ya. Udah dijemput sopir" kata Keisya yang sudah siap dengan tas nya.

"ok. Hati-hati" balas Fefe yang masih membereskan buku-bukunya.

Keisya melongos pergi keluar kelas. Tersisalah Deon dan Arjun yang kini sudah mengganti seragam putih biru menjadi seragam khas baju basket. Deon dan Arjun sudah 2 minggu yang lalu mengikuti ekskul ini.

“Fe, maap ya gak bisa nemenin lo” ucap Arjun merasa bersalah. Fefe tersenyum kecil.

“Gapapa elah”

“Lo sendirian gapapa, emang?” tanya Deon.

“Sans”

“Gue duluan ya” lanjut Deon lalu disusul Arjun, Fefe hanya melemparkan senyum seadanya. Jujur saja, ditinggal kedua sahabatnya itu membuat dia merasa sangat bosan. Hari ini ia harus kerja, jadi tidak mungkin kalau dia harus pulang dulu.

Fefe pun berniat untuk  ikut meninggalkan kelas menuju lantai bawah.


Fefe Berjalan mengarah ke depan perpus. Tanpa aba-aba, perutnya berdemo. Ingin diisi. Fefe menghela nafas kesal. Waktunya sangat tidak tepat.

"Hei. Feyra!" seru seseorang sambil menepuk pundak Fefe membuat dirinya terkejut.

"Kelvin?" Fefe agak terkejut.

"Lagi ngapain?" tanyanya dengan senyuman manisnya.

"Ini tadi mau ke perpus, tapi kayakanya perut gue minta diisi" jelas Fefe dengan diakhiri kekehan dari keduanya.

"yaudah makan. Jangan sampai telat makan" ucapnya tulus. Fefe hanya tersenyum.

"o iya Fe!" Fefe menatap Kelvin bingung.

"selamat ya! Lo kepilih jadi tuan putrinya" kata Kelvin yang sukses membuat Fefe membulatlan kedua matanya tak mengira.

"hah?"

"nih liat" ucapnya sambil menyodorkan ponselnya yang telah terpaparkan persenan dari foto yang kemarin ditunjukan di ponsel Keisya.

46 dan 54 persen.

"ini beneran??" histeris Fefe masih menatap layar ponsel itu.

"ya iyalah... Masa editan" kata Kelvin malas.

"congracts ya!"

FRIEND&LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang